Pentingnya Menanamkan Kepatuhan Protokol Kesehatan Pada Anak Sejak Dini
Gaya Hidup | 2021-05-12 22:59:54Sejak Covid-19 dinyatakan ada di Indonesia hingga sekarang, telah berlangsung kurang lebih 14 bulan. Selama itu pula, masyarakat Indonesia sudah merasakan hidup dalam situasi serba terbatas dan dibatasi. Bahkan, kemunculannya sudah sangat meresahkan dan membahayakan hidup seseorang.
Ibarat hidup bagaikan seekor burung dalam sangkar. Meskipun bisa terbang, tetapi tetap terbatasi, jangkauannya hanya seluas sangkar burung saja. Begitu pula yang dirasakan masyarakat Indonesia, ketika diberikan ruang dan waktu untuk beraktivitas di luar rumah, tetapi tetap masih terbatas dan dibatasi.
Masyarakat bisa saja keluar rumah, tetapi harus tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker. Kebebasan berinteraksi dengan sesama masyarakat pun dibatasi. Padahal, masyarakat Indonesia sangat senang berkumpul dan bepergian, kini tidak seperti biasanya sebelum adanya Covid-19.
Kebiasaan berkumpul di kalangan masyarakat Indonesia, kini dibatasi dan bahkan dilarang saat pandemi. Akibatnya, banyak masyarakat yang membangkang terhadap kebijakan pemerintah. Meskipun telah ada himbauan pembatasan dan kebijakan protokol kesehatan, akan tetapi masih ada masyarakat yang tidak mengindahkannya.
Tidak mengherankan jika kasus Covid-19 di Indonesia masih berlangsung sampai sekarang, dan bahkan masih tetap menelan ribuan korban meninggal dunia setiap harinya. Bukankah praktik ketidakpatuhan tersebut menjadi pertanda buruk bagi kelangsungan kehidupan normal baru?
Indonesia akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan pandemi dan bahkan semakin tertinggal dibandingkan negara lain. Belum lagi kehadiran varian baru Covid-19 yang lebih cepat menyebar dibandingkan Covid-19 konvensional, mestinya masyarakat harus lebih patuh lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.
Pemerintah Indonesia telah membuktikan keseriusannya dalam memerangi pandemi dengan berbagai aksi. Selain meningkatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan, juga saat ini masih berlangsung pembatasan akses keluar dan masuknya pemudik lebaran di sejumlah perbatasan antardaerah. Tidak hanya itu saja, Pemerintah Indonesia juga telah menggalakkan program vaksinasi sejak 13 Januari 2021 hingga sekarang.
Apakah keseriusan pemerintah melalui sejumlah aksi, sudah cukup dalam mengendalikan Covid-19 di Indonesia? Tentu tidak cukup. Masih dibutuhkan partisipasi semua elemen bangsa dalam mengatasi pandemi, tak terkecuali masyarakat kalangan remaja, dewasa, lansia, termasuk anak-anak.
Anak-anak merupakan salah satu kelompok usia yang juga rentan terhadap penularan Covid-19. Mereka selalu keluar rumah untuk berkumpul dan bermain bersama dengan teman-temannya. Jika anak tersebut luput dari pengawasan orangtuanya dalam menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah, maka tidak menutup kemungkinan mereka bisa saja terpapar Covid-19 yang disebabkan oleh teman sepermainannya.
Oleh karena itu, orangtua perlu menanamkan perilaku kepatuhan protokol kesehatan kepada anaknya sejak dini. Hal ini penting dilakukan, selain menjaga anak dari risiko penularan Covid-19 yang disebabkan oleh teman bermain di lingkungannya, juga membiasakan anak berperilaku patuh protokol kesehatan saat berlangsungnya pembelajaran tatap muka di sekolah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.