Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lintang Magani P

Ekonomi Digital dan UMKM: Jalan Anak Muda Menyongsong Masa Depan

Bisnis | 2025-12-08 17:56:01
Sumber: Pinterest

Ekonomi Indonesia saat ini tengah bergerak menuju arah baru yang ditandai oleh perkembangan teknologi digital. Perubahan ini bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, perbankan, transportası, hingga pendidikan, digitalisasi menjadi motor penggerak utama. Di tengah dinamika tersebut, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki posisi yang sangat penting. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia serta menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional. Fakta ini menunjukkan bahwa keberlangsungan UMKM sangat erat kaitannya dengan keberlangsungan perekonomian bangsa.

Namun, kemajuan teknologi tidak selalu mudah diikuti oleh pelaku UMKM. Masih banyakdi antara mereka yang bergelut dengan keterbatasan modal, minimnya literasi digital, hingga keterbatasan akses pasar. Tidak jarang kita menjumpai UMKM dengan produk berkualitas tinggitetapi kurang dikenal luas hanya karena promosi yang terbatas. Di sisi lain, produk-produk asing dengan strategi pemasaran digital yang agresif justru mendominasi pasar. Hal ini menjadi tantangan besar yang harus segera dijawab agar UMKM tidak terpinggirkan di era globalisasi.

Generasi muda, khususnya mahasiswa, memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan ini. Sebagai kelompok masyarakat yang paling akrab dengan perkembangan teknologi digital, anak muda memiliki kemampuan untuk menjadi jembatan antara UMKM tradisional dan ekosistem digital. Contoh sederhana bisa kita lihat pada banyak usaha kuliner rumahan yang kini mulai dikenal luas setelah dipromosikan melalui media sosial seperti Instagram, Tik Tok, atau Shopee Live. Tidak sedikit mahasiswa yang menggunakan keterampilan desain grafis, fotografi, hingga copywriting untuk membantu usaha keluarganya agar terlihat lebih menarik di mata konsumen.

Selain promosi, digitalisasi juga dapat meningkatkan efisiensi manajemen UMKM. Pencatatan keuangan yang biasanya dilakukan secara manual dapat dipindahkan ke aplikasi digital yang lebih rapi dan transparan. Dengan demikian, pelaku usaha bisa mengetahui arus kas, keuntungan, maupun kerugian secara lebih jelas. Hal ini penting karena salah satu kelemahan klasik UMKM adalah kurangnya manajemen keuangan yang baik. Melalui pendampingan generasi muda, kelemahan tersebut dapat diperbaiki secara bertahap.

Lebih jauh lagi, digitalisasi UMKM juga memberikan dampak sosial yang signifikan.Ketika UMKM berkembang, maka akan tercipta lapangan kerja baru di lingkungan sekitar. Misalnya, sebuah usaha makanan kecil yang awalnya hanya dikelola keluarga bisa memperkerjakan tetangga sebagai kurir atau karyawan produksi setelah penjualannya meningkat berkat pemasaran digital. Efek domino ini pada akhirnya akan mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, mendukung UMKM sama artinya dengan mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Di sinilah perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral sekaligus strategis. Universitas, termasuk Universitas Airlangga, dapat berperan melalui program-program kewirausahaan mahasiswa, pengabdian masyarakat, hingga kolaborasi riset yang aplikatif. Mahasiswa tidak hanya dibekali ilmu secara teoritis, tetapi juga didorong untuk terjun langsung membantu masyarakat. Dengan demikian, ilmu pengetahuan tidak berhenti di ruang kelas, melainkan menjadi solusi nyata bagi permasalahan sosial-ekonomi di sekitar kita.

Jika dicermati lebih dalam, transformasi ekonomi digital ini sebenarnya membuka peluang yang sangat besar bagi anak muda. Generasi Z dan milenial yang jumlahnya mendominasi populasi Indonesia memiliki potensi untuk menjadi motor penggerak utama ekonomi bangsa. Namun, peluang ini hanya akan terwujud apabila anak muda tidak sekadar menjadi konsumen teknologi, melainkan pelaku aktif yang menciptakan nilai. Menjadi kreator konten untuk memasarkan produk UMKM, membangun platform digital untuk membantu transaksi, atau sekadar memberi edukasi kepada pelaku UMKM mengenai cara menggunakan aplikasi finansial, adalah langkah-langkah kecil yang memiliki dampak besar.

Memang, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Persaingan global, ketidakstabilan ekonomi, hingga ancaman resesi adalah faktor eksternal yang sulit dikendalikan. Namun, sejarah membuktikan bahwa bangsa yang mampu bertahan adalah bangsa yang adaptif. UMKM, dengan sifatnya yang fleksibel dan dekat dengan masyarakat, memiliki peluang besar untuk bertahan bahkan di tengah krisis. Dengan dukungan generasi muda, UMKM tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi pilar utama ekonomi digital Indonesia.

Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, saya percaya bahwa peran anak muda tidak boleh diremehkan dalam membangun ekonomi bangsa. Tugas kita bukan hanya menuntut ilmu, tetapi juga berkontribusi langsung pada masyarakat. Membantu UMKM masuk ke ekosistem digital adalah salah satu cara paling nyata untuk memberikan dampak. Langkah kecil seperti membuatkan akun e-commerce, mendesain logo, atau mengajarkan cara menggunakan aplikasi pembayaran digital bisa menjadi awal perubahan besar.

Masa depan ekonomi Indonesia ada di tangan kita. Pertanyaannya sederhana: apakah kita ingin hanya menjadi penonton dalam arus besar transformasi digital, ataukah kita ingin menjadi pelaku aktif yang memberi warna dan arah bagi masa depan bangsa? Jawaban atas pertanyaan itu akan menentukan seberapa besar kontribusi generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image