Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Rizki Yulianto

Perkembangan dan Perjalanan Revolusi Industri di Dunia

Sejarah | Thursday, 24 Mar 2022, 05:48 WIB

Revolusi industri adalah perubahan besar-besaran mengenai tata cara manusia dalam mengelola sumber daya untuk memproduksi barang dalam berbagai sektor usaha sehingga berdampak pada lini kehidupan ekonomi, politik, bahkan sosial-budaya yang berdampak secara global.

Sejarah atas globalisasi di dunia ini menunjukkan bahwa setiap perubahan zaman memiliki core (penggeraknya) masing-masing. Gerak perubahan itu dipicu atas perkembangan teknologi yang melahirkan era baru dari revolusi industri 1.0 hingga revolusi industri 4.0 sekarang ini.

Sejarah Perkembangan Revolusi Industri

Revolusi Industri bermula di Negara Inggris kemudian menyebar ke seluruh belahan Eropa dan berbagai penjuru dunia. Berikut di bawah ini adalah tahapan-tahapan perkembangan Revolusi Industri:

Revolusi Industri 1.0

Dimulai pada tahun 1800-an, saat mesin bertenaga air dan uap dikembangkan untuk membantu pekerja. Pada periode ini terjadi sebuah transisi dari pekerjaan manual menuju proses manufaktur.

Pada mulanya produksi barang dan kebutuhan merupakan hak milik pribadi, keluarga, atau lingkungan disekitarnya. Namun, saat kemampuan produksi semakin meningkat, bisnis dan produksinya juga kian meningkat menjadi sebuah organisasi yang lebih besar dan dimana terdapat seorang pemilik, manajer, dan pekerja di dalamnya.

Pada periode ini masyarakat mulai diperkenalkan peralatan produksi mekanis yang digerakkan oleh tenaga uap dan air. Seperti alat tenun mekanis diperkenalkan pada tahun 1784.

Revolusi Industri 2.0

Dimulai pada awal abad ke-20, saat listrik menjadi sumber daya utama yang dikenal luas karena dirasa lebih mudah digunakan dari pada air dan uap. Mesin-mesin pada periode ini dirancang portable, dapat dipindahkan dengan akses lebih mudah atau bahkan dapat dibawa kemana-mana.

Pada periode ini, barang-barang diproduksi massal dan mencapai titik maksimalnya sejak menggunakan tenaga listrik. Seperti pembuatan conveyor belt pertama pabrik cincinnati pada tahun 1870.

Revolusi Industri 3.0

Revolusi Industri 3.0 ditandai dengan digitalisasi yang menyebar secara massal. Periode ini ditandai dengan berbagai produk yang diproduksi pada jalur yang sangat fleksibel dengan mesin yang dapat diprogram dan dijalankan secara otomatis.

Sistem yang dibangun secara terintegrasi, digantikan oleh komputer yang memungkinkan manusia untuk merencanakan, menjadwalkan, dan melacak aliran produk dalam pabrik saat produksi.

Kegiatan produksi yang lebih canggih dan modern karena didukung dengan teknologi digital yang kita kenal dengan visualisasi yang menarik. Penggunaan elektronik dan Teknologi Informasi untuk produksi secara otomatis. Seperti Programmable Logic Controller pertama Modicon 084 pada tahun 1969.

Revolusi Industri 4.0

Pada abad ke-21, Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan digunakannya internet secara terintegrasi dengan teknik manufaktur yang memungkinkan sistem berbagi informasi, menganalisis dan menggunakan informasi tersebut secara modern, lebih canggih dan kompleks. Jika dilihat dari derajat kompleksitasnya, perubahan akibat dari Revolusi Industri 1.0 menuju 4.0 adalah semakin kompleks dan komprehensif.

Istilah Industry 4.0 pertama kali disuarakan pada acara Hannover Fair, 4-8 April 2011. Istilah ini juga digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri ke tingkat yang lebih lanjut, dengan banyak sentuhan teknologi.

Revolusi industri generasi 4.0 bisa diartikan sebagai adanya ikut sertanya sebuah sistem cerdas dan berbasis otomasi dalam sebuah industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui integrasi teknologi machine learning dan AI Artificial Intelligence (kecerdasan buatan).

Industri 4.0 membiarkan komputer untuk saling terhubung dan berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain. Pada akhirnya sistem bekerja membuat keputusan tanpa keterlibatan dan campur tangan manusia.

Revolusi Industri 4.0 merupakan tahap dalam pengembangan pengetahuan dimana garis antara bidang fisik, digital dan biologis menjadi tidak berbatas atau semakin kabur. Manusia dan teknologi sengaja disejajarkan untuk memungkinkan terwujudnya inovasi-inovasi baru kedepannya.

Seperti misalnya melakukan peningkatan otomatisasi, komunikasi machine-to-machine, komunikasi human-to-machine, AI, serta pengembangan teknologi berkelanjutan dalam bidang otomotif. Industri otomotif, dalam proses produksinya, mereka telah menggunakan sistem robotik dan infrastruktur IoT dalam mengerjakan dibidangnya.

Itulah tahapan sejarah perkembangan dari revolusi industri 1.0 sampai 4.0. Maka dari itu, kedepannya kita perlu menyiapkan diri untuk segera menyambut perubahan yang semakin cepat. Tidak menutup kemungkinan terjadi jika nanti akan hadir revolusi industri masyarakat 5.0, 6.0, 7.0 dan seterusnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image