Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ayu Putrii

Kredibilitas Pola Pikir Pengguna Media Sosial

Gaya Hidup | Wednesday, 30 Mar 2022, 14:19 WIB
Ayu Putri Aryani_Kredibilitas Pola Pikir Pengguna Media Sosial

Perkembangan teknologi informasi membuat makin banyak problem rutin tertangani oleh dorongan. Terciptanya teknologi informasi yang kompleks, serba cepat penuh ketidakpastian.

Pada level personal, kemampuan berpikir mandiri sebagai penting bagi individu yang ingin beradaptasi dengan lingkungan problem kompleks yang baru. Salah satunya adalah berpikir terbuka secara aktif.

Esensi dari berpikir terbuka secara aktif dapat dipahami dalam konteks proses berpikir ketika menghadapi permasalahan. Dalam konteks tersebut, seseorang perlu mencari kemungkinan solusi serta informasi yang bisa digunakan untuk mengevaluasi setiap kemungkinan.

Setiap individu dengan berpikiran terbuka yang kuat akan aktif untuk berupaya mencari beragam kriteria, solusi bukti yang berseberangan dengan pendapat pribadinya.

Dengan demikian, ciri utama open minded thinking bukan lama atau kerasnya seseorang berpikir, melainkan arah tujuan proses berpikirnya. Proses ini dapat menghasilkan simpulan yang mungkin membuat individu merevisi atau menggugurkan pendapat yang sebelumnya dia yakini.

Hal ini bisa kita lihat dikehidupan sehari-hari, contohnya pada thread spill yang ramai di twitter yang sampai saat ini masih beredar. Kejahatan di media sosial ini karena kurang pahamnya pengguna media sosial mengenai dampak yang diberikan terhadap korban.

Ditambah dengan fakta bahwa media sosial memiliki lingkup yang sangat luas, sehingga info negative yang kredibilitasnya belum teruji bisa di akses oleh siapa pun. Terlebih belum adanya sangsi yang cukup tegas dari kejahatan pada media sosial, sehingga belum memberikan efek jera bagi penggunanya.

Apabila hal ini terus terjadi, dampak negative yang diberikan akan makin banyak, di mana pelaku akan terus melakukan hal tersebut, korban akan mendapatkan efek trauma yang bisa berujung pada depresi atau bahkan bunuh diri.

Efek dari kejahatan pada media sosial juga bisa disebut awal untuk kejahatan lainnya pada bidang politik, ekonomi, bahkan sosial budaya. Orang yang memiliki sifat open minded akan lebih susah untuk dibohongi ditipu oleh pesan siaran yang berisikan hoax yang ada pada sosial media.

Terakhir, seseorang yang open minded akan memperluas jaringan kita sebagai makhluk sosial, tidak akan ada orang yang menyimpan kekesalan pada kamu hanya karena kamu memaksakan kehendak opini kamu kepada orang lain, melainkan kamu juga bisa sebagai mediator untuk permasalahan orang lain karena kamu mampu untuk berpikir kritis rasional.

Seorang yang open minded bisa membuat kamu sebagai orang yang lebih baik. Jadi, ayo open minded buat media sosial sebagai media yang menyenangkan untuk setiap penggunanya.

Maka dapat disimpulkan bahwa open minded membantu seseorang untuk berpikir bertindak sesuai dengan peristiwa yang sedang terjadi. Membantu menyaring informasi yang tersebar di media massa maupun online.

Dengan berevolusi teknologi informasi yang membuat sesorang dianggap kritismencari berbagai sudut untuk memenuhi kriteria informasi sebagai valid (dapat dipercaya). apabila kurang open minded akan mudah terbawa arus informasi yang belum tentu info yang didapat valid (dapat dipercaya.

*Oleh: Ayu Putri Aryani mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image