Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Okti Mahendri

Tantangan Pendidikan Jarak Jauh di Masa Pandemi

Info Terkini | 2021-05-24 11:02:39

Penulis: Okti Mahendri, Mahasiswa PGSD

Universitas Muhammadiyah Purworejo

Dalam bidang pendidikan menjadi dasar pemerintah terus melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring di semua jenjang pendidikan. Para guru, siswa, dosen dan mahasiswa dipaksa untuk belajar secara terpisah di tempat masing-masing dengan memanfaatkan beragam produk teknologi informasi serta peralatan pendukungnya. Namun pembelajaran jarak jauh secara daring yang terus-menerus menimbulkan berbagai masalah baru baik bagi pendidik maupun peserta didik. Paling tidak terjadi kebosanan karena masing-masing tidak bisa berinteraksi secara langsung sampai munculnya kasus-kasus depresi, kekerasan orang tua pada anak, bahkan ada siswa yang bunuh diri karena tidak tahan dengan kondisi pembelajaran daring yang kurang mendukung dan merasa membebani.

Kondisi itu ditambah dengan berbagai kendala yang dihadapi seperti susah sinyal, internet lambat, bahkan masih banyak daerah yang belum terjangkau jaringan internet sehingga para siswa harus mencari tempat-tempat yang punya jaringan internet bagus. Perangkat pembelajaran juga menjadi masalah karena tidak semua orang tua punya kemampuan untuk membeli handphone atau bahkan laptop yang bisa dipakai pada saat pembelajaran daring Situasi pendidikan seperti ini menjadi dilema tersendiri bagi pendidik dan para peserta didik. Di satu sisi mereka dipaksa harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19, namun di sisi lain timbul kebosanan karena berbagai kendala yang dihadapi, serta keinginan untuk berinteraksi secara langsung yang menjadi pemaksa untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara langsung. Apalagi pembelajaran tatap muka meskipun dengan protokol kesehatan ketat tetap meningkatkan risiko terpapar Covid-19.

Masyarakat juga ingin segera merasakan situasi pulih anak-anak mereka bisa sekolah seperti biasa. Tuntutan agar sekolah dibuka kembali banyak dilontarkan oleh para orang tua/wali murid meskipun banyak pula yang tetap menginginkan pembelajaran jarak jauh. Tetapi hingga saat ini, pemerintah tetap dalam keputusannya untuk laksanakan pembelajaran jarak jauh karena resiko yang dihadapi tidak ringan. Keputusan tersebut mendapat dukungan dari seluruh warga masyarakat yang mempunyai anak-anak usia sekolah karena terbukti secara nyata bahwa Covid-19 akan semakin menyebar manusia berinteraksi secara langsung dan berdekatan. Apalagi untuk jenjang pendidikan sekolah dasar mustahil mengontrol mereka untuk menjaga jarak. Oleh karena itu semua para orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat harus menjadi pendukung utama upaya pemutus mata rantai Covid-19 melalui dunia pendidikan dengan tetap mematuhi aturan dan tidak memaksakan pembelajaran secara langsung.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image