Tips Memilih Platform Belajar Mengaji Online
Agama | 2022-04-03 00:45:23Memilih platform belajar mengaji online kadang menjadi dilema. Hal ini disebabkan banyaknya platform yang membuka layanan belajar mengaji online karena pandemi Covid-19. Bahkan guru-guru mengaji yang tadinya mengajar konvensional akhirnya bergabung bersama platform online yang bisa mempertemukan guru dan murid tanpa harus tatap muka.
Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari yang terjangkau sampai yang terasa sangat mahal. Lalu, bagaimana cara memilih platform belajar mengaji online yang tepat ? Simak uraian berikut ini ya kawan.
1. Usia
Tips memilih platform belajar mengaji online yang pertama adalah mencari platform yang menyediakan layanan belajar mengaji online sesuai dengan usia anda atau usia anak anda. Hal ini karena, beberapa platform menawarkan harga yang berbeda untuk setiap usia.
Kita semua pasti pernah mendengar pepatah ini.
Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, sedangkan belajar sesudah besar bagai melukis di atas air
Berdasarkan pepatah diatas usia belia atau usia anak-anak adalah masa yang paling baik untuk mengajari anak membaca Al-qur'an. Ada orang tua yang sudah mengajari anaknya al-qur'an sejak usia satu tahun bebarengan dengan dia belajar berbicara, ada juga yang mengajari saat usia anaknya 6 tahun atau bebarengan dengan masuk sekolah.
Anak-anak yang sudah dapat membaca Al-qur'an, disaat ia mengalami proses tumbuh dewasa dapat menyelesaikan permasalahan dunia dengan lebih tenang, karena dengan membaca Al-qur'an hati menjadi damai. Terutama bagi yang dapat mentaddaburi (memahami dan melaksanakan artinya/makna terkandung didalam) Al-qur'an. Nah, pilih platform yang menyediakan layanan belajar mengaji online untuk anak-anak.
Nah, untuk sebagian orang tidak seberuntung itu dilahirkan di keluarga yang paham agama. Dan tidak pernah diajari atau di-les-kan mengaji. Tidak apa-apa, karena nabi Muhammad SAW pernah bersabda :
Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, kita harus tetap semangat belajar Al-qur'an meskipun baru belajar mengenal huruf hijaiyah di umur yang sudah tua. Anda dapat memilih berbagai platform belajar mengaji online yang menyediakan layanan belajar Al-qur'an untuk segala usia sebagai berikut, yaitu SyariHub, Superprof, Nyantren.com, Maungaji, OneQur'an dan lain sebagainya. Hal ini berlaku juga bagi anda yang mualaf di usia dewasa.
2. Level Membaca Al-qur'an
Hal kedua yang menjadi tips memilih platform belajar mengaji online adalah mengetahui level membaca anda. Hal ini agar anda dapat menghemat uang karena sebagian platform mengaji online menyediakan paket dari masing-masing level berikut.
1. Tahqiq (التحقيق)
Ini adalah tingkatan bagi pemula yang baru belajar ilmu tajwid. Cara membacanya seperti tartil, namun at-Tahqiq lebih lambat dan tenang. Bacaan at-Tahqiq seperti mazhab Qiraat Hamzah dan Qiraat Warsh yang bukan dari Tariq Asbahani. At-Tahqiq merupakan tahapan awal sebelum masuk ke tingkatan berikutnya.
2. Tartil (الترتيل)
At-Tartil menurut arti kata adalah perlahan-lahan. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, tartil berarti membaca sesuai hukum tajwid. Membaca dengan tartil akan membantu seseorang untuk memahami dan mentadabburi Al-Qur'an. Tartil juga diartikan membaca dengan memberikan hak-hak dan sifat-sifat. Membaca dengan tartil sanat dianjurkan sebagaimana firman Allah: "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan tartil." (QS. Al-Muzzammil: 4).
3. Tadwir (التدوير)
Tadwir atau At-Tadwir adalah tingkatan pertengahan antara perlahan dan cepat. Bacaan dengan Tadwir ini sering kita dengar di dalam salat berjamaah. Bacaan Tadwir adalah membaca Mad Munfasil tidak lebih dari 6 harakat.
4. Hadar (الحدر)
Hadar atau Al-Hadar adalah bacaan cepat namun masih menjaga hukum-hukum tajwid. Al-Hadar merupakan tingkat bacaan paling cepat. Tingkatan ini sering dipakai oleh para penghafal Qur'an yang ketika mengulang hafalannya. Meskipun cepat, cara membacanya tetap mengindahkan hukum-hukum yang ada seperti apabila berdengung dia dengung, apabila wakaf dia berhenti. Bacaan Hadar adalah membaca Mad Munfasil dengan 2 harakat.
Tetapi, ada juga platform yang menawarkan tingkat belajar al-qur'an seperti berikut ini.
a.Tajwid
Secara istilah, tajwid menurut para ulama ahli Al Qur'an adalah mengucapkan setiap huruf dari makhraj (tempat keluarnya huruf) dengan benar, dengan menunaikan seluruh hak-nya (sifat absolut huruf yang selalu menempel misalnya hams, jahr, isti'la, dll) dan menunaikan seluruh mustahak-nya (sifat kondisonal huruf yang sewaktu-waktu ada semisal idzhar, iqlab, ikhfa', dll) dengan tanpa berlebihan dan tanpa takalluf (mempersulit diri) serta tanpa ta'assuf (semaunya sendiri).
b.Tahsin
Tahsin artinya memperbaiki, atau menghiasi, atau membaguskan, atau memperindah, atau membuat lebih baik bacaan Al-qur'an dari semula.
c.Tilawah
Tilawah secara istilah adalah membaca Al Qur'an dengan bacaan yang menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafadzkannya agar lebih mudah untuk memahani makna-makna yang terkandung di dalamnya.
c.Tahfidz
Tahfidz yang bemakna menghafal dan tadabbur (mendalami, memahami) bacaan Al-qur'an.
Beberapa platform, seperti SyariHub.id mempunyai metode belajar Al-qur'an untuk setiap metode diatas, yaitu :
a. Metode Ummi
Pendekatan ala bahasa ibu, dengan model belajar learning by doing, repetition (pengulangan) dan affection (perasaan). Metode ini merupakan metode yang penuh perhatian, kesabaran dan cocok untuk anak-anak.
b. Metode Iqro'
Metode ini lebih mengutamakan pada mengenalkan huruf dan melatih kemampuan membaca Al-Qur’an itu sendiri.
c. Metode Wafa
Pendekatan yang berbasis seni dengan memaksimalkan otak kanan dalam menyerap materi-materi yang diajarkan. Pada prosesnya, pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Wafa ini dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan nyanyian, gerakan dan visual.
d.Metode Tilawah
Metode ini adalah pendekatan klasikal yang praktis dan mendalam, sesuai dengan kaidah yang dianjurkan dalam membaca Al-Qur’an. Dengan mengaplikasikan nada Rost (yakni nada datar, naik dan turun) serta sistem baca-simak murni yang seimbang.
3. Waktu
Tips memilih platform belajar mengaji online selanjutnya adalah memperhitungkan waktu. Waktu yang dimaksud disini adalah waktu yang anda butuhkan untuk bisa membaca Al-qur'an. Misalnya, anda ingin bisa membaca Al-qur'an dalam jangka waktu 3 bulan. Maka, konsultasikan kepada guru anda atau platform yang menyediakan layanan belajar mengaji online untuk mengatur berapa kali pertemuan yang diperlukan. Hal ini karena beberapa platform mematok harga yang berbeda tergantung berapa kali pertemuan selama belajar Al-qur'an.
4. Koneksi Internet
Tips keempat adalah memperhatikan koneksi Internet yang anda miliki. Ada beberapa platform belajar mengaji yang menyediakan metode melalui telepon. Ada pula yang menawarkan guru datang ke rumah. Jadi beberapa platform mempertemukan guru dan murid, selanjutnya boleh memilih antara offline (guru datang ke rumah anda) atau online (melalui zoom/google meet).
5. Budget
Setelah anda mempertimbangkan 4 hal diatas, tips memilih platform belajar mengaji online yang terakhir adalah melihat kondisi keuangan anda. Pendapatan setelah dikurangi hutang dan kebutuhan pokok, sisanya bisa anda gunakan untuk belajar mengaji. Jika masih terasa berat, ingatlah bahwa ini untuk akhirat anda. Carilah platform belajar mengaji online yang sesuai dengan budgetmu.
Sekian tips memilih platform belajar mengaji online yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat dan anda lekas bisa membaca Al-qur'an sesuai tajwid dan makhorijul yang baik dan benar agar bisa memaksimalkan bulan Ramadhan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.