Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Devi Nopita Sari

Bosan Kuliah Online, Denta Seorang Mahasiswi Sukses Merintis Usaha Ayam Bakar

Eduaksi | Monday, 18 Apr 2022, 21:47 WIB

Semenjak pandemi Covid-19 pada awal April 2020 yang mengakibatkan ditetapkannya kebijakan super ketat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 oleh pemerintah dengan dibatasinya interaksi sosial masyarakat di tempat umum. Sama hal nya pada bidang Pendidikan di semua jenjang yang menyelenggarakan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring.

Tak terkecuali yang dialami oleh Denta Alyodina, mahasiswi Program Studi Manajemen di Universitas Pancasila yang sukses membangun usaha ayam bakar laris manis di daerah Depok. Ia sukses membangun bisnis makanan semenjak pandemi berlangsung di Indonesia. Denta mengaku, sebelum membangun usaha ayam bakar ini ia sempat menjalankan usaha produksi dodol, ide pertama yang ia dapatkan saat bosan menjalankan kuliah online nya.

“Saat belajar dirumah aku disitu benar benar bete banget karna bosan dirumah belajarnya enggak ada kegiatan yang lainnya dan aku juga ingin punya penghasilan akhirnya aku memutuskan untuk usaha aku mikir usaha apa ya didaerah sini yang jarang orang jual terus aku kepikiran untuk jual dodol”, ujar Denta.

Ia menambahkan saat berusaha menjual dodol usahanya cukup lancar pada hari-hari pertamanya. Namun hal tersebut tidak berjalan cukup lama, usahanya menurun dan mengaku kesulitan menjalani penjualannya. Produknya hanya laris di saat-saat tertentu seperti saat lebaran atau hari-hari raya. Denta memutuskan untuk tidak meneruskan usaha dodolnya dengan mencari-cari ide kembali apa langkah yang harus ia jalani kedepannya.

Akhirnya ia memutuskan untuk membangun usaha ayam penyet dan ayam geprek melalui aplikasi Gofood. Dengan dukungan yang diberi orang tuanya ia mulai merintis idenya dari bawah. Di awal ia menjalani usaha keduanya ini mengaku hanya satu atau dua orderan yang masuk. Hal ini wajar saat hari-hari pertama sejak masuk ke dunia kuliner. Di hari-hari berikutnya orderan yang masuk cukup stabil, namun ia juga merasakan sehari tidak ada orderan. Tetapi hal tersebut tidak membuat Denta menyerah begitu saja. Ia memutuskan untuk mencari-cari ide bagaimana agar usaha ayam penyetnya laris manis. Ia merasa menu nya masih terlalu sedikit, kemudian Denta memutuskan untuk menambah menu ayam akar dan ikan bakar. Ayah dan ibunya turut membantu dalam usahanya, dengan mencari supplier ayam dan ikan dengan harga terjangkau.

Denta memutuskan menggunakan nama ayahnya sebagai referensi nama usahanya “Ayam Bakar Sanusi”. Dibantu oleh ibunya membuat bumbu ayam bakar dan ikan bakar, siapa sangka justru diawal penjualannya laris manis. Rasa dari ayam bakar dan ikan bakarnya disukai banyak orang. Penjualan di hari-hari berikutnya terus bertambah banyak sampai rating di aplikasi online terus naik. Oktober tahun 2020 dimana usaha “Ayam Bakar Sanusi” ini dapat dikatakan sukses. Usaha nya sudah masuk kategori terlaris di Depok. Ia yang mengatur semua penjualan di aplikasi onlinefood dengan dibantu kedua orang tuanya.

Denta menuturkan berjalannya usaha ini bukan hanya dari idenya, melainkan dari usaha ikhtiar dan doa dari kedua orang tuanya yang selalu mendampinginya. “Dari cerita aku ini kita terus berusaha dan berpikir apabila produk kita kurang laku lebih baik sambil intropeksi apa yang kurang dari barang kita atau kita bisa ganti barangnya ke barang yang lebih banyak diminati banyak orang”, ujar Denta beberapa waktu lalu.

Disela suksesnya usaha ayam bakar yang ia buat, tak henti ide yang dia dapatkan untuk memulai usaha lainnya pada awal Januari 2021. Ia tertarik masuk kedunia fashion sampai akhirnya ia memutuskan untuk berjualan baju, tas, dan celana dari supplier. Denta memulai promosinya menggunakan sosial media Instagram dan Tiktok. Namun, semua yang ia jalani ternyata tidak semudah yang terpikirkan. Mulai dari sulitnya persaingan antar penjual, sulitnya mendapat pelanggan, bahkan sulitnya promosi di akun sosial media. Sungguh berbanding terbalik dengan usaha makanan yang sudah ia bangun sebelumnya. Tidak menyerah, ia memutuskan untuk mengendorse para selebgram-selebgram ternama di Instagram.

Hasil produksinya berjalan lancar setelah melakukan promosi Endorsement. Tetapi tidak berjalan cukup lama, ia mulai kembali merasakan sepinya pembeli. Persaingan antar toko di aplikasi onlineshop membuat Denta kesulitan mengimbanginya. Banyak produk yang lebih menggiurkan dengan harga lebih murah. Ia sudah berbagai cara mulai dari memotong harga, mengadakan Giveaway, promosi berbayar, bahkan mengadakan promosi beli satu gratis satu.

Tak bisa dipungkiri, ia sudah menghabiskan modal yang tidak sedikit dengan hasil penjualan yang tidak seimbang atau merugi. Sampai akhirnya Denta tidak meneruskan produksi fashionnya dan memutuskan hanya untuk menghabiskan sisa barang yang ia miliki. Namun, dari meruginya hasil usaha fashion yang ia jalani mulai tertutupi dengan hasil penjualan ayam bakarnya yang justru semakin laris manis.

Dari situ ia merasa harus lebih fokus ke usaha ayam bakar nya supaya makin laris dan mengambangkan kreasi makananya agar lebih maju. Sampai saat ini ia memutuskan untuk membantu kedua orang tuanya berjualan ayam bakar dirumah. Dari kerugian sebelumnya ia tanggapi sebagai pembelajaran dalam memulai bisnis. Denta sempat menyerah untuk memulai bisnis lagi, tetapi dari hasil usaha ayam bakarnya ia bisa lebih belajar bahwa rezeki bisa datang dari mana saja. Jika rezeki bukan dari tempat itu bisa saja dari tempat lain.

“Aku juga ga pernah lupa berdoa, rajin sholat, zikir, dan sedekah gaboleh lupa. Jangan lupa setiap langkah diawali dengan bissmillah harus semangat enggak ada yang namanya usaha langsung sukses pasti butuh pahitnya dulu sambil kita intropeksi diri”, terangnya.

Diibaratkan seperti pepatah yang mengatakan berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Dari jatuh bangunnya yang Denta rasakan yang menjadikannya motivasi dalam menjalankan usaha. Kini, ia memiliki usaha kuliner terlaris yang mampu raup omzet puluhan juta lebih per-bulannya dan memiliki varian banyak menu baru saat ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image