Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

STEM dan Pertahanan Negara

Politik | Monday, 18 Apr 2022, 20:08 WIB

Pertahanan negara membutuhkan penguasaan teknologi, yang mutlak memerlukan penguasaan STEM.

Apa itu STEM? STEM merupakan akronim dari Science, Technoogy, Engineering, and Mathematics. Mengapa STEM diperlukan dalam pertahanan negara?

sumber foto; https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_Susilo_Soepandji

STEM dan Pertahanan Negara

Prof. Budi Susilo Soepandji, dalam Sidang Terbuka Wisuda Program Magister S2 dan Program Doktoral S3 di Kampus Bela Negara Universitas Pertahanan Sentul, Kabupaten Bogor, Rabu (16/3/2022), menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Peran Strategis Bidang Sains Teknologi Engineering dan Matematika (STEM) Dalam Pembangunan SDM Pertahanan Negara” menyatakan poin-poin penting berikut.

Pertahanan negara sangat dipengaruhi oleh dinamika lingkungan strategis, sehingga harus diantisipasi dalam mempersiapkan komponen pertahanan negara. Di dalam negeri, Indonesia menghadapi potensi ancaman berupa radikalisme, terorisme,konflik sosial, masalah ekonomi, dan masalah narkoba. Tentunya, berbagai dinamika itu harus direspon dengan kesiapan pertahanan yang memadai.

Pada tataran regional, konflikLaut China Selatan, Semenanjung Korea, dan konflik Tingkok-Taiwanberpotensi memicu instabilitas di kawasan Asia. Disamping itu,kerja sama keamanan antara Amerika, India, Jepang, dan Australia dalam bentuk Quadrilateral Security Dialogue untuk mengimbangi Tiongkok dengan program Belt Road and Initiative-nyajuga turut meningkatkan ketegangan di kawasan Indo-Pasifik.

Pada tataran globlal, geopolitik dunia diwarnai oleh persaingan negara-negara besar terutama antara Amerika dan Tiongkok. Sebagaimana diketahui, perang dagang keduanya memengaruhi perekonomian dunia.

Pertahanan negara juga harus mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi di masa Revolusi Industri Keempat atau Industrial Revolution 4.0 yang digerakkan oleh artificial intelligence, internet ofthings, big data, dan berbagai teknologi lain.

sumber foto:koleksi pribadi

Industrial Revolution 4.0

Prof. Budi Susilo Soepandji selanjutnya menjelaskan bahwa Industrial Revolution 4.0 semakin memengaruhi perkembangan teknologi alutsista dunia. Contohnya penggunaan nanotechnology (teknlogi berbasis rekayasa) pada objek berukuran nano atau 0, 0000000001 meter. Negara-negara maju telah mengembangkan nanotechnology dalam dunia kedokteran, terutama untuk mendeteksi penyakit kanker. Namun, saat ini nanotechnology juga dikembangkan sebagai senjata pemusnah, seperti robot nano danbomnano dengan daya rusak yang sangat dahsyat.

Sementara itu kecanggihan artificial intelligence saat ini digunakan dalam teknologi pemodelan. Teknologi ini memungkinkan diadakannya latihan tidak secara fisik, tetapi lewat simulasi sehingga strategi pertempuran terlebih dahulu bisa diuji keakuratannya sebelum dipraktikkan dalaml atihan tempur yang sebenarnya. Industrial Revolution juga telah memperluas dimensi pertahanan tidakhanya sebatas pada dimensi darat, laut,dan udara. Akan tetapi, juga ke dimensi maya atau cyber.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image