Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ayu Martaning Yogi A

Kisah antara Kebutuhan Konsumtif, Lulus Kuliah, dan Gadai Emas di Bank Syariah

Gaya Hidup | Tuesday, 25 May 2021, 23:25 WIB
Sumber Gambar: kombinasi bp-guide.id dan 99.co
Sumber Gambar: kombinasi bp-guide.id dan 99.co

Permasalahan keuangan terkadang datang secara tak terduga. Tiba-tiba harus bayar ini dan itu, tanpa ada anggaran. Akibatnya, pengeluaran jadi terasa membengkak karena minim perencanaan. Itulah mengapa penerapan financial planning begitu dibutuhkan, lebih baik lagi terdapat komponen dana darurat di dalamnya. Tujuannya adalah untuk meringankan pembayaran atau pengeluaran yang tak terduga atau tidak terencana.

Konon katanya pengalaman adalah guru yang berharga, termasuk pengalaman gagal dalam perencanaan keuangan. Hal tersebut juga menjadi pengalaman pribadi saya yang kurang sukses dalam merencanakan biaya untuk melanjutkan kuliah pada program Strata-2 (S2). Kondisi tersebut membuat saya hampir cuti kuliah karena tidak memiliki uang untuk membayar SPP. Padahal tinggal selangkah lagi saya dapat mengajukan ujian tesis. Beruntungnya, masalah tersebut dapat teratasi. Saya dapat memanfaatkan fasilitas dari bank syariah yaitu gadai emas dengan kombinasi akad qardh, rahn, dan ijarah.

Memanfaatkan Fasilitas Gadai di Bank Syariah

Proses saya dalam menjadi nasabah bank syariah hingga akhirnya bank syariah dapat menjadi salah satu solusi ketika saya mengalami kesulitan keuangan bukanlah proses yang singkat. Saya mulai menjadi nasabah bank syariah pada tahun 2015 di Bank BRI Syariah yang kini dimerger bersama BNI Syariah dan Mandiri Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Hal itu juga bersamaan dengan ketertarikan saya menjadikan emas sebagai instrumen selain uang untuk ditabung.

Ketertarikan saya untuk menabung emas berawal dari sebuah keresahan. Saya merasa gaji saya habis begitu saja tanpa ada aset yang saya miliki. Keresahan itu membuat saya mencari informasi dari berbagai sumber tentang mengatur keuangan serta cara bijak memenuhi kebutuhan yang konsumtif. Pilihan saya jatuh pada emas batangan untuk menjadi instrumen tabungan sekaligus memenuhi kebutuhan konsumtif. Tentunya, saya memanfaarkan fasilitas dari bank syariah untuk dapat melakukannya.

Sumber Gambar: liputan6.com
Sumber Gambar: liputan6.com

Singkat cerita, saya membeli Emas LM (Logam Mulia) yang dikeluarkan oleh PT. ANTAM dengan ukuran berat sebesar 5 (lima) gram. Pada waktu itu, harga Emas LM 5 (lima) gram masih pada kisaran Rp2.500.000,00 hingga Rp2.700.000an. Saya membelinya dengan menyishkan gaji saya pada saat itu. Tak selang beberapa lama setelah membelinya, saya membawanya ke BRI Syariah untuk menggadaikannya. Uang hasil gadai tersebut saya manfaatkan untuk membeli gadget. Setelah membelinya, saya kembali menyisihkan uang gaji sedikit demi sedikit untuk dapat menebus emas yang saya gadaikan.

Manfaat yang saya rasakan, saya dapat membeli gadget yang saya inginkan secara tunai namun serasa membelinya secara mencicil. Di akhir cicilan atau tepatnya setelah saya menebus emas yang saya gadaikan, saya seolah membeli gadget dan mendapat bonus berupa emas. Satu sisi saya dapat memenuhi kebutuhan konsumtif, di sisi lain juga dapat menambah aset dengan memiliki emas.

Sumber Gambar: batampos.com
Sumber Gambar: batampos.com

Skema tersebut saya ulang, hingga terkumpul 3 (tiga) buah Emas LM dengan berat masing-masing sebesar 5 (lima) gram. Memang jumlah tersebut masih terbilang sangat sedikit. Selain masih dalam proses belajar mengatur keuangan, juga masih ada prioritas-prioritas lain yang harus saya penuhi. Meskipun masih sedikit, emas tersebut dapat saya manfaatkan pada beberapa kesempatan ketika saya mengalami kesulitan keuangan. Sudah tentu, masih tetap memanfaatkan fasilitas gadai di bank syariah.

Lulus Kuliah Batal Tertunda karena Fasilitas Gadai di Bank Syariah

Tahun 2018, saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Konsekuensinya adalah saya harus rehat dari pekerjaan saya. Hal tersebut dikarenakan program studi yang saya pilih hanya memiliki program reguler, sehingga tidak memungkinkan untuk dapat kuliah dan tetap bekerja. Kondisi keuangan pun mulai berubah. Semula selalu menerima gaji dari tempat kerja, namun setelah mulai melanjutkan kuliah hampir tak ada pemasukan. Pada sisi lain, pengeluaran harian dan kebutuhan kuliah terus berjalan. Hal tersebut membuat benteng pertahanan keuangan saya menjadi roboh.

Orang tua pun akhirnya turun tangan untuk turut membiayai kuliah saya. Ada kalanya, saya juga merasa tak enak hati terus menerus minta uang pada orang tua. Ketika benar-benar butuh uang, saya kembali menggadaikan sebagian emas yang saya miliki ke bank syariah. Namun bedanya, kemampuan saya untuk menyisihkan uang tak leluasa seperti ketika saya masih bekerja. Manfaat dari gadai di bank syariah kembali saya rasakan, terdapat fasilitas perpanjangan atau memperbarui akad gadai ketika jatuh tempo. Hal ini turut menguntungkan saya ketika kondisi keuangan saya sedang tak menentu, karena saya dapat menunda pelunasan gadai dan hanya perlu membayar biaya untuk perpanjangan.

Pada masa akhir menjelang lulus kuliah atau sekitar pertengahan tahun 2020, kesulitan keuangan benar-benar melanda saya. Target lulus saya sedikit meleset, saya pun harus memperpanjang masa studi dan harus membayar uang SPP semester selanjutnya agar tetap dapat aktif sebagai mahasiswa. Kondisi keuangan orang tua pada saat itu juga tidak memungkinkan untuk saya mintai bantuan. Apabila tidak membayarnya, maka saya dianggap cuti dan saya baru dapat mengikuti ujian tesis semester selanjutnya, dan berarti kelulusan tertunda.

Akhirnya saya mengajukan gadai emas, dan memanfaatkan kenaikan harga emas saat itu. Emas yang dulu saya beli dengan harga 2,5-2,7 juta dapat saya gadaikan dengan nilai hampir 4 juta dan hanya perlu menambah sedikit untuk membayar SPP. Saya pun dapat segera mengikuti ujian tesis, dan dinyatakan lulus. Selanjutnya, kebijakan kampus memberikan saya refund karena tanggal kelulusan saya masih pada awal semester. Uang refund tersebut dapat saya manfaatkan kembali untuk menebus emas yang saya gadaikan.

Sumber Gambar: tahukahkamu.org
Sumber Gambar: tahukahkamu.org

Itulah beberapa pengalaman manfaat gadai di bank syariah yang saya rasakan. Emas tidak tersimpan sia-sia. Kebutuhan konsumtif atau produktif dapat terpenuhi, aset pun tetap dapat dimiliki.

#retizencompetition

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image