Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image edri tadola wijaya

Bank Digital Membangun Negeri

Eduaksi | 2021-05-22 14:30:57
Pesantren Nuris Jember)" />
(Sumber : Pesantren Nuris Jember)

Digitalisasi adalah sesuatu hal yang wajib untuk diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Ketika diawal tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19 hingga saat ini, segala aktifitas kita menjadi sangat terbatas dan singkat. Dampaknya, segala aktifitas baik yang bersifat pelayanan publik, bisnis, dan pendidikan, secara langsung dituntut bertransformasi menjadi digitalisasi untuk melaksanakan aktivitas kegiatan kita sehari-hari. Dalam kegiatan ekonomi misalnya, tidak dapat dipungkiri kehadiran model baru ini nyatanya memberikan manfaat serta kemudahan. Sebagai contoh hadirnya e-commerce, setidaknya merubah cara pandang baik penjual atau pembeli bahwa kegiatan jual-beli sangat mudah dan cepat tanpa harus melakukan aktivitas tatap muka secara langsung serta tidak banyak membuang waktu serta biaya.

Perubahan ekonomi digital dewasa ini, salah satunya di pengaruhi oleh perkembangan budaya masyakat yang semakin modern. Seiring berkembangnya masyarakat terhadap digitalisasi, bagi perbankan sudah menjadi kewajiban agar lebih proaktif dalam menciptakan berbagi jenis produk digital. Dalam perkembangan sejarah bank ritel berfokus pada memiliki dan memperluas jaringan cabang, kemudian menambahkan ATM di era 1970-an, call center pada 1980-an, Internet pada 1990-an dan sekarang menambahkan seluler pada tahun 2000-an. Hal tersebut menunjukan perkembangan bank sangat mempengaruhi kelanggengan suatu bank, sebab bank merupakan pusat lalu lintas transaksi untuk menunjang aktifitas ekonomi. Bank digital merupakan model baru dalam merespon perkembangan ekonomi digital yang kian modern. Sebab, baik bank ritel atau bank ritel berbasis elektronik selama ini adalah model lama yang sudah tidak relevan dengan era digital saat ini.

Periodesasi perkembangan bank tersebut mengindikasikan bahwa bank sudah semestinya dapat berinovasi seiring perkembangan waktu atau yang saat ini berlangsung yaitu perkembangan teknologi. Semakin banyaknya produk dompet digital sebagai alat transaksi pembayaran merupakan bukti nyata bahwa hal ini merupakan tantangan bagi Bank Syariah Indonesia. Tantangan tersebut sudah semestinya dapat menjadi pemicu untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. Sebab, bagaimanapun Bank Syariah Indonesia tetap menjadi pusat lalu lintas transaksi utama yang sulit digantikan justru dengan menabung di bank lebih terjamin keamananya dan kemudahan proses serta transaksinya. Sehingga untuk menghadapi tantangan tersebut salah satunya dengan menciptakan produk baru yang tidak hanya sementara akan tetapi memiliki manfaat jangka panjang.

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020 jumlah populasi seluruh Indonesia adalah 270,20 juta jiwa. Sedangkan populasi Generasi Z yang rentan usia 8-23 tahun yaitu 27,94% atau kurang lebih sekitar 75,493 juta jiwa dari total seluruh populasi. Berdasarkan data tersebut lebih dari seperempat jumlah populai di Indonesia adalah generasi Z yang nantinya menjalani kehidupan beberapa puluh tahun kedepan. Hadirnya e-commerce tidak dipungkiri memberikakan banyak kemudahan akan tetapi, bila tidak dapat mengontrol dan mengelola keuangan secara baik justru akan menjadi bomerang menuju budaya hidup yang konsumtif. Pentingnya generasi Z mengelola keuangan baik dengan cara menabung di celengan ataupun di bank, tentunya sangat bermanfaat untuk mengembangkan diri serta merencanakan persiapan masa depan depan. Namun, kenyataanya masih banyak generasi Z yang beranggapan bahwa menabung di bank merupakan hal yang ribet, repot, atau bahkan sulit.

Oleh karena itu, pentingnya upaya Bank Syariah Indonesia kedepan untuk memanfaatkan layanan digital dapat menjadi bukti untuk mengembalikan rasa percaya diri generasi Z dan membantu menyediakan produk untuk mengelola keuangan dalam rangka merencanakan masa depan. Hal ini tentunya akan menepis anggapan bahwa bank seringkali dikenal tidak bersahabat justru sebaliknya kini layananya semakin mudah, cepat dan aman. Barangkali upaya ini dapat di awali misalnya memberikan layanan digital untuk pesantren-pesantren yang notabenya para santri/santriwati adalah generasi Z. Bentuk kontribusi semacam ini tentunya akan berdampak positif untuk Bank Syariah Indonesia dalam rangka membantu menyediakan produk tabungan masa depan, serta bagi santri/santriwati sangat bermaanfaat dalam rangka mengembangkan diri mengelola keuangan dalam merencanakan masadepan.

Selain itu, dengan beragam produk dan layanan yang dimiliki Bank Syariah Indonesia seperti investasi, tabungan emas, tabungan pendidikan, tabungan haji/umroh, sedekah, zakat serta infak, tentunya layanan tersebut sangat berkorelasi terhadap pribadi dan tujuan serta lingkungan para santri. Tidak hanya upaya memberikan layanan digital untuk pesantren, diharapkan nantinya dapat memperluas jangkauan layanan digital lainya khusunya untuk para generasi Z. Sehingga, Bank Syariah Indonesia berhasil mewujudkan bank digital yang one for all, all for one.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image