Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Shofia Putri Amelia

Tips Bisnis Properti, Modal Kecil Menguntungkan

Gaya Hidup | 2022-04-01 06:38:02
image source : https://www.nataconnexindo.com/content.images/content/1/462

Ketika orang mendengar kata “bisnis properti” semua orang tahu, bahwa kita membicarakan bisnis profit besar. Tapi hanya sedikit orang yang berani masuk ke bisnis properti, walaupun tahu profit besar. Ketakutan orang-orang memasuki bisnis properti, adalah karena anggapan orang bahwa bisnis properti, adalah bisnis yang membutuhkan modal besar. Uang milyaran, tidak ada artinya di bisnis properti.

Itu anggapan yang kurang pas. Betul bahwa bisnis properti membutuhkan uang yang besar, tapi dengan keterampilan, keuletan, dan kreatifitas kita, maka kita bisa berbisnis properti dengan modal sekecil-kecilnya atau bahkan nol.

Contoh ketika kita ingin bisnis properti dengan menjadi developer, maka kita bisa berbisnis dengan bekerja sama dengan pihak lain. Misal untuk pembelian tanah, kita tidak perlu mengeluarkan modal, tapi bisa bekerja sama dengan pemilik tanah, dan membagi sebagian keuntungan kita dengan pemilik tanah.

Banyak pemilik tanah yang sebenarnya hanya membutuhkan uang kecil (dibanding keseluruhan harga tanahnya), ketika menjual propertinya. Misal properti tanah kosong seluas 1 hektar senilai 2 Milyar, dijual ketika membutuhkan uang 100 juta, sehingga ketika kita menawarkan 100 juta sebagai DP, sisanya dibayar saat terjual pun, banyak penjual tanah yang setuju. Apalagi bila diberikan pola bagi hasil, sebagai tambahan keuntungan untuk penjual, sebagai ganti, mau menunggu perumahan yang kita bangun di atas properti-nya, laku terjual.

Contoh lain adalah menjadi agen penjualan properti, dengan menjualkan properti orang lain, maka kita tidak mengeluarkan modal selain tenaga dan waktu kita, dan ketika properti tersebut terjual, maka kita mendapat komisi penjualan yang luar biasa besar, apalagi bila properti tersebut nilainya tinggi. Rata-rata komisi penjualan agen properti adalah 3% dari nilai transaksi. Agen penjualan properti juga bisa mendapatkan tambahan bonus, komisi, atau apapun istilahnya dari produk-produk di sekitar properti, seperti renovasi, KPR, asuransi, dan lain-lain.

Contoh terakhir adalah cara salah satu investor properti yang mencari properti-properti penghasil passive income. Investor ini ingin membeli properti, tapi tidak mempunyai modal yang cukup, maka Beliau membeli properti dengan modal orang lain, dalam hal ini melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dari bank. Sehingga tidak perlu mengeluarkan modal dari kantong sendiri.

Lalu bagaimana dengan angsurannya? Karena tidak mempunyai modal, maka Beliau mencari hanya properti-properti yang menghasilkan income, dan income-nya harus lebih besar dari angsuran. Supaya Beliau tidak perlu membayar angsuran setiap bulan.

Tentu tidak mudah mencari properti idaman seperti ini, mungkin dari 100 properti yang dilihat hanya 1 yang memenuhi syarat. Dan ternyata mencari 100 properti tidak sulit, bila setiap akhir minggu melihat 2 properti, maka dalam 1 tahun (52 minggu), kita sudah melihat 52 minggu x 2 properti = 104 properti. Tinggal kita mencari 1 properti terbaik dari properti-properti penghasil passive income yang kita lihat tadi.

OK, angsuran beres, bagaimana dengan DP? DP (Down Payment), biasanya nilainya kecil, sekitar 5% - 20% dari harga properti. Bagaimana cara membeli properti tanpa DP? Kita bisa meminta diskon senilai DP atau lebih besar dari DP ke penjual. Sudah biasa dalam bisnis properti, kita mendapat diskon 20% dari nilai properti, atau bahkan lebih tinggi dari 20%.

Teknik investasi properti seperti ini, dijelaskan lebih detail di www.pipohargiyanto.com. Beliau adalah praktisi investasi properti penghasil passive income sejak 2008. Dan luar biasanya lagi, ketika lunas, maka kita tidak perlu membayar angsuran, dan 100% income dari properti tadi, masuk ke kantong kita, dan biasanya ketika lunas, maka passive incomenya menjadi lebih besar daripada saat membeli dulu.

Jadi siapa bilang bisnis properti membutuhkan modal besar? Bisnis properti hanya membutuhkan modal kecil, bila kita mengetahui cara yang tepat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image