Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jasmine Amiroh Syafiqoh

Drawing Closer: Memaknai Hidup yang Tinggal Sebentar

Tontonan | 2025-12-07 22:55:46
Pinterest

Bagaimana jika seandainya waktu kita di dunia hanya tersisa kurang dari setahun? Mungkin sebagian dari kita akan merasa cemas dan kalut. Tidak siap membayangkan kehidupan yang akan berakhir sesegera mungkin.

Sama halnya dengan Akito Hayasaka dalam film Drawing Closer. Ketika dokter mendiagnosis tumor di tubuhnya, Akito merasa cemas. Ia takut membayangkan kehidupan setelah kematiannya. Hal tersebut membuatnya khawatir soal kehidupannya yang tinggal sebentar.

Film Drawing Closer merupakan film drama romansa Jepang yang dirilis pada tahun 2024 di Netflix. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Takahiro Miki dan dibintangi oleh Ren Nagase dan Natsuki Deguchi (Wikipedia). Film Drawing Closer merupakan hasil adaptasi dari novel “Yomei Ichinen to Senkoku Sareta Boku ga, Yomei Hantoshi no Kimi to Deatta Hanashi” karya Ao Morita yang dipublikasi pada 4 Januari 2021 (Asianwiki).

Akito Hayasaka (Ren Nagase) yang divonis memiliki tumor dan dinyatakan bahwa hidupnya tinggal kurang dari setahun bertemu dengan Haruna Sakurai (Natsuki Deguchi) di sebuah rumah sakit. Haruna yang mengidap sebuah penyakit memberi tahu Akito bahwa hidupnya tersisa hanya 6 bulan. Pertemuan pertama tersebut akhirnya menciptakan pertemuan lain yang membuat keduanya semakin dekat.

Netflix

Akito dan Haruna rupanya memiliki hobi yang sama, yaitu menggambar. Keduanya sering menghabiskan waktu bersama untuk menggambar. Bersama Haruna, Akito mulai belajar untuk lebih menghargai waktunya dan mewujudkan keinginannya sebelum waktunya habis.

Di film ini, penonton akan menemukan adegan di mana Akito sering membawa bunga gerbera dengan berbagai macam warna. Bunga gerbera rupanya memiliki makna tersendiri untuk setiap tangkai, bahkan warnanya. Setiap kali mengunjungi Haruna, Akito selalu membawakan buket bunga gerbera dengan kumpulan warna yang memiliki sebuah makna.

Dalam sebuah adegan, Akito membawakan buket dengan tiga tangkai bunga gerbera yang bermakna "Harapan”. Setiap kali Akito datang membawakan bunga gerbera, rasanya begitu hangat. Karena Akito tidak hanya datang membawakan bunga sebagai penghibur saja, melainkan untuk membesarkan hati Haruna–juga dirinya sendiri–tentang sebuah harapan.

MyDramaList

Semenjak mengenal Haruna, Akito mulai mengubah cara pandangnya terhadap kehidupannya. Mulanya, ia tidak ingin terlalu berusaha karena waktunya hanya tinggal sebentar dan akan percuma. Tetapi kemudian, ia mulai menikmati waktunya kembali. Akito kembali aktif menggambar, melakukan hal-hal yang ia suka, dan menikmati waktu bersama orang-orang terdekat.

Bagi Haruna, jika ia bertemu kematian, maka itu artinya dia bisa langsung pergi ke surga. Cara berpikir Haruna yang positif itu akhirnya memengaruhi cara pandang Akito soal kematian. Akito tidak lagi takut dengan kematian. Keinginannya untuk berusaha akhirnya kembali lagi. Setidaknya ia berhasil melakukan sesuatu yang hebat sebelum ia pergi dari dunia.

Film ini merupakan sebuah masterpiece karena membawakan angin sejuk sekaligus memanjakan mata. Setiap adegan memiliki emosi yang dekat dengan penonton, sehingga setiap emosi tersampaikan dengan baik. Selain itu, dalam hal sinematografi juga sangat indah. Semua yang ada di film ini benar-benar indah.

Film Drawing Closer seperti musim panas yang memikat sekaligus segar untuk ditonton. Selain itu, hal-hal ikonik seperti bunga gerbera dan maknanya menjadikan isi cerita film ini mudah diingat. Film ini bukan sekadar kisah romansa yang manis, tetapi juga mengajarkan tentang bagaimana menghargai waktu dan bersyukur untuk setiap momen yang dimiliki. Film Drawing Closer memberikan refleksi yang sangat mengena, bahkan meninggalkan kesan yang menyejukkan di hati.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image