Urgensi Bank Syariah di Era Society 5.0
Eduaksi | 2021-05-24 22:23:01Berbicara tentang era society 5.0 yakni dimana teknologi akan semakin ditingkatkan guna mempermudah kehidupan masyarakat dimulai dari segi sosial, pendidikan, temasuk juga dengan ekonomi. Maka perlu adanya pembaharuan di zaman sekarang yang serba digital salah satunya dalam bidang ekonomi yaitu contohnya dalam model perbankan.
Sering kita jumpai pada zaman sekarang masih banyak orang yang belum mengenal bank syariah di Indonesia, apalagi di daerah pedesaan masih cenderung menggunakan jenis bank konvensional karena minimnya tingkat pengetahuan dan informasi mengenai perbankan syariah. Padahal menurut survey menjelaskan, perbankan syariah merupakan salah satu penompang utama ekonomi dan keuangan di negara ini. Pertumbuhan aset keuangan syariah dari 21,48% menjadi Rp 1.770,32 triliun. Ini termasuk industri perbankan syariah dengan aset 593,35 triliun, pasar modal syariah dengan 1,063,81 triliun dan industri keuangan non-perbankan dengan aset 113,16 triliun. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahkan dalam kondisi krisis ekonomi dan sistem keuangan syariah mampu bertahan dan mengikuti perkembangan zaman saat ini.
Menghadapi permasalahan tersebut, perbankan syariah di Indonesia perlu menggunakan startegi guna mengembangkan informasi yang lebih luas, dengan meemperhatikan kekuatan (Strenght) yang dimiliki, mengatasi kelemahan (Weakness), memanfaatkan peluang (Opportunities) yang ada, dan sigap dalam menghadapi ancaman (Threats) yang muncul. Maka perlu adanya pembaharuan informasi mengenai perbankan syariah terutama pada daerah pedesaan. Society 5.0 adalah masa depan baru bagi umat manusia untuk menggunakan teknologi di semua aspek kehidupan, dan desa adalah pelopor kesuksesan Society 5.0. Society 5.0 harus dimulai dari bawah yang merupakan salah satu upaya kita bisa memberikan wawasan baru tentang perbankan syariah. Pemberian layanan informasi perbankan syariah kepada masyarakat pedesaan dapat melalui sosialisasi atau penyuluhan tentang perbankan syariah, sehingga setidaknya masyarakat pedesaan memiliki pemahaman tentang perbankan syariah, dengan begitu diharapkan dapat menarik minat mereka terhadap perbankan syariah. Selain mengenalkannya kepada masyarakat pedesaan, manfaat lain dari sosialisasi ini adalah kita bisa mengenalkan generasi muda tentang perbankan syariah sejak usia muda, yang dapat menarik dan menambah BSI muda saat ini di era 5.0.
Sesuai dengan poin Bank Syariah Indonesia, yakni dengan meletakkan pijakan melalui Bank Syariah Indonesia Millenials Unity in Diversity & Agile (BSI Muda). Apalagi bada saat di era revolusi industi 4.0, perbankan syariah di Indonesia telah memunculkan beberapa inovasi dengan meningkatan kualitas layanan seperti ATM, mobile banking, maupun internet banking. Keunggulan lainnya yang dimiliki Bank Syariah Indonesia (BSI) adalah produk-produk perbankan yang ditawarkan tidak ada yang bersifat spekulatif dalam artian tidak menuju pada pihak satu orang saja, sehingga tidak terpengaruh terhadap krisis ekonomi global. Maka dalam hal pembiayaan lebih kepada sektor rill sehingga akan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi kedepannya.
Melihat keunggulan-keunggulan dari perbankan syariah di Indonesia, hal tersebut akan lebih mempermudah menarik nasabah perbankan syariah, dengan minimnya informasi mengenai perbakan syariah, tugas kita memanfaatkan peluang yang ada dengan mengenalkan masyarakat yang lebih luas lagi mengenai informasi perbankan syariah di Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.