Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anisa Damayanti

5 Cara Membuat Anak Tidak Mampu Untuk Bisa Meraih Cita-Citanya

Eduaksi | Tuesday, 15 Mar 2022, 15:12 WIB

Banyak anak putus sekolah karena ketiadaan biaya, ketidakmampuan orangtua, padahal anak-anak tersebut memiliki potensi untuk mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari yang mereka jalani saat ini.

Akibatnya, anak-anak putus sekolah tak bisa lagi melanjutkan pendidikan akademisnya karena hambatan finansial keluarga.

Sungguh disayangkan, padahal ada setidaknya 5 cara membantu anak tidak mampu untuk bisa meraih cita-citanya, di antaranya sebagai berikut:

1. Menjadi orang tua asuh

Salah satu solusi persoalan ini adalah adanya program orang tua asuh, yakni pola pengasuhan yang melibatkan orang lain di luar keluarga kandung untuk membantu biaya kehidupan atau pendidikan seorang anak dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu.

Salah satu contoh gerakan orangtua asuh ini dilakukan oleh Yayasan Dongeng ceria indonesia yang memang berfokus pada pendidikan dan anak-anak.

Dongeng Ceria mengasuh kurang lebih 99 anak yatim dan dhuafa yang berasal dari berbagai daerah pelosok dan pedalaman. Di antara anak-anak ini ada yang merupakan penyintas bencana alam seperti gempa bumi, likuifaksi, banjir bandang, tsunami, dan lain sebagainya. Mereka disebut anak-anak Yatim Seribu Pulau.

Untuk memenuhi kebutuhan anak-anak, diberlakukan program orangtua asuh di mana setiap orang yang mau berpartisipasi cukup dengan mentransfer minimal Rp 100ribu per bulan, atau bagi yang memiliki harta berlebih, bisa langsung menghandle biaya asuh 1 anak per bulan sebesar Rp 1.500.000.

Setiap bulannya para donatur orangtua asuh Yatim Seribu Pulau ini akan diberikan laporan berupa progres, foto, maupun cerita mengenai kegiatan anak-anak asuh mereka.

Keunggulan membantu anak-anak melalui program orangtua asuh dari sebuah lembaga adalah kita tidak perlu lagi men-scanning anak-anak yang menerima bantuan, karena tugas tersebur sudah dilakukan oleh lembaga yang bersangkutan.

Selain itu, adanya laporan bulanan juga membuat orangtua asuh lebih trust mengenai perkembangan anak asuhnya.

2. Membayarkan biaya tunggakan anak putus sekolah

Hal ini juga dicontohkan oleh lembaga Dongeng Ceria, di mana salah satu programnya bernama Dongeng Ceria Peduli Pendidikan yang berfokus membantu melunasi tunggakan SPP anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Ada banyak anak yang meskipun bukan yatim tetapi orangtuanya bermasalah kondisi kesehatannya misalnya, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anaknya dengan baik.

Yang istimewa, pihak Dongeng Ceria langsung menyalurkan amanah donatur ke pihak sekolah, sehingga uang SPP tidak dipercayakan pada orangtua melainkan langsung tim Dongeng Ceria yang memberikan ke guru Tata Usaha pihak sekolah, dan langsung meminta kuitansi bukti untuk pelaporan kepada donatur.

3. Mencari anak putus sekolah dari kalangan keluarga, kerabat, teman dan tetangga

Cara lain yang bisa kita lakukan untuk membantu pendidikan anak-anak kurang mampu adalah dengan meneliti adakah di kalangan keluarga, kerabat, tetangga dekat, teman, yang kemungkinan memiliki anak-anak terancam putus sekolah.

Pastikan memberi bantuan kepada orangtua yang amanah dan bisa dipercaya, sekalipun dari kalangan keluarga dekat ... kita perlu pastikan karakter orang yang bersangkutan memang dapat dipercaya, atau jika ingin memastikan sendiri, kita bisa langsung bayarkan uang pelunasan tunggakan tersebut ke pihak sekolah.

4. Memberikan beasiswa

Ada anak yang memiliki tunggakan biaya pendidikan, ada juga anak yang tak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

Nah, kita bisa menawarkan beasiswa bagi anak yang tidak mampu masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi tersebut. Apalagi untuk anak berprestasi yang berasal dari kalangan kurang mampu, sangat membutuhkan support beasiswa ini.

5. Membantu memberikan kursus

Hal lain yang bersifat praktis adalah kursus keterampilan spesifik, misalkan kursus jahit, kursus menyetir, kursus bahasa Inggris, kursus memasak, dan lainnya yang menjurus pada spesialisasi keterampilan anak.

Hal ini juga bagus dilakukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, agar bisa memiliki skill yang dapat diandalkan untuk mandiri di kemudian hari.

Nah, dari 5 cara tersebut, adakah cara yang ingin Sahabat praktikkan langsung? Semoga bermanfaat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image