Perbedaan digital marketing dan tradisonal marketing
Bisnis | Thursday, 07 Apr 2022, 16:49 WIBApa perbedaan Digital Marketing dengan Tradisional Marketing? Banyak orang
berpikir bahwa, sebagian besar kampanye pemasaran cukup menggunakan digital
marketing saja, tradisional marketing tidak lagi banyak digunakan. Perbedaan Digital
marketing dan Tradisional marketing adalah cara menampilkan pesan yang Kamu
sampaikan kepada pelanggan. Sementara tradisional marketing menggunakan media
tradisional seperti majalah dan surat kabar, digital marketing menggunakan media digital,
seperti jejaring sosial atau situs web. Tentu saja, itu tidak berarti tradisional marketing
ketinggalan zaman. Tradisional marketing masih memainkan peran penting dalam
kehidupan masyarakat dengan kebutuhan yang semakin meningkat untuk keluar dari
dunia digital. Pengalaman nyata dari pemasaran tradisional menggunakan iklan TV masih
sama pentingnya hari ini seperti 20 tahun yang lalu karena efeknya yang bertahan lama
pada ingatan audiens. Demikian pula, Digital marketing juga sama pentingnya dengan
tradisional di jaman yang serba digital seperti sekarang ini. Digital marketing
menggunakan penjangkauan audiens sebanyak mungkin dalam penggunaan Internet.
Apa itu digital marketing
Digital marketing adalah suatu aktivitas promosi, baik untuk mempromosikan sebuah brand,
produk maupun jasa menggunakan media digital.
Istilah digital marketing memang baru ramai seiring dengan semakin banyaknya penggunaan
internet. Namun ternyata teknologi digital sudah mulai dipakai sejak tahun 1910. Pada waktu itu
ada sebuah stasiun radio yang menyiarkan secara langsung pertunjukan opera dari gedung
Metropolitan Opera di New York dan dapat didengarkan oleh orang-orang di beberapa lokasi
yang berbeda di New York menggunakan earphone.
Perkembangan komputer dan selanjutnya kelahiran internet memperluas pengertian digital
marketing. Digital marketing yang ditenagai internet menjadi semakin bertaring dalam
menjangkau milyaran orang dengan biaya yang lebih rendah dari sebelumnya. Berbeda dengan
sebelum adanya internet, aktivitas digital marketing kini tidak lagi bersifat satu arah.
Kelebihan digital marketing
1. Biaya yang lebih murah
Anda pasti sangat berhati-hati ketika mengeluarkan anggaran untuk promosi karena anda ingin
mendapatkan hasil maksimal dengan biaya yang minim.
Oleh karena itu, biaya yang lebih murah merupakan kelebihan digital marketing karena selain
metode pengiklanan yang berbayar, anda juga bisa menggunakan media digital gratis lainnya
seperti content marketing, peningkatan SEO website, dan promosi di media sosial.
2. Jangkauan lebih besar
Mengingat angka pengguna internet yang telah mencapai lebih dari setengah populasi dunia, hal
ini bisa membuat anda yakin kalau digital marketing merupakan tempat yang memiliki audiens
terbanyak.
Hal ini dibuktikan karena laporan statistika SEO menujukan bahwa di tahun ini 80% konsumen
mencari info di online sebelum membeli produk/jasa, 90% bisnis B2C mengatakan bahwa media
sosial merupakan alat pemasaran utama mereka, dan 95% bisnis B2B menggunakan Linkedin
sebagai alat pemasaran mereka.
3. Dapat diukur
Saat anda memasang iklan di papan iklan atau saat membagikan brosur, anda tidak akan tahu
pengaruhnya terhadap calon konsumen anda, tetapi dengan digital marketing, anda bisa
mengakses banyak informasi tentang konsumen anda.
Mulai dari berapa banyak yang mengunjungi website, jumlah like/share/comment di media
sosial, kampanye iklan digital, dan tools keyword online.
Apa itu tradisional marketing
Traditional marketing atau pemasaran tradisional adalah sebuah istilah strategi
pemasaran yang memiliki beragam saluran periklanan, seperti iklan di media cetak,
papan reklame, televisi, pamflet dan kampanye poster, hingga iklan siaran
radio. Traditional marketing adalah jenis pemasaran yang paling dikenal, mencakup
semua iklan yang kita lihat dan dengar setiap hari.
Di dunia digital saat ini, pasti pernah tersirat sebuah pertanyaan apakah pemasaran
tradisional masih relevan untuk dilakukan? Sebenarnya, pemasaran tradisional belum
mati, bahkan belum saatnya untuk tidur panjang. Strategi ini masih lazim untuk
digunakan di banyak strategi pemasaran B2B dan B2C. Mereka menawarkan sebuah
cara yang berharga untuk dapat selalu terhubung dan mengembangkan target pasar.
Tujuan Melakukan Traditional Marketing
Saat ini, digital marketing adalah suatu hal yang lazim digunakan oleh pemasar untuk bisa
menjangkau konsumen. Banyak pemasar yang menilai bahwa pemasaran tradisional sudah tidak
efektif jika dilakukan hari ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang
telah meninggalkan pemasaran tradisional dan mengadopsi strategi pemasaran yang
kontemporer.
Namun, apakah Anda tahu tujuan dari pemasaran tradisional dan kenapa orang masih
menggunakannya hingga hari ini? Pemasaran tradisional berpotensi untuk menciptakan brand
awareness.
Pemasaran tradisional akan tetap efektif dalam peningkatan prospek, terutama jika digabungkan
dengan penggunaan pemasaran digital. Setiap aktivitas bisnis harus memiliki kegiatan pemasaran
secara offline yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness, mendapatkan pelanggan
baru, hingga mendapatkan loyalitas pelanggan.
Kelebihan tradisional marketing
1. Berdampak dan Mudah Dimengerti
Baliho yang mencolok secara visual atau iklan TV yang mencolok memiliki impact untuk
kebanyakan orang. Bahasa yang lucu, warna yang mencolok hingga object yang tidak terpikir
sebelumnya atau out of the box akan membuat iklan mudah diingat. Mereka mudah dicerna dan
sering kali juga menghibur.
2. Bersifat Permanen
Promosi pada traditional marketing cenderung bersifat cetak atau fisik. Misalnya seperti di
majalah atau koran yang dimana iklan tersebut dicetak. Dengan kata lain, materi promosi
traditional marketing memiliki sifat yang permanen dan tidak akan mudah hilang. Materi
promosi pada koran atau media cetak lainnya hanya akan mudah hilang jika sudah melalui proses
daur ulang.
3. Lebih Berkesan Bagi Pelanggan
Kesan yang didapatkan oleh para konsumen akan lebih menempel jika mereka melihat sebuah
materi promosi secara langsung di kehidupan nyata. Bahkan, konsumen bisa jadi akan
meluangkan waktu yang lebih banyak untuk memperhatikan promosi Anda.
Ini juga bisa lebih berkesan jika iklan yang ditampilkan memberikan visual yang menarik atau
guyonan yang sedang ngetren pada saat itu. Dampak ini pun juga bisa menjadi bahan words of
mouth atau orang akan membicarakan iklan ini betapa iklan ini lucu atau bagus kepada orang
sekelilingnya.
4. Menjangkau Target Audiens Lokal dengan Mudah
Jika Anda ingin brand atau produk terkenal di lokasi tersebut atau untuk target lokal, media
tradisional adalah jawabannya. Bisnis yang menargetkan audiens di lokasi tertentu menggunakan
radio, televisi, dan surat kabar untuk menjangkau prospek lokal. Anda menggunakan sumber
daya lokal untuk membantu menjangkau orang-orang di daerah Anda yang akan berkepentingan
bagi perusahaan Anda.
5. Model Pemasaran yang Sudah Dikenal
Traditional marketing adalah model periklanan yang sudah dikenal oleh banyak orang, terutama
orang tua. Mereka akan menerima pamflet atau brosur yang dibagikan dan akan membacanya
kapanpun dan dalam waktu singkat, mereka akan mengerti bahwa itu adalah iklan sebuah merek
atau produk apapun
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.