Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image haura assyifa

Mewujudkan Senyum Sehat Melalui Peran Dokter Gigi di Masyarakat

Hospitality | 2025-12-10 18:47:11

Kesehatan gigi dan mulut adalah aspek yang sangat penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, aspek ini sering kali diabaikan oleh banyak orang di Indonesia. Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 mengungkapkan bahwa sekitar 56,9 persen individu yang berusia tiga tahun ke atas memiliki masalah terkait gigi dan mulut. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah populasi masih mengalami berbagai keluhan seperti gigi berlubang, infeksi gusi, serta masalah kebersihan mulut yang memengaruhi kualitas hidup mereka. Meskipun masalah ini sangat umum terjadi, hanya 11,2 persen dari mereka yang mencari bantuan di fasilitas kesehatan atau ke dokter gigi.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan gigi dan mulut masih sangat rendah. Banyak orang baru menjalani pemeriksaan gigi ketika rasa sakit sudah terlalu parah atau kerusakannya sudah cukup serius. Padahal, tindakan pencegahan jauh lebih mudah, cepat, dan aman dibandingkan pengobatan. Salah satu faktor pemicu tingginya masalah kesehatan gigi adalah kebiasaan menyikat gigi yang tidak tepat. Menurut laporan edukasi kesehatan gigi di Indonesia, hanya 2,8 persen orang yang menyikat gigi sesuai anjuran, yaitu dua kali sehari pada waktu yang tepat, seperti setelah makan pagi dan sebelum tidur. Kebiasaan yang terlihat sederhana ini sebenarnya memiliki pengaruh besar dalam mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi.

Pada tahun 2025, pemeriksaan kesehatan gigi gratis yang diselenggarakan di sejumlah sekolah menunjukkan bahwa 52,67 persen siswa mengalami gigi berlubang. Hal ini menegaskan bahwa masalah kesehatan mulut juga dialami oleh anak-anak dan remaja, bukan hanya orang dewasa. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi di lingkungan keluarga dan sekolah menjadi salah satu faktor utama kondisi ini. Padahal, masa anak-anak dan remaja merupakan periode penting untuk membentuk kebiasaan menjaga kebersihan mulut yang baik.

Dalam hal ini, peran dokter gigi sangat krusial, tidak hanya sebagai tenaga medis yang melakukan tindakan penyembuhan, tetapi juga sebagai pendidik dan penggerak perubahan perilaku. Dokter gigi memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai teknik menyikat gigi yang benar, pentingnya mengurangi konsumsi gula serta minuman manis, dan manfaat dari pemeriksaan rutin setiap enam bulan. Melalui edukasi yang mudah dipahami, dokter gigi dapat membantu masyarakat memahami bahwa menjaga kesehatan mulut bukan hanya soal penampilan, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan secara keseluruhan. Misalnya, infeksi mulut yang tidak ditangani dapat berdampak pada nutrisi, kualitas tidur, dan dapat memicu penyakit lain.

Selain memberikan edukasi, pemerataan akses terhadap layanan kesehatan gigi juga menjadi aspek penting dalam meningkatkan kondisi kesehatan mulut masyarakat. Data tahun 2025 menunjukkan bahwa sekitar 26,8 persen puskesmas di Indonesia belum memiliki dokter gigi. Ini berarti hampir sepertiga wilayah, terutama daerah pedesaan dan terpencil, belum mendapatkan layanan kesehatan mulut yang memadai. Ketidakmerataan akses ini menyebabkan banyak orang tidak dapat menjalani pemeriksaan rutin ataupun mendapatkan perawatan saat menghadapi masalah gigi.

Dokter gigi yang bekerja di fasilitas kesehatan dasar seperti puskesmas memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan preventif dan promotif. Selain melakukan pemeriksaan dan perawatan dasar, mereka juga dapat mengadakan kegiatan penyuluhan di sekolah, posyandu, dan komunitas untuk mengajarkan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini. Edukasi langsung yang dilakukan oleh tenaga profesional terbukti lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman serta mengubah kebiasaan masyarakat dalam menjaga kebersihan mulut.

Tantangan lainnya adalah adanya anggapan keliru bahwa perawatan gigi baru diperlukan ketika rasa sakit sudah parah. Faktanya, pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah gigi pada tahap awal sehingga perawatannya menjadi lebih mudah, terjangkau, dan tidak menimbulkan rasa sakit berkepanjangan. Mengubah pola pikir ini memang memerlukan waktu, tetapi dapat dicapai melalui komunikasi yang efektif, edukasi yang konsisten, dan kemudahan akses layanan. Dokter gigi memiliki peran penting dalam memastikan masyarakat memahami betapa pentingnya melakukan pemeriksaan secara teratur.

Secara keseluruhan, untuk menciptakan senyum sehat di kalangan masyarakat Indonesia, diperlukan kerja sama yang kuat antara dokter gigi, pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat itu sendiri. Pemerintah perlu meningkatkan pemerataan tenaga dokter gigi, menyediakan program edukasi kesehatan gigi yang lebih luas, dan memperkuat layanan kesehatan mulut di tingkat dasar. Di sisi lain, masyarakat harus meningkatkan pemahaman bahwa kesehatan gigi adalah investasi jangka panjang. Senyum sehat bukan hanya mencerminkan kebersihan pribadi, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan peran aktif dokter gigi serta dukungan kesadaran masyarakat, cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan percaya diri dapat tercapai.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image