Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amrial

Bank Syariah Masa Depan

Gaya Hidup | Tuesday, 25 May 2021, 23:42 WIB

Keberadaan bank syariah adalah suatu hal yang harus disyukuri bagi masyarakat muslim di Indonesia. Setelah melewati dinamika yang panjang, tidak terasa tahun ini bank syariah sudah genap eksis selama tiga dekade. Tahun 2021 merupakan momentum bagi bank syariah memasuki babak baru.

Selain peristiwa bersejarah merger 3 bank umum syariah anak perusahaan BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan juga melakukan launching Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia (RP2SI) 2020-2025 pada awal tahun 2021. Buku peta jalan ini akan menjadi acuan bagi bank syariah memposisikan diri di masa mendatang.

Salah satu pilar penting yang menjadi arah pengembangan dalam buku roadmap tersebut adalah penguatan identitas perbankan syariah. Identitas yang mengejawantahkan penerapan nilai-nilai syariah dalam seluruh aspek perbankan syariah.

Dalam artikel ini penulis akan membahas dua poin penting yang harus dicapai bank syariah dalam mewujudkan identitas baru bank syariah di masa depan.

Pertama, memperkuat nilai-nilai syariah. Sebagai entitas syariah, bank syariah dituntut mengaplikasikan nilai-nilai syariah dalam semua aspek. Penerapan nilai-nilai tersebut yang akan mencerminkan identitas perbankan syariah di tengah masyarakat.

Saat ini, trend masyarakat muslim Indonesia memiliki kesadaran menjalankan agama dengan baik. Dalam sebuah publikasi internasional disebutkan generasi Z Indonesia menempati posisi pertama dari negara-negara di dunia yang menganggap agama paling penting. Dalam report tersebut dinyatakan komitmen terhadap agama menjadi salah satu faktor penting kebahagiaan Generasi Z (usia 18-21 tahun) di Indonesia.

Trend tersebut menjadi potensi sekaligus tantangan besar bagi perbankan syariah. Masyarakat muslim yang memiliki kesadaran tinggi akan memiliki ekspektasi besar kepada bank syariah. Bank syariah diharapkan dapat memberikan jasa pelayanan yang memudahkan masyarakat muslim dalam mewujudkan kemaslahatan di kehidupan dunia dan akhirat. Nilai syariah yang diwujudkan dalam pelayanan akan menghasilkan customer experience.

Selain dari sisi operasional, nilai-nilai syariah pada sisi sumber daya manusia harus diterapkan secara konsisten. Berdasarkan R2PSI 2020-2025, penanaman nilai syariah kepada pegawai bank syariah dapat dilakukan dengan cara penyusunan kode etik bankir syariah serta standar kompetensi bankir syariah. Sehingga diharapkan SDM bank syariah masa depan memiliki karakteristik kompeten, profesional dan patuh menerapkan nilai-nilai syariah.

Poin kedua adalah menonjolkan keunikan produk syariah yang memiliki keunggulan dibanding konvensional. Bank syariah harus berani menciptakan produk baru yang khas syariah sebagai bentuk pembeda dengan produk konvensional.

Produk khas bank syariah harus mendekatkan filosofi dan esensi keuangan syariah itu sendiri. Keuangan syariah adalah sistem keuangan yang adil, melarang adanya praktik riba, gharar dan dzalim. Selain itu, keuangan syariah mendorong ekonomi produktif dan tidak memisahkan antara pertumbuhan sektor keuangan dengan sektor riil.

Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah 2021, persentase akad pembiayaan jual beli murabahah masih paling dominan. Sedangkan akad-akad lain seperti mudharabah dan istishna masih sangat sedikit, bahkan belum ada akad salam yang diaplikasikan pada produk bank syariah.

Kedepannya, perbankan syariah dapat memasarkan produk yang lebih variatif dan berorientasi pada pertumbuhan sektor ekonomi produktif. Perbankan syariah juga dapat menyalurkan pembiayaan pada sektor-sektor prioritas pemerintah. Misalnya dengan menggunakan akad istishna pada sektor perumahan rakyat dan akad salam pada sektor yang berbasis supply chain seperti pertanian, pengolahan, tekstil, dan lainnya. Dengan begitu, perbankan syariah dapat berkontribusi lebih signifikan bagi perekonomian nasional.

Selain itu, pada jenis akad bagi hasil bank syariah harus berani memulai menerapkan profit sharing murni sehingga lebih mencerminkan akad syariah yang sesungguhnya. Dengan kata lain, prinsip substance over form harus menjadi mindset bank syariah dalam mengembangkan sebuah produk.

Dalam teori marketing, bank syariah sudah dengan sendirinya menerapkan blue ocean strategy. Produk-produk orisinal bank syariah yang unik, unggul dan tidak applicable pada bank konvensional merupakan suatu keunggulan yang harus dimanfaatkan.

Pada akhirnya, bank syariah masa depan harapan penulis adalah bank syariah yang berani menampilkan identitas dan jati dirinya. Dengan penerapan nilai-nilai syariah yang kuat pada sisi operasional, sumber daya manusia serta produk, bank syariah akan menjadi institusi yang lebih unggul dan berkesan di hati masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image