Semakin Dekat dengan Kematian
Sastra | 2021-04-25 23:54:31Berhenti bernapas,
kuasa Sang Welas.
Tak lagi menginjakan kaki di Bumi,
menjadi rencana mutlak Sang Pencipta Bumi.
Kita memiliki tujuan menjadi makhluk Allah yang rahmatan lil alamin.
Namun realita kadang tak berjalan beriring menuju yang Dia ingin.
Hingga badan digerogoti usia,
Hingga jiwa dimakan pikiran-pikiran yang khawatir akan masa depan,
menyesal akan masa lalu,
sampai lupa masa kini.
Kita lupa akan tujuan awal.
Tuhan
Ruh-Nya.
Masa tumbuh.
Di sini.
Kini
Sadar.
Bergelimang cahaya.
Utuh.
Lama tenang.
Sedih
Sendu.
Sadar kembali.
Pola berulang.
Kadang hidup memang suka biru
Kadang juga banyak mengeluh
Kadang bergembira melulu
Sampai syukur tak lupa dielu.
Sampai habis batas usia.
Serah akan KetentuanNya.
Sebab,
Usia tak berprediksi
Nikmati detik ini.
Ps: Turut bersimpati, berbelasungkawa, dan berdoa atas tenggelamnya kapal Selam Nanggala 402.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.