Masa Depan Perbankan Syariah di NTB
Eduaksi | 2021-05-24 11:07:27Indonesia adalah negara kepulauan dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Tentu segala sesuatu yang halal dan berprinsip syariah menjadi prioritas utama dalam bertransaksi. Apalagi tahun 2019, Indonesia meraih destinasi wisata halal terbaik dunia menurut Global Muslim Travel Index (GMTI). Seiring dengan predikat wisata halal ini tentu meningkatkan kunjungan para wisatawan yang berdampak meningkatkan perekonomian daerah dan kedepannya perekonomian nasional. Hal ini membutuhkan peran bank syariah sebagai fasilitator untuk menunjang berbagai transaksi keuangan berprinsip syariah yang amanah bagi pelaku wisata khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Agar lebih dekat dengan perbankan syariah, mari kita lihat pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terkenal dengan sebutan pulau seribu masjid. Lombok memiliki berbagai objek wisata yang menarik para wisatawan mancanegara dan lokal. Pada tahun 2015 Lombok terpilih sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia dan Destinasi Bulan Madu Halal Terbaik Dunia di World Halal Travel Awards. Di Provinsi NTB penggerak utama ekonominya berasal dari sektor pariwisata dan perdagangan. Kedua sektor ini saling berhubungan jika sektor pariwisata naik tentu meningkatkan sektor perdagangan juga karena para wisatawan tidak hanya memakai jasa layanan saja berupa hotel dll tetapi mereka membeli oleh-oleh berupa kain tenun, aneka camilan, kopi dan baju yang sebagian besar dikelola oleh UMKM.
Sebelum adanya virus korona, sektor pariwisata dan perdagangan mengalami peningkatan dan tujuan wisata yang paling diminati adalah Gili Indah (Gili Trawangan, Air dan Meno) di Senggigi. Mulai dari sisi pariwisata kita bisa melihat adanya kebutuhan transaksi keuangan dan sisi perdagangan juga berkembang berbagai usaha oleh-oleh untuk para wisatawan. Di NTB, bank syariah sudah banyak digunakan oleh masyarakat baik di pulau Lombok dan Sumbawa. Ini selaras dengan pernyataan kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB bahwa pertumbuhan aset perbankan syariah di NTB 30,70 % periode Januari-Oktober tahun 2019 dan aset bank syariah di provinsi NTB mencapai Rp 15,2 triliun hingga Oktober tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah diminati baik oleh masyarakat NTB muslim maupun non-muslim.
Kemudian setelah adanya virus korona pada bulan Maret tahun 2020, sektor pariwisata di NTB mulai menurun drastis. Hotel, tempat wisata dan rumah makan mulai mengurangi aktivitasnya dan bahkan ada yang tutup karena tidak ada pemasukan. Ini membuat pertumbuhan ekonomi di NTB lesu begitu juga dengan pendapatan masyarakat yang menurun. Lalu, sektor perdagangan di NTB masih bertahan di masa pandemi dan merupakan kontributor terhadap pendapatan domestik bruto (PDB). Sektor ini masih bertahan karena daya beli masyarakat masih ada untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Media online menjadi fasilitas bagi para pedagang kecil ini untuk berdagang. Sektor pariwisata pun juga memanfaatkan media online untuk mempromosikan tempat wisata dengan mematuhi protokol kesehatan. Jadi, 2 sektor ini merupakan penggerak ekonomi di NTB yang perlu sentuhan perbankan syariah sebagai fasilitator untuk memudahkan transaksi keuangan.
Di masa pandemi yang kita tidak tahu kapan berakhir, peran perbankan syariah kedepannya diperlukan untuk transaksi keuangan di sektor pariwisata dan perdagangan. Disini, perbankan syariah perlu melakukan sosialisasi ke para pedagang atau pelaku usaha kecil dengan bekerjasama dengan Dinas Koperasi UMKM. Dengan begitu, masa depan para pedagang kecil dari segi permodalan dan pengembangan usaha terjamin dengan prinsip syariah yang dapat diterima oleh masyarakat NTB. Selain dari segi permodalan diharapkan perbankan syariah juga melakukan sosialisasi mengenai investasi saham syariah sebagai sarana untuk perputaran modal bagi para pelaku usaha yang tertarik mengembangkan usaha atau berinvestasi. Di NTB sendiri sudah bermunculan usaha rumahan yang diproduksi sendiri dan kedai kopi sederhana yang dikelola oleh para anak muda. Para anak muda ini tentu sudah mahir dalam bertranksi secara keuangan dengan memanfaatkan fitur perbankan syariah baik secara online maupun offline.
Sektor pariwisata di masa pandemi ini tidak terlalu ramai oleh para wisatawan namun tetap ada yang berkunjung dengan mematuhi protokol kesehatan. Hotel menjadi alternatif pilihan untuk rekreasi atau sekedar menjadi tempat isolasi mandiri. Para pelaku wisata mulai melakukan promosi untuk mengembangkan kembali pariwisata dengan berbagai event menarik. Kedepannya peran perbankan syariah untuk menjadi sponsor dan fasilitator pembiayaannya dalam kemudahan bertransaksi keuangan seperti para wisatawan asing yang ingin menukarkan uangnya ke pecahan rupiah atau ingin mentranser uangnya diprioritaskan. Tidak hanya itu, bagi objek wisata yang lokasinya agak dipedalaman agar difasilitasi dengan pembangunan sejumlah mesin ATM untuk memudahkan para wisatawan mengakses fasilitas keuangan karena di daerah Sekotong yang belum terlalu ramai seperti daerah Senggigi masih ada beberapa mesin ATM dan aksesnya dari hotel lumayan jauh.
Akhir kata, sektor perdagangan dan pariwisata di NTB menjadi dasar penggerak roda ekonomi daerah yang memberikan manfaat yang signifikan bagi msyarakat sekitarnya karena merupakan mata pencarian utama mereka. Jika kedua sektor ini lesu tentu pendapatan daerah akan menurun. Kelak perbankan syariah yang ada di NTB bukan hanya sebagai fasilitator bagi para pelaku usaha dan wisata tetapi menjadi mitra yang dapat dipercaya untuk tumbuh bersama mengembangkan perekonomian daerah khusunya di NTB.
DAFTAR PUSTAKA
https://finansial.bisnis.com/read/20180112/90/725908/menggali-potensi-bank-syariah-di-bumi-seribu-masjid
https://insidelombok.id/berita-utama/ojk-perkembangan-perbankan-syariah-di-ntb-luar-biasa/#:~:text=%E2%80%9CBank%20NTB%20Syariah%20merupakan%20penggerak,pada%20tahun%20ini%2C%E2%80%9D%20ucapnya.
https://www.bankntbsyariah.co.id/Beranda/berita/Bank-NTB-Syariah-Tumbuh-Pesat-dengan-Kembangkan-Potensi-Daerah.html
SUMBER FOTO
http://obyekwisataterlengkap.blogspot.com/2016/08/24-tempat-wisata-di-nusa-tenggara-barat.html
https://peta-kota.blogspot.com/2011/06/peta-provinsi-nusa-tenggara-barat.html
https://www.suarantb.com/produk-umkm-di-ntb-mall-diskon-sampai-akhir-tahun/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.