Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sitti Afifa

Potensi Ketidakefektifan Proses Seleksi dan Rekrutmen Dengan Faktor Yang Mempengaruhinya

Bisnis | Friday, 22 Apr 2022, 17:36 WIB

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang penting dalam pencapaiaan tujuan. Umumnya pimpinan perusahaan mengharapkan kinerja yang baik dari masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal dasar dalam proses pembangunan perusahaan bahkan nasional, oleh karena itu kualitas SDM senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia ini terdiri dari perencanaan sumber daya manusia, pengadaan, pengarahan, pengembangan, pemeliharaan, dan pemberhentian. Hal ini ditujukan agar perusahaan dapat mengelola sumber daya manusia yang baik secara efektif dan efisien. Salah satu aktivitas dalam pengelolaan SDM adalah rekrutmen dan seleksi. Rekrutmen adalah suatu proses pengumpulan sejumlah pelamar yang memiliki kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, untuk dipekerjakan di dalam perusahaan (Malthis, 2001). Adapun manfaat dari rekrutmen adalah memiliki fungsi sebagai “ the Right Man on The Right Place ”, dimana hal ini menjadi pegangan bagi para manager dalam menempatkan tenaga kerja yang ada di perusahaannya. Rekrutmen merupakan serangkaian aktivitas untuk mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Sedangkan seleksi merupakan proses pemilihan dari sekelompok pelamar atau orang-orang yang memenuhi kriteria untuk menempati posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada perusahaan. Sumber Daya Manusia memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan dan mencapai tujuan organisasi, selain kinerja organisasi juga didasarkan pada faktor manusia. Untuk mendapatkan staf yang handal dan profesional, diperlukan kegiatan yang baik, termasuk proses rekrutmen dan seleksi di tahap awal. Rekrutmen yang baik dan kegiatan seleksi diharapkan menghasilkan kandidat yang berkinerja baik. Untuk membentuk tenaga kerja yang berkualifikasi perlu ditentukan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dan tempatkan di posisi yang tepat, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Untuk mencapai tujuan perusahaan maka diperlukan perencanaan tenaga kerja yang baik untuk setiap divisi atau departemen dalam perusahaan. Dengan adanya perencanaan tenaga kerja, diharapkan perusahaan akan memperoleh informasi yang berkaitan dengan penentuan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengisi posisi yang ada secara efektif. Persaingan dalam dunia usaha menuntut manajemen perusahaan mengelola Sumber Daya Manusia yang ada dengan baik. Sumber Daya Manusia atau karyawan dianggap sebagai aset perusahaan, tanpa aset perusahaan kegiatan usaha yang dijalankan tidak dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kualitas karyawannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh karyawan yang berkualitas dan memenuhi klasifikasi yang dibutuhkan maka perusahaan harus melakukan perekrutan dan seleksi karyawan baru. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kualitas karyawannya. Oleh,karena itu,untuk memperoleh karyawan yang berkualitas dan memenuhi klasifikasi yang dibutuhkan maka perusahaan harus melakukan perekrutan dan selekasi karyawan. Rekrutmen merupakan tahap awal dalam mencari dan mendapatkan calon karyawan,dengan dilatarbelakangi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM),Marwansyah (Aryadi & Gantari,2020) berpendapat bahwa rekrutmen merupakan serangkaian aktivitas yang digunakan sebuah organisasi untuk menarik para organisasi dalam mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Hasibuan (Meiyer,2020) menyatakan bahwa rekrutmen merupakan aktivitas mencari dan mempengaruhi agar calon tenaga kerja mau melamar lowongan pekeerjaan masih kosong. Seleksi dilakukan apabila proses rekrutmen karyawan sudah terlaksana,dimana telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang tepat menjadi karyawan suatu perusahaan. Seleksi merupakan proses pemilihan dari sekelompok pelamar yang paling memnuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia dalam perusahaan (Simammora dalam Meiyer,2020). Sedangkan seleksi menurut Hardiansyah & Nulhaqim (2019) yaitu tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan calon pelamar mana yang mampu dan akan diterima sebagai karyawan yang mempunyai kemampuan yang handal dan profesional. Dalam proses seleksi ketidakefektifan dikarenakan proses seleksi secara keseluruhan dilimpahkan kepada pihak ketiga. Hal ini menyebabkan oganisasi berperan kecil padahal yang seharusnya lebih mengetahui kebutuhan karyawan adalah organisasi itu sendiri. Bentuk ketidakefektifan lain yaitu terjadinya kendala komunikasi antara penyeleksi dengan kandidat dikarenakan terdapat perbedaan etnis. Sehingga hal ini dapat menimbulkan bias dalam proses wawancara. Ketidakefektifan selanjutnya yaitu adanya nepotisme yang didasari karena adanya hubungan keluarga, kerabat ataupun teman akrab. Akibatnya, belum tentu orang yang diutamakan tersebut berkompeten dan memiliki kualifikasi seperti yang sedang dibutuhkan oleh perusahaan. Secara umum, definisi kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pegawai sesuai dengan tanggungjawab yang dibebankan atau diberikan kepadanya. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (Prestasi kerja atau prestasi yang Hal ini seiring dengan yang dikemukakan oleh Sarita dalam Prawirosentono (1999:2) yang menyatakan bahwa “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”. Sementara, bentuk ketidakefektifan seleksi seperti petugas belum disiplin, pengambilan keputusan belum tegas, parameter penilaian belum jelas, sulit mendapatkan penyeleksi yang qualified, jujur dan objektif, dan adanya kesalahan dalam memilih orang yang tepat untuk mengisi suatu jabatan. Faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan proses rekrutmen dan seleksi tersebut disebabkan karena adanya kegagalan strategi perusahaan dalam pengadaan SDM seperti terjadinya pengambil alihan peran dalam proses rekrutmen dan seleksi oleh pihak ketiga secara keseluruhan, sehingga dapat menyebakan kegagalan strategi perusahaan. Selain itu, juga terjadi ketidaktepatan job matching calon karyawan yang disebabkan oleh organisasi yang abai dalam pelaksanaan proses tersebut. Hasil uji hipotesis yang sebagaimana telah dilakukan ada pengaruh yang signifikan antara rekrutmen dan seleksi terhadap kinerja karyawan, sedangkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan ada pengaruh yang tidak signifikan antara rekrutmen dan seleksi terhadap kinerja karyawan, dengan demikian yang diajukan dapat dikatakan tidak terbukti. Hal ini kemungkinan besar dalam penelitian ini, kinerja karyawan tidak terlalu dipengaruhi oleh pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, mengingat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan seperti gaya kepemimpinan, kompensasi gaji, inisiatif, kemampuan, keahlian, pengetahuan, efektifitas dan efesiensi. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Melati (2011) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Kementrian Keuangan adalah orientasi tujuan dan gaya kepemimpinan. Mengenai Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja Pegawai didapatkan hasil bahwa rekrutmen berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui proses seleksi. Sehingga, hal ini mendukung hasil penelitian ini bahwa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kinerja adalah seleksi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image