Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sewelas11 wae

Madrasah Pendidikan Karakter

Guru Menulis | Monday, 11 Apr 2022, 09:44 WIB
id.pngtree.com

Bulan ramadhan adalah bulan suci dengan segala keutamaan. Bulan yang kedatangannya banyak ditunggu-tunggu umat islam diseluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Dikarenakan bulan ramadhan mempunyai banyak keistimewaan dan kemuliaan. Setiap orang menginginkan usianya disampaikan ke bulan ramadhan oleh Tuhan sehingga dapat menjumpai dan menunaikan ibadah puasa.

Merujuk Fiqih Al Manhaji yang disusun oleh Dr Musthofa Al Bugho dan ulama lainnya yang berdasarkan mazhab Imam Syafi’i, puasa dalam bahasa arab disebut Ash Syiam yang secara bahasa berarti al imsaaku anisy syai’i yakni menahan diri dari sesuatu baik perkataan atau pun makanan. Sedangkan dalam terminology syariat adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari disertai dengan niat.

Di dalam Al Qur’an dan As Sunah bulan yang datangnya setelah bulan Sya’ban ini mempunyai banyak sebutan. Menurut ISLAMPOS sebutan untuk bulan ramadhan yaitu antara lain: syahrul ibadah (bulan ibadah), syahrul Qur’an (bulan Al Qur’an), syahrul rahmah (bulan penuh rahmat), syahrul mubarak (bulan keberkahan), syahrul maghfirah (bulan ampunan), syahrul jihad wal falaah (bulan jihad dan kemenangan), syahrul shabr (bulan kesabaran), syahrul judd (bulan kemurahan), bulan dilipat gandakan amal, dan syahrul tarbiyah (bulan pendidikan).

Ramadhan sebagai bulan pendidikan (syahrul tarbiyah) mempunyai definisi bahwa setiap orang puasa di bulan ramadhan bisa diibaratkan ia telah bersekolah khusus (madrasah) yang ajaran barunya selalu dibuka setiap tahun dengan tujuan pendidikan praktis, yaitu orang tersebut tidak hanya dikenalkan dengan teori-teori saja melainkan langsung praktek mengelola diri sendiri, yaitu mengekang hawa nafsu dan menahan diri untuk tidak emosi atau dari yang membatalkan puasa dari waktu subuh (fajar) sampai waktu petang hari (maghrib) agar tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang telah ditentukan syariat atau ketentuan agama. Ketika ia telah mampu dan lulus maka orang tersebut akan menyandang predikat gelar muttaqin, yaitu orang yang bertaqwa. Dan orang yang mendapat gelar ini mendapat jaminan ampunan dari Allah SWT dan terbebas dari siksa api neraka.

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT pada surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. “

Ditambah Rasulullah SAW juga menegaskan, “Barangsiapa berpuasa ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT niscaya Allah SWT mengampuni dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa melakukan amal ibadah tambahan (sunah) di bulan ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim).

Dalam berpuasa di bulan ramadhan terdapat banyak sekali nilai-nilai pendidikan karakter yang ditanamkan untuk setiap orang. Pendidikan karakter sangat penting sekali untuk setiap orang dikarenakan agar dalam kehidupan sehari-hari ia merasa diawasi oleh Tuhan sehingga tidak berbuat seenak hati dan merugikan orang lain. Ia akan berhati-hati dalam setiap ucapan dan tindakan. Kehadirannya membawa nilai positif untuk diri dan orang lain di lingkungan sekitarnya. Selain itu pendidikan karakter juga bertujuan agar kehidupan di dunia ini berjalan dengan damai beriringan, tanpa pertikaian, aman, dan nyaman. Menurut Ratna Megawangi (Sumi Suhartinah, 2012), pendidikan karakter ialah usaha sadar untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.

Sedangkan pendapat Muchlas Samawi dan Haryanto (2012: 34), pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Ada 3 (tiga) nilai utama dari pendidikan karakter yang diajarkan madrasah bulan puasa ramadhan dalam kehidupan. Pertama, nilai pendidikan relegius. Puasa bulan ramadhan mendidik orang menjadi insan yang relegius, yaitu orang bertaqwa kepada Tuhan dengan cara menjalankan perintah dan menjahui laranganNya. Dalam QS Ali Imran: 133-135 ciri-ciri orang bertaqwa adalah “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

Orang-orang yang berpuasa ramadhan berubah menjadi relegius dikarenakan memang ia menjadi sadar bahwa sebenarnya manusia itu adalah makhluk Tuhan yang lemah dan tak sempurna sehingga sudah seharusnya ia hanya mendekat dan meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT, Tuhan pemilik semesta alam.

Kedua, nilai pendidikan berbagi. Dengan berpuasa orang akan merasakan bagaimana rasanya tidak makan dan minum pada waktu yang ditentukan. Menahan rasa lapar dan haus sehari-hari. Seperti orang-orang yang tidak beruntung di sekitar kita yang tidak mempunyai makanan dan minuman untuk dimakan dan diminum. Sehingga timbul rasa ingin berbagi dengan yang kurang beruntung hidupnya. Berbagi makanan dan minuman layaknya seperti saudara. Padahal orang tersebut belum atau tidak dikenal sama sekali. Tetapi dengan berpuasa muncul rasa ingin berbagi kepada sesama. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT adalah serupa dengan sebutir benih, yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah SWT melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261).

Selain itu pada bulan ramadhan juga terdapat kewajiban membayar zakat fitrah berbentuk beras maupun uang yang akan diberikan kepada fakir miskin yang berfungsi sebagai pembersih harta dan untuk sosial. Dengan zakat fitrah berarti ia juga telah berbagi beras (makanan pokok) atau uang kepada orang lain dengan rasa ikhlas dan mengharap ridho Allah SWT.

Ketiga, nilai pendidikan disiplin waktu. Orang yang berpuasa di bulan ramadhan diwajibkan mentaati aturan waktu dalam menunaikan puasanya, dimulai waktu ketika sahur dan berbuka puasa. Apabila orang tersebut melanggar aturan waktu tersebut maka orang tersebut termasuk batal menjalankan ibadah puasa sehingga puasanya tidak diterima oleh Tuhan atau sia-sia belaka. Dengan puasa ramadhan ia secara tidak sadar telah melatih diri untuk berdisiplin dan menghargai waktu. Apabila ia dapat menghargai dan disiplin waktu, maka ia termasuk menjadi orang yang beruntung dikarenakan puasanya diterima oleh Tuhan. Begitu juga sebaliknya apabila ia tidak disiplin dan melanggar waktu yang telah ditentukan, maka termasuk ia orang yang rugi dikarenakan puasanya batal dan tidak diterima.

Dengan berpuasa di bulan ramadhan diharapkan pendidikan karakter di atas dapat diperoleh atau didapatkan setiap individu yang berpuasa. Puasa bulan ramadhan adalah madrasah yang paling tepat dan cepat untuk melatih dan menggembleng tiap insan agar bisa berubah karakternya. Dari yang berkarakter belum baik menjadi berkarakter baik. Madrasah tersebut harus benar-benar dimanfaatkan kehadiran dan keutamaannya selagi masih diberi kesempatan untuk hidup bisa berjumpa dengan bulan ramadhan sehingga individu-individu bisa berpuasa dengan baik dan benar. Serta yang utama dan terpenting ialah tiap individu pasca puasa ramadhan bisa istiqomah dalam hal kebaikan dan menjadi insan yang bertaqwa. Wallahu A’lam bisshowab.

#MadrasahPendidikanKarakter #BulanSuciRamadhan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image