Menyenangkan Banget! Diundang Jamuan Teh di Taman Kokoen Himeji
Wisata | 2021-04-16 21:33:34Ini masih menjadi bagian perjalanan saya ke Kota Himeji di Jepang. Pada kesempatan ini, saya diundang ke Taman Kokoen Himeji dan disambut dengan jamuan teh yang legenda dan terkenal.
Taman Kokoen bersebelahan dengan Kastil Himeji. Dengan berjalan kaki hanya butuh waktu lima menit dan dengan sepeda satu menit.
Taman Kokoen sering disebut Taman Himeji karena dekat dengan Kastil Himeji, yang berada di bawah Prefektur Hyogo.
Taman Kokoen dulunya dimiliki Nishi Oyashiki ketika zaman feudalisme Jepang berlangsung. Saat itu Jepang dikuasai Dinasti Edo (1603-1868). Beberapa samurai masa lalu tinggal di sini.
Ciri khas taman ini, ada rumah tinggal keluarga bangsawan Nishi yang dihiasi air terjun, taman teh, taman pohon pinus, pohon-pohon bambu, hingga bunga-bunga. Juga bunga-bunga ceri yang menjadi daya tarik selain bunga Sakura tentunya.
Pengunjung bisa ikut seremoni minum teh di sini dengan membayar tambahan 200 yen dari tiket masuk yang 300 yen. Saya bersama rombongan menikmati jamuan teh yang digelar di satu rumah di tengah taman.
Ada tujuh wanita berusia di atas 45 tahun yang melayani kami dalam jamuan teh itu. Mereka mengenakan kimono, membawa teh hangat dalam mangkuk, dan kue.
Saya duduk di kursi saat satu wanita berkimono menyajikan teh sambil duduk di antara dua kakinya. Kedua tangannya menyerahkan baki berisi teh dan kue ke saya, yang langsung bisa dinikmati.
Suara seruput teh keras terdengar, menandakan hormat kepada tuan rumah. Di luar bangunan ini, sejumlah turis asing asyik melihat kami dan sesekali mereka memoto jamuan teh ini.
Hari makin sore, udara makin dingin, dan jamuan minum teh pun selesai. Saya kembali ke hotel dan menyiapkan perjalanan berikutnya di Himeji. Tunggu ya...
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.