Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rika Andriana

7 Tips Untuk Belajar Desain Grafis Bagi Pemula

Teknologi | Saturday, 26 Mar 2022, 17:43 WIB

Untuk banyak orang, dahulu menggambar dan mendesain adalah sebuah kemewahan. Mereka hanya bisa menggambar atau membuat sebuah karya dengan cara manual. Dengan menggambar di kertas atau buku gambar.

Kini, teknologi sudah memungkinkan gambar untuk dibuat di komputer dan digunakan untuk kegunaan yang lebih banyak. Sudah banyak bermunculan alat atau software gambar dan desain yang bisa digunakan. Sehingga kini, desain grafis sudah menjadi sebuah kebutuhan dan bahkan sebuah karier.

Desain grafis kini sudah menjadi sebuah hal yang lumrah untuk dipelajari marketing. Bukan hanya desainer saja. Karena di masa yang content driven seperti sekarang, tentunya membuat desain grafis yang menarik untuk marketing merupakan sebuah kebutuhan.

Untuk itu, kita perlu belajar mengenai desain grafis. Mungkin untuk mengetahui pengetahuan dasar atau basic dari desain itu sendiri. Dengan begitu kita tahu mana desain yang baik dan mana desain yang buruk.

Berikut adalah 8 tips mempelajari desain grafis sendiri yang dirangkum dari careercenter.id dan juga sumber lain untuk mereka yang belum banyak mengerti banyak akan desain grafis.

1. Selalu Dengar Apa yang Diinginkan Audiens

Sebelum masuk ke teknis desain grafis, kita perlu untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai selera audiens yang kita targetkan akan melihat desain kita. Sehingga desain bisa disesuaikan dengan target. Karena sebuah desain yang tidak cocok bagi audiens akan sulit untuk diterima.

Kita juga perlu untuk melihat beragam contoh dari desainer-desainer kenamaan lain. Kita bisa mengikuti atau follow desainer yang memiliki ciri khas. Dengan begitu, kita akan bisa mengetahui tren dari desain yang sedang digandrungi banyak orang.

Kita juga akan bisa terus update mengenai desain yang kekinian, dan tidak ketinggalan zaman. Sehingga desain yang dibuat akan lebih menarik bagi banyak audiens.

2. Koleksi Desain yang Keren

Saat sudah memutuskan untuk belajar desain, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat katalog desain yang keren. Desain ini bisa diambil dari berbagai sumber. Semuanya perlu dikumpulkan sehingga bisa dipelajari.

Cara mengumpulkannya bisa bermacam-macam. Mulai dari membuat bookmark di web browser, mengumpulkannya dalam Pinterest, atau menyimpannya di komputer.

Setelah dikumpulkan, pelajari berbagai elemen yang ada di sana. Mulai dari warna, garis, font, space, hirarki, dan lainnya. Dengan mempelajari ini, kita bisa mengetahui ciri khas dari seorang desainer. Kemudian membandingkannya dengan desainer lain.

Portofolio desain dari desainer terkemuka bisa dilihat di situs seperti Dribbble dan Behance. Di dalamnya kita bisa melihat karya desain dari berbagai hal. Mulai dari desain web, UX, desain grafis, bahkan hingga tipografi.

Dengan banyaknya pilihan, kita bisa memiliki lebih banyak inspirasi untuk mengembangkan gaya desain yang akan kita buat nantinya.

3. Pelajari Istilah-Istilah Desain

Bahasa adalah hal yang paling penting dalam desain. Karenanya, mempelajari istilah dalam desain sangatlah diperlukan.

Jika kita tidak memahami istilah dalam desaian, dapat dipastikan kita tidak akan bisa menggunakan fitur-fitur dalam desain. Karena kita sendiri tidak mengerti nama dan kegunaan fitur tersebut.

Mempelajari istilah desain bisa dimulai dengan membaca banyak istilah desain di Internet. Ada banyak hal yang perlu dipahami. Mulai dari font, color palate, kerning, white space, alignment, hierarchy, background, foreground, dan banyak lagi istilah lainnya,

4. Berlatih Membuat Desain

Saat kita sudah memahami teknik, gaya, dan juga istilah-istilah yang ada dalam desain, kita bisa melihat atau mempelajari tutorial. Selanjutnya kita bisa mulai membuat karya desain sendiri.

Ada banyak tutorial yang bisa dilihat. Di YouTube atau di website desain lain biasanya memiliki banyak contoh tutorial. Ikuti tutorial tersebut. Sehingga kita bisa melatih bakat kita dalam desain.

Kita tentunya perlu giat berlatih. Semakin rajin kita berlatih, maka akan semakin mahir kita dalam mendesain. Karena tidak ada yang bisa mendesain hanya dalam satu malam. Semuanya membutuhkan proses, termasuk desain.

Dengan terus berlatih juga kita jadi mengetahui berbagai fungsi yang ada di alat atau software desain. Semakin kita mahir menggunakannya, semakin cepat pula kita akan mengerjakan desain. Desain grafis pun akan menjadi lebih murah.

5. Jangan Takut Meminta dan Menerima Masukan

Ketika kita sudah berhasil untuk membuat desain sendiri, langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah mendapatkan kritik yang membangun dari desainer yang lebih berpengalaman. Jangan sampai kita malas untuk menerima masukan.

Mendengarkan kritik akan karya kita memang bisa mengintimidasi, tapi cara tersebut efektif untuk belajar dan mengembangkan diri. Lagipula, penting bagi kita untuk memahami bahwa desain adalah sebuah karya yang subjektif. Dan kita tidak perlu sepenuhnya setuju dengan kritik yang disampaikan.

Jika memang tidak mengenal desainer yang lebih berpengalaman, kita bisa memposting karya kita ke media sosial. Dengan begitu, masukan akan datang langsung dari audiens yang kita targetkan. Kita juga bisa bertanya pada keluarga, kerabat, dan teman. Karena target desain kita memang sebenarnya bukan para desainer.

6. Gunakan Platform Desain Online

Menggunakan software desain profesional seperti Adobe Photoshop, InDesign, Illustrator, atau CorelDRAW memiliki banyak kekurangan untuk digunakan desainer pemula.

Yang pertama, software tersebut memang dibuat untuk para profesional. Sehingga memiliki banyak alat dan fitur yang biasa dimanfaatkan oleh para profesional. Sayangnya, bagi pemula, fitur-fitur tersebut malah bisa jadi membingungkan.

Kedua, menggunakan software tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Paling tidak, kita perlu untuk membeli lisensi dari software yang asli sehingga bisa menggunakan seluruh fiturnya.

Selain itu, menggunakan software desain tersebut membutuhkan alat yang mumpuni. Dalam artian bisa digunakan dengan baik. Misalnya, laptop atau komputer dengan spesifikasi yang baik. Dan itu semua membutuhkan uang yang lebih banyak.

Cara paling mudah yang bisa digunakan oleh desainer pemula adalah dengan menggunakan platform desain online seperti Canva. website ini memberikan kemudahan dan memiliki fitur yang memudahkan penggunanya.

Template yang dimiliki, pilihan warna, juga font-nya bisa dimanfaatkan oleh desainer pemula. Mereka yang belum pernah mendesain pun akan mudah mengerti desain dengan menggunakan Canva.

7. Mulai Mendesain

Langkah selanjutnya yang paling sulit dilakukan adalah mulai mendesain. Memang, membaca tips bisa menambah pengetahuan akan apa yang harus dilakukan agar bisa mendesain. Tapi, semua itu akan percuma jika segala informasi yang didapat tidak diaplikasikan.

Maka dari itu, mulailah mendesain dan berlatih sehingga bisa segera menerapkan apa yang sudah dipelajari. Selain itu, dengan mulai mendesain, kita bisa mengetahui apa hal yang bisa bagus dalam desain, dan apa yang tidak bagus. Sehingga kita tidak mengulanginya di kemudian hari.

Mulailah dengan hal yang kecil. Misalnya dengan membuat jadwal mendesain, dengan menetapkan target yang bisa dicapai. Jangan terlalu muluk dengna membuat jadwal yang tidak bisa kita penuhi.

Saat sudah memulai, jangan cepat menyerang. Semua orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk belajar desain. Jangan pula membandingkan karya desain kita dengan karya desainer profesional.

Hal itu hanya akan menyebabkan kita malas dan merasa desain kita selalu buruk. Padahal, desain yang kita buat dan yang mereka buat memiliki tujuan dan pesan yang berbeda. Maka dari itu, percaya diri, dan mulailah mendesain. Baca selengkapnya tentang aplikasi desain grafis di prismaham.id

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image