Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aisyah Intani Khoirunnisa

Analis Kesehatan, Profesi di Balik Akurasi Diagnosis Penyakit

Pendidikan dan Literasi | 2025-12-14 16:32:38
https://www.gramedia.com/pendidikan/jurusan-teknologi-laboratorium-medis/

Secara umum kita tahu bahwasanya dalam dunia kesehatan terdapat dokter, perawat, apoteker, serta tenaga kerja yang lain. Dokter yang memeriksa, perawat yang membantu dokter, apoteker yang memberikan kita obat. Namun, apakah kalian tahu siapa yang berperan dalam mengambil darah saat akan dilakukan uji penyakit? Mereka adalah orang-orang yang bekerja di balik pintu ruangan lab, yakni analis kesehatan. Kalian yang belum tahu apa itu analis kesehatan, artikel ini akan memberikan pengetahuan mengenai analis kesehatan.

Analis kesehatan merupakan salah satu tenaga kerja yang ada di rumah sakit maupun laboratorium. Analis kesehatan merupakan lulusan dari program studi Teknologi Laboratorium Medik. Mereka bertugas pada pemeriksaan laboratorium untuk membantu proses diagnosis, pemantauan, dan pencegahan penyakit. Diagnosis ini didapatkan dari uji lab sampel, seperti darah, urine, feses, maupun cairan tubuh yang lain. Sebagai contoh, apabila dokter membutuhkan parameter tipes, analis kesehatan yang memang bekerja di laboratorium akan melakukan uji Salmonella sebagai penyebab penyakit tipes. Analis kesehatan akan melakukan uji sampel darah hingga urin.

Pemeriksaan urin dapat dilakukan karena beberapa faktor yang menyebabkan penyakit juga bisa datang melalui saluran kemih. Menjadi seorang analis juga tidak mudah. Seorang analis harus melakukan pekerjaannya dengan teliti. Tidak semua sampel yang diuji dapat langsung keluar hasilnya, tetapi ada beberapa sampel yang harus ditunggu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Beberapa parameter seperti glukosa, ketika sampel tersebut sudah membentuk serum dan tidak segera diperiksa maka nilainya akan turun.

Laboratorium bagi analis kesehatan terbagi menjadi beberapa, ada patologi, parasitologi, anatomi, dan mikrobiologi. Pada parasitologi, mereka melakukan uji untuk mengetahui apakah di tubuh kita terdapat cacing yang dapat menyebabkan penyakit. Selanjutnya patologi anatomi yang menguji sampel jaringan, maupun sel-sel tubuh manusia. Sampel tersebut akan diawetkan menggunakan formalin kemudian diambil bagian yang dicurigai untuk dilakukan pengecekan. Laboratorium medik juga mengawasi bank darah yang ada di lab tersebut.

Setelah mengalami perkembangan zaman yang begitu pesat, laboratorium medik telah berkembang dengan adanya alat teknologi yang dapat membantu pekerjaan mereka. Laboratorium saat ini telah banyak menggunakan teknologi sebagai bagian dari proses diagnosis maupun uji yang mampu mempercepat proses, serta meningkatkan ketelitian hasil.

Penggunaan alat digital tidak hanya mempercepat tapi juga mengurangi kesalahan yang mungkin disebabkan manusia. Namun tidak dipungkiri untuk menjadi seorang analis juga harus memiliki kompetensi non-teknis, seperti ketelitian, analisis kritis, integritas, dan memiliki pemahaman terhadap etika profesi. Analisis kesehatan harus mampu menilai hasil pemeriksaan serta teliti terhadap proses hingga hasil yang dianalisis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image