Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Melati Ayu Alfianti

Pandangan Milennial sebagai Langkah Awal untuk Memajukan Bank Syariah di Indonesia

Eduaksi | 2021-05-23 19:27:22

Penggunaan bank syariah mungkin masih tergolong minim jika dibandingkan dengan bank-bank konvensional lain. Bank konvensional telah eksis jauh sebelum bank syariah digagas dalam masyarakat kita dan telah berhasil membuktikan kinerja yang bagus dalam perjalanannya. Hal tersebut mendukung terciptanya pemahaman konsep yang lebih jelas terkait bank konvensional dibandingkan dengan bank syariah. Selain itu, kinerja yang bagus dan berkesinambungan memberikan nilai tambah bagi bank konvensional dalam menggaet anchor client serta melatarbelakangi kecenderungan calon nasabah dalam memilih bank untuk kegiatan finansial mereka.

Fakta tersebut memang tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat cenderung memilih bank konvensional sebagai sarana dalam bertransaksi, namun bukan berarti bank syariah tidak mendapat tempat sama sekali untuk membuktikan kinerjanya kepada masyarakat luas. Langkah yang patut dipertimbangkan oleh bank syariah adalah menarik perhatian generasi millennial sebagai generasi yang telah memasuki usia dewasa dan produktif dengan digitalisasi.

Dewasa ini, digitalisasi telah merambah ke berbagai bidang termasuk dalam sektor perbankan. Munculnya pengaruh dari digitalisasi yang dapat ditandai untuk menjadi faktor pendorong kemajuan kinerja bank syariah terlebih pada konsumen di era millennial dengan rentang usia 18-35 tahun yang mana lebih menaruh preferensi mereka untuk bertransaksi dalam bentuk digital, contohnya ada pada maraknya kemunculan e-wallet yang mendukung transaksi jual beli dalam e-marketplace ternama. Akan tetapi, digitalisasi yang tidak didukung oleh pendekatan dari segi anak muda seperti sentuhan modern dan simple tampilan antarmuka pengguna, penggunaan bahasa dengan kesan santai dan akrab dalam aplikasi mobile banking atau notifikasi, fitur-fitur yang unik dan mempermudah transaksi, serta berbagai pendekatan lainnya yang mengusung tema tersebut mengingat meski sudah banyak bank konvensional yang menerapkan digitalisasi dengan baik, namun kebanyakan dari mereka belum memberikan sentuhan fresh yang disukai oleh generasi millennial. Pendekatan diatas merupakan salah satu cara yang dirasa dapat meningkatkan influence dari bank syariah dengan menarik perhatian konsumen millennial.

Berbicara tentang generasi millennial tentu tidak dapat dilepaskan dari kultur anti-lelet dan kebiasaan mereka meng-upload di sosial media. Semakin responsif pelayanan yang ditawarkan, maka mereka akan semakin loyal pada produk tersebut. Hal ini dapat menjadi masukan yang signifikan bagi bank syariah untuk memberikan perhatian dalam aspek customer service. Pelayanan konsumen yang lebih responsif, solutif, dan cepat akan memberikan nilai tambah dalam menggaet kepercayaan millennial sebagai nasabah. Selain itu, peningkatan dalam pelayanan konsumen juga memberikan bonus bagi bank syariah untuk meningkatkan kepercayaan calon nasabah selain dari generasi millennial karena generasi millennial dapat dianggap sebagai influencer bagi generasi tua maupun yang lebih muda. Kebiasaan generasi millennial yang suka mengunggah kegiatan atau produk yang mereka pakai akan memperluas peluang jangkauan bank syariah jika dipersiapkan dengan tepat dan cermat.

Selain beberapa hal diatas, kemajuan bank syariah di masa depan juga didukung oleh pemahaman konsep syariah dalam perbankan yang nantinya akan mempengaruh persepsi masyarakat dalam memandang bank syariah. Apakah sistem yang dipakai akan menguntungkan atau ternyata lebih baik menggunakan bank konvensional saja? Hal tersebut akan menjadi pertimbangan masyarakat. Berangkat darisana, maka penjelasan akan pemahaman konsep secara sederhana dan langsung ke intinya terkait bank syariah seperti mudharabah, wadiah, murabahah, salam, sukuk, dan lain-lain akan sangat diperlukan sebagai wawasan yang fundamental bagi masyarakat sebelum mereka memutuskan untuk memilih bank syariah. Demikian, langkah-langkah dengan masukan yang disesuaikan dengan perspektif generasi millennial diatas dapat diambil menjadi ide yang solutif untuk memperluas jangkauan serta kepercayaan calon nasabah ke depannya kepada bank syariah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image