Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image SALWA AQSA NAMIRA

Banjir Besar Melanda di Aceh, Korban Meluas: Status Bencana Nasional Belum Diterapkan

Info Terkini | 2025-12-08 00:48:25

Beberapa hari terakhir, Aceh dilanda banjir dan tanah longsor besar-besaran. Dampaknya semakin meluas dari hari ke hari, Sekitar 50 persen desa di Aceh terdampak — mencakup 23 kabupaten/kota, 229 kecamatan, dan ± 3.300 gampong dari total sekitar 6.497 gampong. Diperkirakan 1,6 juta jiwa merasakan dampaknya. membuat jutaan warga harus meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat yang lebih aman.

Sejumlah kabupaten/kota di Aceh terendam banjir dengan tingkat keparahan berbeda-beda. Data terbaru menunjukkan ada lebih dari 97.000 orang terdampak, termasuk ribuan yang mengungsi. Daerah seperti Aceh Timur, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan Aceh Singkil menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya. Banyak rumah, sekolah, serta fasilitas umum terendam, sementara beberapa desa masih terisolasi karena akses jalan terputus akibat longsor.

Selain kerugian materi, banjir ini juga mengganggu aktivitas masyarakat. Ribuan hektare sawah dan ladang rusak, membuat petani terancam kehilangan mata pencaharian dalam jangka panjang.

Jumlah pengungsi diperkirakan terus meningkat seiring meluasnya banjir. Banyak warga harus tinggal di posko darurat dengan fasilitas terbatas. Kebutuhan mendesak berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara sangat diperlukan.

Beberapa warga juga mengeluhkan lambatnya distribusi bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Kondisi cuaca yang belum stabil membuat proses penyaluran logistik menjadi tantangan tersendiri.

Status Bencana Nasional Belum Diterapkan

Meski skala bencana tergolong besar, pemerintah pusat hingga kini belum menetapkan banjir Aceh sebagai bencana nasional. Penentuan status tersebut biasanya mempertimbangkan berbagai aspek, seperti tingkat kerusakan, kapasitas daerah dalam menangani bencana, serta koordinasi lintas lembaga.

Namun, keputusan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, mengingat banyak wilayah mengalami kerusakan signifikan dan membutuhkan bantuan yang lebih besar. Di media sosial, warganet ramai membahas perlunya evaluasi lebih lanjut terkait status bencana untuk mempercepat penanganan.

Upaya Penanganan dan Bantuan

Pemerintah Aceh bersama BNPB, Basarnas, TNI/Polri, dan relawan terus bekerja keras untuk mengevakuasi warga dan menyalurkan bantuan. Beberapa langkah penanganan yang telah dilakukan antara lain:

 

  1. Membuka jalan-jalan yang terputus akibat longsor
  2. Mengirimkan perahu ke wilayah yang terisolasi
  3. Menyalurkan logistik ke posko pengungsian
  4. Melakukan pendataan kerusakan rumah dan fasilitas publik
  5. Mempersiapkan tahapan pemulihan pascabencana

Meski begitu, upaya penanganan masih menghadapi hambatan, seperti keterbatasan alat berat, sulitnya medan, dan cuaca yang tidak stabil.

Harapan dan Langkah ke Depan

Warga Aceh berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih besar terhadap bencana ini. Selain bantuan darurat, diperlukan juga rencana jangka panjang berupa perbaikan infrastruktur, penataan wilayah rawan banjir, serta penguatan sistem mitigasi bencana.

Banjir Aceh tahun ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan kerusakan lingkungan dapat memperburuk risiko bencana. Kerja sama pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak sangat dibutuhkan agar

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image