Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Prima Fithri

Saatnya Kampus Melahirkan Ilmuwan yang Juga Wirausahawan

Bisnis | 2025-12-07 09:57:32

Perguruan tinggi selama ini dikenal sebagai rumah bagi ide-ide besar, pengetahuan baru, dan penemuan ilmiah yang bermakna. Namun realita di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak hasil riset hanya berhenti di rak perpustakaan, laporan akhir, atau sekedar publikasi jurnal. Padahal, jika dikelola dengan pendekatan kewirausahaan akademik, berbagai inovasi tersebut berpotensi menjadi produk nyata yang mampu menggerakkan ekonomi dan memberi dampak sosial luas.

Kewirausahaan akademik bukan berarti mengubah dosen menjadi pebisnis penuh atau memaksa peneliti meninggalkan ruang laboratorium. Yang dibutuhkan adalah cara berpikir baru, bahwa setiap riset yang memiliki nilai tambah dapat diarahkan menjadi solusi komersial. Artinya, kampus perlu membangun budaya inovasi yang tidak hanya menekankan publikasi, tetapi juga aplikasi.

ilustrasi

Banyak negara maju menunjukkan bahwa komersialisasi riset adalah mesin pertumbuhan ekonomi yang kuat. Universitas Stanford, MIT, hingga NUS di Singapura menjadi contoh bagaimana perguruan tinggi melahirkan perusahaan teknologi besar melalui penelitian yang ditransformasikan menjadi produk dan startup. Indonesia pun tak kekurangan bakat atau kreativitas. Yang kurang adalah ekosistem kewirausahaan akademik yang terstruktur dan berkelanjutan.

Kampus harus mulai serius membangun unit hilirisasi yang tidak hanya berfungsi sebagai administrasi izin paten, tetapi juga sebagai inkubator bisnis, pusat mentoring, hingga jembatan antara peneliti dan dunia industri. Kolaborasi dengan UMKM, pemerintah daerah, serta investor menjadi penting agar riset tidak berhenti sebagai wacana, melainkan benar-benar digunakan masyarakat.

Dosen dan mahasiswa juga perlu dipupuk untuk berani mencoba, berani gagal, dan berani memasarkan produknya sendiri. Dengan dukungan regulasi, pendanaan startup riset, hingga pelatihan desain bisnis, kewirausahaan akademik dapat menjadi tradisi baru di perguruan tinggi Indonesia.

Jika perguruan tinggi ingin lebih relevan dengan kebutuhan zaman, maka keberhasilan mereka tidak hanya diukur dari banyaknya jurnal internasional, tetapi juga dari seberapa besar inovasi yang mereka hasilkan mampu hidup di pasar dan menjawab kebutuhan publik. Kewirausahaan akademik adalah jembatan penting menuju masa depan itu.

Saatnya kampus menjadi pusat lahirnya inovator sekaligus wirausahawan. Sebab riset yang tidak dimanfaatkan hanya menyisakan potensi, bukan kemajuan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image