zaskia ayala
Apakah Sistem Pendidikan di Indonesia Efektif?
Pendidikan dan Literasi | 2025-12-09 13:49:15Sistem pendidikan di Indonesia sudah mengalami banyak perubahan, mulai dari kurikulum, metode belajar, hingga teknologi yang digunakan di sekolah. Namun, pertanyaan tetap sama: apakah sistem pendidikan kita sudah benar-benar efektif? Pada kenyataannya belum sepenuhnya.
Pertama, pendidikan di Indonesia masih terlalu fokus pada nilai dan hafalan, bukan pada kemampuan berpikir kritis. Banyak siswa belajar hanya untuk ujian, bukan untuk memahami konsep. Akibatnya, proses belajar terasa seperti kewajiban, bukan kebutuhan. Padahal, dunia kerja saat ini menuntut kemampuan problem solving, kreativitas, dan kolaborasi yang justru jarang diasah dalam sistem pembelajaran tradisional.
Kedua, kualitas dan pemerataan pendidikan masih menjadi masalah besar. Sekolah-sekolah di kota besar biasanya memiliki akses teknologi, guru yang lebih terlatih, dan fasilitas lengkap. Sementara itu, di daerah terpencil, siswa masih berjuang dengan bangunan sekolah yang minim, kekurangan guru, bahkan akses internet yang terbatas. Ketimpangan ini membuat kesempatan belajar tidak merata bagi seluruh anak Indonesia.
Ketiga, beban belajar yang terlalu berat sering membuat siswa kehilangan waktu istirahat dan eksplorasi minat. Banyak kegiatan sekolah lebih berfokus pada memenuhi tuntutan kurikulum, bukan mendukung perkembangan karakter dan bakat siswa. Jika kurikulum dibuat lebih fleksibel dan memberi ruang bagi minat, siswa bisa tumbuh lebih mandiri dan percaya diri.
Meskipun begitu, perubahan ke arah positif tetap terlihat, misalnya melalui penerapan Kurikulum Merdeka yang mencoba memberi lebih banyak kebebasan kepada siswa dan guru. Namun, implementasinya masih belum merata dan membutuhkan waktu untuk bisa berjalan dengan efektif.
Secara keseluruhan, sistem pendidikan Indonesia sedang berada di jalur yang benar, tetapi efektivitasnya masih perlu banyak perbaikan, khususnya dalam pemerataan fasilitas, peningkatan kualitas guru, dan penekanan pada kemampuan berpikir kritis. Pendidikan seharusnya tidak hanya menghasilkan lulusan yang pandai mengerjakan ujian, tetapi generasi yang siap menghadapi perubahan dunia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
