Review Film Ali & Ratu Ratu Queens: Perjuangan TKW Meraih Mimpi
Gaya Hidup | 2022-04-21 16:48:11Hai, sudah menonton film Ali & Ratu Ratu Queens belum? Film arahan Lucky Kuswandi yang ditulis oleh Gina S.Noer ini berhasil menjadi tontonan keluarga yang ringan dan menghangatkan hati.
Film Ali & Ratu Ratu Queens mengisahkan tentang seorang remaja bernama Ali (Iqbaal Ramadhan) yang nekat pergi ke New York untuk mencari ibunya yang yang meninggalkan dia sejak kecil. Pencarian ibunya inilah yang mempertemukan Ali dengan empat WNI yang tinggal di wilayah Queens, Party (Nirina Zubir), Ance (Tika Panggabean), Biyah (Astri Welas), dan Chinta (Happy Salmah).
Kebetulan Party penah mengenal Mia (Marissa Anita), ibu Ali, sebelumnya pernah tinggal bersama Party di Queens. Namun sudah lama Mia pindah untuk mengejar karir musiknya. Dan sekarang Party tidak tahu dimana keberadaan Mia. Tapi mereka berempat sepakat untuk membantu Ali, untuk sementara waktu, Ali pun tinggal besama keempat ratu-ratu Queens ini.
Petualangan Ali di New York pun dimulai. Ali menyusuri setiap sudut kota Queens demi mencari ibunya. Ironisnya, ketika akhirnya Ali sudah berhasil menemukan Mia, dia justru mendapati fakta kalau Mia tidak menginginkan kehadiran dirinya. Mia sudah memiliki keluarga baru dan belum pernah menceritakan soal masa lalunya pada suami barunya. Bahkan Mia menyuruh Ali untuk kembali ke Indonesia.
Ada banyak hal yang bisa dipetik dari film Ali & Ratu Ratu Queens ini, terutama tentang hubungan keluarga, dan bagaimana cara memperlakukan dan menghargai anggota keluarga. Keluarga bisa terbentuk bukan hanya karena memiliki hubungan darah saja, tapi juga bisa terbentuk akibat rasa nyaman di tempat kita berada. Seperti Ali yang akhirnya lebih merasa nyaman berada di antara keempat Ratu Ratu Queens daripada ibu kandungnya yang menolak kehadiran dirinya.
Namun, selain soal keluarga, ada hal lain yang dihadirkan dalam film ini, perjuangan keempat para tenaga kerja wanita dalam meraih mimpi mereka di New York. Tepat di Hari Kartini, sepertinya waktu yang tepat untuk membahas tentang bagaimana perjuangan Ratu Ratu Queens dalam mengejar American Dream mereka.
Party bekerja sebagai seorang ART; Biyah melakukan kerjaan serabutan, mengingat ia pergi ke New York tanpa skill apa-apa; Ance, seorang ibu tunggal; serta Chinta bekerja sebagai tukang pijat. Tapi mereka berempat memiliki impian untuk bisa membuka restoran di Queens. Meski sebenarnya kehidupan mereka di Queens tidaklah mudah, tapi mereka selalu berusaha agar terlihat selalu bahagia dan berusaha mewujudkan mimpi mereka.
Persis seperti salah satu kalimat bijak RA Kartini: “Sekarang kehidupan saya akan menjadi bagus dan kaya atau miskin dan kering; itu hanya tergantung saya.” Semua tergantung dari kerja keras kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang ada.
Film Ali & Ratu Ratu Queens ini bisa ditonton melalui Netflix. Kini, menikmati layanan Netflix jadi semakin mudah berkat windows of entertainment Netflix via IndiHome, kamu bisa nonton puas tanpa batas dengan akses WiFi cepat milik Telkom Group.
Sekarang ini enggak perlu ribet lagi cari-cari yang jual akun Netflix, berkat adanya kolaborasi antara Netflix, IndiHome, dan Telkomsel, kamu bukan cuma bisa menikmati internet keluarga saja, tapi juga akses nonton di Netflix dalam satu tagihan.
Pelanggan baru dan pelanggan lama IndiHome sama-sama bisa menikmati Netflix via Indihome dengan dua pilihan paket yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Yang pertama paket dengan kecepatan 50 mbps, dan paket pilihan yang kedua dengan kecepatan 100 mbps (bonus 100 menit telepon).
Pelanggan lama cukup menambahkan pilihan via Add-on, kemudian klik link yang dikirim via email oleh Netflix untuk aktivasi akun. Namun, bila sudah memiliki akun Netflix sebelumnya, tetap bisa menggunakan akun yang lama dengan cara menghubungkan akun tersebut dengan Paket IndiHome.
Kini jadi enggak ada alasan lagi belum menonton film dan serial yang ditayangkan di Netflix. Karena menonton Netflix jadi lebih mudah berkat adanya Netflix via IndiHome.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.