PENTINGNYA PENGETAHUAN PERANAN PERBANKAN SYARIAH TERHADAP GENERASI MILENIAL
Eduaksi | 2021-05-25 06:03:30Kebutuhan akan fasilitas pelayanan dunia perbankan semakin lama semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena masyarakat yang semakin sibuk dan banyak hal yang harus diselesaikan dalam pekerjaannya. Sehingga dalam urusan penyimpanan salah satu finansial berupa uang membutuhkan media yang aman dan terpercaya. Berkembangnya dunia perbankan saat ini semakin membuka kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat khusunya generasi muda. Generasi muda atau yang lebih dikenal sebagai generasi milenial juga sudah banyak menggunakan jasa perbankan untuk lebih mempermudah mengatur keuangan. Dengan didukung berbagai jenis bank saat ini masyarakat bebas memilih sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam perkembangannya bank syariah terus menawarkan produk-produk keuangan, cara transaksi, dan investasi yang berbeda dengan bank konvensional yang sebelumnya sudah ada. Abad ke 21 dapat dikatakan sebagai abad dimana era milenial memiliki peranan dan pengaruh terhadap perkembangan kehidupan kedepan. Karakteristik generasi milenial saat ini menyukai hal serba cepat dan praktis dalam melakukan transaksi. Oleh sebab itu sudah seharusnya generasi milenial tidak hanya mengenal bank konvensional saja melainkan juga mengenal bank syariah yang juga memberikan jasa dan keuntungan tak kalah dari jenis bank yang lain.
Pengetahuan terhadap bank syariah pada generasi milenial merupakan hal penting. Perlu diketahui bank syariah saat ini sudah mendukung fasilitas electronic banking atau yang biasa disebut sebagai e-banking. Kemudahan transaksi lewat elektronik ini disukai oleh kalangan muda karena memberikan kemudahan transaksi kapan saja dan dimana saja. Sebenarnya pengenalan dan pengetahuan terhadap bank syariah sudah dilakukan seperti dengan mensponsori kegiatan sekolah, reward terhadap prestasi siswa bahkan mahasiswa beasiswa, dan masih banyak kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan.
Generasi milenial saat ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan dunia ekonomi. Seperti yang dikemukakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa peran generasi milenial diharapkan dalam merealisasikan potensi Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Karakteristik generasi milenial yang inovatif, praktis, kreatif, dan melek teknologi akan menjadikan halal product dan service yang merupakan katalisator berharga untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dengan perkembangan teknologi saat ini dapat menjadikan kolaborasi bagi generasi milenial melek bank syariah yang mendorong industri halal dan keuangan syariah. Apalagi saat ini bank syariah di Indonesia menawarkan layanan yang cocok untuk generasi milenial. Diantaranya yaitu investasi syariah dan layanan aplikasi e-wallet yang dapat digunakan untuk kebutuhan transaksi melalui satu aplikasi saja contonya melakukan pembukaan rekening, transfer antar bank, dan pembayaran e-commerce.
Pengetahuan terhadap bank syariah sudah seharusnya dipelajari dan dikenal oleh generasi milenial. Karena saat ini bank syariah memiliki banyak layanan yang akan memudahkan terkait keuangan. Selain itu khususnya generasi muslim milenial (generasi M) merupakan generasi yang diharapkan memandang dunia dengan keimanan dan moderenitas dapat berjalan beriringan. Muslim muda dapat berperan aktif dalam perbankan syariah dengan ikut melakukan kegiatan dan penggunaan fasilitas layanannya. Misalnya dengan melakukan investasi syariah, mengajukan pinjaman, atau sekedar membuka tabungan.
Lalu mengapa generasi milenial harus melek terhadap bank syariah ? secara garis besar generasi dengen melek bank syariah akan memberikan kekuatan terhadap perekonomian yang berjalan ke arah konstruktif. Oleh karena itu peranan generasi muda dalam mendorong industri halal dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian khususnya ekonomi syariah. Dengan pengetahuan lebih mendalam terhadap bank syraiah maka akan semakin meyakinkan bahwa pelayanan dan tawaran jasa dari bank syariah layak untuk digunakan kedepannya. Selain itu membuka wawasan bukan hanya bank konvensional yang hanya cocok untuk generasi milenial melainkan bank syariah sangat cocok untuk dijadikan bank pilihan. Oleh sebab itu sedini mungkin generasi yang akan menjadi pelaku roda perekonomian ini dikenalkan dan diberikan pengetahuan mengenai literasi keuangan yang berhubungan dengan dunia perbankan. Salah satunya dengan melek pengetahuan terhadap produk, jasa, dan investasi melalui perbankan syariah yang saat ini memiliki kualitas baik, lengkap, dan modern.
Dapat diartikan bahwa jika sejak mudah sudah melek literasi keuangan maka secara tidak langsung mereka juga melek finansial. Generasi milenial membutuhkan pengetahuan soal literasi keuangan agar dapat mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin. Oleh karena itu perlu bagi generasi milenial mengenal dunia perbankan, salah satunya dengan melek terhadap bank syariah. Hal tersebut tentunya sejalan dengan inklusi keuangan yang memiliki arti dimana semua orang mendapatkan akses terhadap penyedia layanan finansial. Generasi milenial membutuhkan bank syariah begitu pula sebaliknya. Mulya Siregar selaku komisaris bank Mandiri Syariah mengemukakan bahwa hubungan antara generasi muda dan perbankan syariah merupakan simbiosis mutualiasme atau saling menguntungkan satu sama lain.
Banyak keuntungan dan manfaat jika menggunaan bank syariah misalnya pada aspek legalitas atau akad. Dalam bank syariah akad memiliki konsekuensi dunia dan akhirat, kesepakatan akan sah jika akar memenuhi syarat dan rukun yang sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga nasabah tidak perlu khawatir lagi mengenai legalitasnya. Jadilah salah satu nasabah generasi milenial yang cerdas dalam memilih bank. Selain dapat menabung, kaum muda juga bisa mencoba investasi syariah. Investasi syariah cocok untuk kaum milenal tanpa harus takut riba, gharar (transaksi tidak transparan, atau maysir (spekulasi). Dengan bank syariah maka dapat tetap bisa menabung dan melakukan investasi secara aman dan sesuai dengan ajaran agama.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.