Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Rifki Fauzan

PMII Menjawab Tantangan Zaman Ibu Pertiwi

Eduaksi | 2022-03-20 02:00:27

Carut marutnya dinamika dunia perpolitikan saat itu, menumbuhkan semangat juang para mahasiswa untuk membuat sebuah gerakan perubahan, berbagai macam gagasan di hadirkan untuk mewarnai wacana intelektual, taring kebuasaan mahasiswa saat itu menggambarkan hewan buas yang sedang mencari mangsa, 17 April 1960 menjadi saksi bisu perjuangan mahasiswa untuk menjawab tantangan zaman, dengan mendidirikan sebuah wadah bernama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

PMII lahir untuk menjawab tantangan zaman di bumi pertiwi, sehingga sekumpulan mahasiswa yang tergabung didalamnya memiliki cita cita besar yang tertuang di Ad/Art pasal 4 Bab 4 yaitu Terbentuknya pribadi muslim indonesia yang bertakwa kepada allah swt, berbudi luhur, berilmu cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen dalam memperjuangkan cita cita kemerdekaan indonesia.

Dengan berasaskan pancasila membuktikan bahwasannya mahasiswa yang tergabung didalamnya memiliki jiwa jiwa nasionalis serta cinta tanah air indonesia, bukti lain kecintaan PMII terhadap tanah air di ungkapkan oleh Ahmad Hifni didalam bukunya yang berjudul Menjadi kader PMII dirinya mengungkapkan bahwa, PMII tidak pernah memaksakan panji dan simbol keislaman pada wilayah kebangsaan dan struktur kekuasaan negara.

Ungkapan di atas bukan berarti, didalam melakukan sebuah gerakan, PMII melupakan syariat islam, Akan tetapi hal itu dilakukan untuk keamanan dan kemaslahatan rakyat indoensia, karena melihat kondisi sosial negri ini, Indonesia sangat di penuhi berbagai macam warna kepercayaan ummat beragama, namun ketika kita berfikir secara mengakar, gerakan yang dilakukan oleh PMII itu sendiri justru menunjukan hakikat dari ajaran islam, yaitu perdamaian dan keselamatan.

Hadirnya PMII di berbagai Universitas yang berada di daerah teritorial Indonesia, membuat para mahasiswa semakin faham akan peran dan fungsinya, meningkatkan kepekaan kader dan anggota dalam membaca diskursus diskursus yang berkembang, merupakan sebuah metode untuk meningkat kalitas intelektual mahasiswa yang tergabung didalamnya, tentu saja ini merupakan sebagai modal utama untuk mereka dalam mengemban amanah agent of change, agent of control, serta sebagai iron stok.

Ahlu sunnah wal jamaah merupkan sebuah idilogi yang digunakan oleh PMII, sehingga ahlu sunnah wal jamaah dijadikan sebagai manhajul fikr, karena aswaja lebih bersifat adaftif dalam menyikapi kasus kasus sosial yang terjadi, serta dapat mengakui pemikiran pemikiran yang sifatnya filosofis dan sosiologis, adapun landasan dari aswaja sebagai manhajul fikr adalah moderasi, keseimbangan dan toleran.

Tentu saja bukan tanpa alasan PMII menggunakan landasan berfikirnya seperti yang disebutkan di atas, sebab ketika melihat kondisi sosial saat ini, mereka musuh musuh bangsa dan negara ini sudah tidak lagi mampu untuk menghancurkan negri ini dengan menggunakan senjata tajam, akan tetapi strategi yang dibangun dengan menggunakan metode adu domba, dengan membuat isu isu tentang keagamaan, perbedaan budaya, sebab cita cita besar yang mereka inginkan adalah terjadinya perang saudara.

Dengan memiliki sikap tawasut, tawazun , ta adul dan tasamuh, akan terbentuklah sebuah penyamarataan, tidak ada yang merasa dirinya paling benar sehingga menyalahkan orang lain, serta tidak akan lagi dapat terjadi kaum mayoritas menindas kaum minoritas, ketika konsep ini sudah massif diaplikasikan maka dengan tegas PMII mampu menjawab tantangan zaman ibu pertiwi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image