Penyergapan DI/TII di Pedalaman Gunungtanjung
Politik | 2021-04-28 00:10:40Berdirinya bangsa Indonesia tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan,dalam kurun waktu antara 1945, ketika republik ini diproklamasikan berdirinya,mereka rela memberikan darah dan hidupnya demi masa depan Indonesia, dari awalsebelum kemerdekaan usaha dalam kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan. Semuaperjuangan itu tidak terlepas dari tekad yang kuat dari setiap masyarakatnya.Namun meski begitu bangsa Indonesia kerap mengalami berbagai masalah dankonflik sosial pasca kemerdekaan, hal ini disebabkan oleh perbedaan idieologiyang berkembang di masyarakat, sehingga mengakibatkan tidak sedikitnya pemberontakan-pemberontakanyang tidak metejui atas bentuk pemerintahan bangsa Indonesia yang menjadikanpancasila sebagai dasar negara, yang mana politik itu adalah adalah "Darul Islam" atau sering juga disebut dengan DI/TII.
Saat itu jaman dimana ikan jaer lebih mahal daripada nyawa manusia[1],masyarakat yang tidak tahu menau di paksa masuk kedalam DI, tentu masyarakatyang tidak mau ikut kedalam politik DI dibununh tanpa berperasaan. Peperanganyang ditakuti oleh pendiri bangsa terjadi di jaman itu peperangan antar bangsaIndonesia, saling membunuh adalah kegiatan yang sudah dianggap biasa. DImenjadi bulan bulanan Tentara Indonesia, markas DI kebanyakan dipegunungan-pegunungan yang dianggap terpencil dan sulit di jangkau oleh tentaraIndoneisa.
A. Sejarah SingkatTerbentuknya DI/TII
Sebelum memproklamirkan berdirinya negaraIndonesia DI memang sudah ada di indonesia gerakan yang berjuang atas nama umatIslam yang ada si seluruh Indoneisa. Nama NII sebenerarnya kependekan dariNegara Islam Indoensia dan kemudian banyak orang yang menyebutkan dengan namaDarul Islam Indonesia atau yang dikenal dengan nama DI arti kata Darus Islamini sendiri adalah Rumah islam.[1] Disana lah masyarakat yang beragamakan islammenyampaikan aspirasi-aspirasi mereka dapat tertampung dan dapat disampaikanuntuk kemajuan umat islam insoneisa.
A. Pemisahan Masyarakatoleh TNI
Jaman itu dinamakan jaman nipong.[1]Jaman dimana nyawa itu lebih murah daripada ikan jaer, pertumpahan darahdimana-mana baik itu dari TNI maupun Dari DI bahkan yang paling menjadi korbanadalah masyarakat, masyarakat yang tidak tahu apa-apa menjadi bulan bualanan.
Diketahui terbentuknya darus Islam di pedalaman Gunungatanjung karnaadanya pemisahan oleh TNI kepadamasyarakat atau disebut juga pengungsian, yang bertujuan untuk mengetahui manamasyarakat yang memihak pemerintah dan mana masyarakat yang memihak DI, bagimasyarakat yang tidak memasuki pengungsian berarti mereka memihak DI danbersiap berperang melawan Tentara Indoneisa. [2]dengan begitu memudahkan tentara Indoneisa untuk mengetahui masyarakat yangmasih memihak pemerintah.
Pengungsian yang dilakukan oleh TNI bertempat di sebuah perkampungan yangdi bentengi bambu yang atasnya dibuat runcing[3].Sehingga DI tidak bisa masuk dan dan meneror masyarakat untuk masuk kedalam DI,tetapi walaupun begitu kadang DI bisa masuk dan meminta makanan seperti berasdan bahan makanan lainnya, masyarakat yang takut tidak bisa apa-apa danmemberikannya.
A. Penyergapan DIOleh TNI
Penyergapan yang dilakukan TNI tentu tidak terjadi oleh pencarian TNIkepedalaman-kepedalaman hutan, tetapi ada seorang warga DI yang berkhianat danmelaporkan tempat persembunyian.[1] sehinggamemudahkan TNI untuk melakukan pecarian, TNI melakukan pencaharian melaluialiran sungai dari arah bengkok lalumenemukan busa-busa sabun sehingga TNI mengetahui pasti adanya persembunyianatau perkampungan.[2]Dan berhasil menemukan perkampungan tersebut tepat jam 8 malam, dan melakukan aksi penyergapan dari bawahrumah-rumah warga karna perkampungan tersebut diatas aliran-aliran sungai,penyergapan tersebut memakan korban 7 orang, sedangkan orang-orang yang selamatmereka berpencar kepedalaman-kepedalaman hutan sana, adapun orang yangtertangkap adalah Ketua desa DIdisana yang bernama H.Sajidin bersamaIstrinya Ce Ii.[3]Yang menyebabkan DI Gunungbangkong melemah. yang saat itu DI diketuai oleh Gozin yangbertempat di ciberem Tasikmalaya.[4] Yangkonon Gozin mempunyai ilmu sakti, yang konon ia Gunakan untuk menghindariseragapan TNI.
[1]Mamah, 85 tahun, (2021, 13 April) Wawancara. Rumah beliau di Gunungtanjung, Malatisuka
[2] Anang Paturahman,43 tahun, (2021, 13 April)Wawancara. Rumah beliau di Gunungtanjung, Malatisuka
[3] mamah
[4] Mamah
[1] Irot, , 82 tahun,(2021,13 April) Wawancara. Rumah beliau diGunungtanjung, Datarhuni.
[2] Mamah
[3] Irot
[1] Samhis Setiawan, 2021, Sejarah TerbentuknyaDI-TII Beserta penejelasannya, https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-terbentuknya-di-tii-beserta-penjelasannya/ diambil tanggal 17 April 2021.
[1] Bah Mail, 80 tahun (2021, April 13) Wawancara. Rumah beliau di Gunungtanjung,Datarhuni.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.