Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dessi Surya, S.Pd.

Empat Amalan di Malam Nisfu Sya’ban

Agama | Saturday, 19 Mar 2022, 14:42 WIB
Malam Nisfu Sya'ban diperingati setiap tanggal 15 Sya'ban dalam kalender islam.

Malam Nisfu Sya’ban adalah salah satu malam yang penuh dengan keberkahan bagi umat islam di seluruh dunia ini. Malam Nisfu Sya’ban diperingati setiap tanggal 15 sya’ban dalam kalender islam. Untuk tahun 2022 ini Nisfu Sya’ban jatuh pada hari Jumat, 18 Maret 2022. Namun, di hari kamisnya selepas salat magrib umat islam sudah bisa memperingati malam Nisfu Sya’ban.

Pada malam Nisfu Sya’ban umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan termasuk Sunnah, di malam tersebut semua catatan amal setiap manusia akan dilaporkan kepada Allah SWT. hal ini tertuang pada hadis riwayat Nasai No. 2356, Ahmad No. 21753 dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah. Berikut amalan-amalan yang bisa dilakukan saat malam Nisfu Sya’ban:

1. Membaca Al-Quran

Keutamaan membaca Al-Quran sebagaimana yang telah dijelaskan Rasulullah SAW pada hadist berikut ini:

Artinya: “Dari Abu Umamah, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “bacalah Al-Quran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR Muslim)

Biasanya pada bulan Nisfu sya’ban umat islam selesai salat magrib membaca surat Yasin sebanyak 3 kali.

2. Memperbanyak Istigfar dan Doa

Amalan selanjutnya yang dianjurkan adalah memperbanyak istighfar. Hal ini dilakukan, karena sebagai manusia kita banyak melakukan dosa dan kesalahan. Walaupun begitu, Allah SWT selalu membukakan pintu ampunan kepada hamba-Nya yang memohon ampunan (bertaubat). Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.

Selain itu, disarankan juga untuk memperbanyak doa, seperti diampuni dosa, panjangkan umur, dimudahkan rezeki, dan lain-lain.

3. Melakukan salat Sunnah

Melakukan salat Sunnah merupakan amalan yang disarankan selanjutnya. Salat Sunnah pada malam Nisfu Sya’ban yang dikerjakan adalah salat tahajud. Nabi SAW menjelaskan keutamaan ibadah Sunnah ini dalam hadisnya:

Artinya: “Sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah –muharram-. Sebaik-baiknya salat setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR Muslim)

Selain itu salat malam yang dapat dilakukan seperti salat taubat, hajat, dan ditutup dengan witir.

4. Berpuasa

Amalan yang terakhir adalan berpuasa. Puasa di bulan Sya’ban itu disennahkan, karena melatih agar ketika Ramadan tiba sudah terbiasa dengan puasa atau tidak kaget lagi. Selain itu di bulan Sya’ban ini bisa kita manfaatkan untuk menunaikan qadha Ramadan. Kewajiban qadha puasa telah dijelaskan Allah dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 185:

Artinya: “(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak mengkehendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Keempat amalan di atas dapat kita lakukan dengan ketulusan hati dan taat kepada Allah. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, memanjangkan usia, meluaskan rezeki, menggantikan kesedihan dengan kebahagiaan, dan lain-lain.

Note: Follow Ig: @dessisurya26 Twitter: @dessisurya

Dengarkan podcast: https://anchor.fm/dessi-surya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image