MUDIK ILA RABBIK
Sastra | 2022-04-15 13:58:44Anakku..
Kau jalani hari demi hari Ramadhan-mu
kau hadapi ujianmu
kau kuatkan kendalimu
kau asah nuranimu
kau tempa batinmu
kau basuh jiwamu
kau sucikan hatimu
kau mantapkan arah hidupmu
kau isi dengan Quran-mu
Kini kau mengerti..
alam seolah membawamu ke masa lalu
terbayang saat bahagia di pangkuan Ibu
terngiang riang bersama Ayah, kakak, adik, dan kawan
berkejaran di mushalla, kebun, dan lapangan
bertabur tanah, rumput, dan angin
berteman ayam, itik, dan burung
di bentang sawah, sungai, gunung, pelangi, dan cakrawala
Ah.. indahnya.. bahagianya..
Anakku..
Demikianlah fitrah kita manusia
senantiasa ingin kembali
rindu awal asal-muasal
rindu Sang Maha Pencipta
Anakku..
Bulir nada lagu pun mengalun rangkai penuh harap ke tonika
Semburat gurat warna bianglala melangkah putih semula
Mentari dan rembulan putarkan gerak ke peraduan
Unggas dan ternak beranjak berarak menuju kandang
Bukankah kau pun tak ingin hidup di rantau selamanya ?
Bukankah rindukan pulang, kerumunan karyawan saat hari petang ?
Bukankah dambakan rumah, saudara-saudara kita yang menggelandang di jalanan ?
Bukankah bukan kehendak bila pun hidup tak punya naungan ?
Anakku...
Kampung kita bahagia hakiki hadirat Ilahi
ridha dengan segala apa dariNya
Ia pun ridha walau sedikit sembahan kita
Mari, hambakan diri kepadaNya
mudik kita ke surgaNya
(Ramadhan 1443, April 2022)
Syamsul Rizal Ikhwan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.