Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ismail Suardi Wekke

Islam di Indonesia: Muhammadiyah, NU, dan Bukan Keduanya

Agama | 2025-12-29 22:54:43
Islam Indonesia (Photo Republika)

Wajah Islam di Indonesia sering kali dilihat melalui kacamata dua raksasa organisasi masyarakat (ormas): Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Keduanya memiliki peran krusial dalam sejarah dan pembangunan karakter bangsa, namun keduanya memiliki pendekatan yang berbeda.

● Muhammadiyah: Mewakili kelompok modernis/reformis. Didirikan untuk memurnikan ajaran Islam dari TBC (Tahayul, Bid’ah, Khurafat). Fokus utamanya adalah tajdid (pembaruan) melalui jalur pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial.

● Nahdlatul Ulama (NU): Mewakili kelompok tradisionalis. NU sangat menjaga tradisi lokal yang diselaraskan dengan ajaran Islam (akulturasi budaya). Secara teologis, NU mengikuti paham Asy'ariyah dan dalam fikih cenderung mengikuti mazhab Syafi'i. Kekuatannya terletak pada jaringan pesantren yang sangat akar rumput.

Di luar dua kutub besar ini, terdapat spektrum "bukan keduanya". Kelompok ini mencakup ormas kedaerahan, gerakan salafi, hingga organisasi intelektual. Fenomena ini menunjukkan bahwa Islam di Indonesia sangat plural dan tidak bisa diseragamkan hanya dalam dua wadah besar saja.

Profil Singkat Organisasi Masyarakat Islam

Sebelum melihat rincian teknis pada tabel, berikut adalah gambaran singkat mengenai karakteristik masing-masing organisasi:

1. Jamiat Kheir: Pionir modernisasi pendidikan Islam di Indonesia yang memperkenalkan sistem kelas dan kurikulum teratur.

2. Syarikat Islam: Pergerakan yang membangkitkan kesadaran politik dan ekonomi pribumi melawan hegemoni kolonial.

3. Al-Irsyad Al-Islamiyyah: Menitikberatkan pada pemurnian ibadah dan semangat kesetaraan derajat antar sesama Muslim.

4. Persatuan Islam (Persis): Dikenal karena kekritisannya dalam mendalami hukum Islam dan semangat kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah.

5. Tarbiyah Islamiyah (PERTI): Organisasi yang menjadi penjaga tradisi keilmuan Islam klasik di tanah Minangkabau.

6. Al-Khairaat: Lembaga pendidikan dan dakwah yang menjadi cahaya bagi masyarakat di Sulawesi hingga wilayah Indonesia Timur.

7. Al-Washliyah: Fokus pada persatuan umat dan pengelolaan lembaga sosial seperti panti asuhan dan sekolah.

8. Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI): Institusi yang memadukan tradisi pesantren dengan tuntutan pendidikan modern di Sulawesi Selatan.

9. Nahdlatul Wathan (NW): Organisasi yang sangat dominan di NTB, bergerak aktif dalam mencetak guru dan dai.

10. PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia): Menghimpun warga dari kalangan etnis Tionghoa di Indonesia yang berorientasi pada integrasi keislaman, budaya Tionghoa, dan kebangsaan Indonesia.

11. KAHMI: Wadah pemikir dan cendekiawan Muslim yang berkontribusi dalam berbagai sektor kepemimpinan nasional.

12. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII): Melanjutkan estafet perjuangan tokoh-tokoh Masyumi melalui jalur dakwah akar rumput.

13. PARMUSI: Transformasi dari gerakan politik menjadi gerakan dakwah yang berfokus pada kesejahteraan umat di pedesaan.

14. Yapis di Tanah Papua: Penyelenggara pendidikan Islam utama yang berperan besar dalam dakwah di bumi Cendrawasih.

15. Hidayatullah: Gerakan yang membangun komunitas mandiri dengan konsep pesantren terpadu di seluruh provinsi.

16. Wahdah Islamiyah: Organisasi yang aktif dalam kaderisasi pemuda dan pengembangan dakwah melalui jalur pendidikan sistematis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image