Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Achmad Rafid Zayyan Robbani

Diabetes Melitus: Penyakit Keturunan atau Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Edukasi | 2025-12-09 14:45:39

Sering kali kita mendengar berita dari keluarga ataupun berbagai sumber terkait dengan maraknya diabetes melitus. Penyakit yang selalu dianggap remeh ini membuat banyak orang tidak begitu memedulikan pola hidupnya. Padahal, jika tidak dengan diawasi dengan cermat, diabetes malah menjadi penyakit yang sangat berbahaya. Akan tetapi, bukankah diabetes sendiri itu merupakan penyakit keturunan? Lalu, seberapa berpengaruhkah pola hidup dalam mengatasi permasalahan diabetes ini?

Diabetes Melitus

Diabetes melitus atau yang sering kita dengar dengan sebutan diabetes saja adalah penyakit berkepanjangan ditandai dengan kadar gula di dalam tubuh yang melebihi batas normal. Tingginya kadar gula di dalam tubuh diakibatkan karena organ pankreas yang tidak optimal dalam bekerja. Di dalam tubuh, terdapat organ yang bernama pankreas. Pankreas akan menghasilkan hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur kadar gula di dalam darah dengan mengubahnya menjadi energi. Sehingga kandungan gula di dalam tubuh tetap normal.

Ketika seseorang terus menerus mengonsumsi gula secara berlebihan, pankreas akan bekerja lebih keras untuk menghasilkan hormon insulin. Lambat laun pankreas akan “lelah” dan tidak dapat lagi berfungsi dengan optimal. Sehingga, hormon insulin yang dihasilkan tidak mampu mencukupi kebutuhan. Dari sinilah, gula yang seharusnya diproses menjadi energi justru menumpuk di dalam darah hingga memicu terjadinya diabetes.

Diabetes: Keturunan atau Gaya Hidup?

Memang benar bahwa keturunan memiliki pengaruh dalam meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat diabetes, peluang anaknya untuk terkena penyakit diabetes akan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki riwayat diabetes di dalam keluarganya.

Sumber: https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1635830348/attached_image/gaya-hidup-sehat-bisa-anda-mulai-sekarang-0-alodokter.jpg

Namu, faktor dari diabetes tidak hanya dari keturunan saja. Banyak masyarakat yang masih keliru menganggap bahwa diabetes merupakan penyakit keturunan saja. Mereka mengira jika dalam keluarga mereka tidak memiliki riwayat diabetes, maka mereka tidak akan terkena diabetes. Kenyataannya, sebagian besar kasus diabetes dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti:

 

  • Mengonsumsi terlalu banyak gula dan makanan berlemak
  • Jarang berolahraga
  • Berat badan berlebih
  • Pola makan yang tidak teratur
  • Kurangnya kontrol kesehatan rutin

Kesalahan persepsi inilah yang sering menyebabkan kebanyakan masyarakat telat menyadari bahwa mereka sudah berada pada kondisi pra-diabetes atau bahkan diabetes tanpa disadari.

Mengapa Peran Dokter Sangat Penting?

Di tengah meningkatnya kasus diabetes di masyarakat, dokter memegang peranan besar dalam membantu mengatasi dan mencegah penyakit ini. Peran dokter tidak hanya sebatas memberikan obat, tetapi mencakup berbagai aspek kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

1. Dokter Membantu Mencegah Diabetes Sejak Dini

Dokter memberikan edukasi tentang pentingnya pola hidup sehat, seperti mengurangi konsumsi gula, menjaga berat badan ideal, dan rutin berolahraga. Edukasi ini sangat penting karena banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari sangat memengaruhi risiko diabetes.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan edukasi pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Pemeriksaan kesehatan dapat berupa cek tekanan darah, kadar gula darah, kadar kolesterol, dll.

2. Dokter Melakukan Pemeriksaan dan Deteksi Dini

Tidak sedikit orang yang merasa tubuhnya baik-baik saja padahal kadar gula darahnya sudah meningkat. Dokter dapat melakukan pemeriksaan gula darah, skrining faktor risiko, dan mendeteksi diabetes lebih awal sebelum muncul komplikasi serius.

3. Dokter Menyusun Rencana Pengobatan

Jika seseorang sudah terdiagnosis diabetes, dokter akan menentukan penanganan yang tepat, mulai dari perubahan pola makan, pengaturan aktivitas fisik, hingga pemberian obat atau insulin. Setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda, sehingga dokter akan menyesuaikan pengobatan sesuai kebutuhan.

4. Dokter Melakukan Pemantauan Berkelanjutan

Diabetes bukan penyakit yang bisa sembuh dalam waktu singkat. Kondisi ini harus dipantau terus-menerus. Dokter memeriksa perkembangan pasien, mengevaluasi kadar gula darah, menyesuaikan dosis obat, dan mendeteksi jika ada komplikasi seperti gangguan mata, ginjal, atau saraf.

5. Dokter Memberikan Arah untuk Mencegah Komplikasi

Komplikasi diabetes bisa sangat berbahaya. Dokter berperan memberikan arahan tentang perawatan luka, pola hidup yang tepat, dan pemeriksaan rutin agar pasien terhindar dari kondisi yang lebih parah.

Kesimpulan

Diabetes bukan hanya penyakit keturunan. Gaya hidup memiliki peran yang jauh lebih besar dalam menentukan apakah seseorang akan terkena diabetes atau tidak. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan minimnya kontrol kesehatan menjadi faktor pemicu utama.

Karena itu, peran dokter sangat penting dalam menghadapi masalah ini. Melalui edukasi, pemeriksaan, perawatan, hingga pemantauan jangka panjang, dokter membantu masyarakat memahami dan mengendalikan diabetes dengan lebih baik. Dengan kerja sama antara masyarakat dan tenaga kesehatan, diabetes dapat dicegah, ditangani, dan dikendalikan agar tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image