Mendorong Ekonomi Melalui Produk Riset: Desain Industri Jadi Kunci
Bisnis | 2025-12-07 09:53:32Di tengah pesatnya perubahan teknologi global, negara yang mampu bergerak cepat dalam pemanfaatan hasil riset akan menjadi pemenang dalam kompetisi ekonomi. Indonesia sesungguhnya memiliki potensi besar: ratusan perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan pusat inovasi menghasilkan ribuan temuan setiap tahun. Namun, tantangannya tetap sama dari masa ke masa yaitu bagaimana memastikan hasil riset itu tidak berhenti sebagai dokumen akademik, tetapi menjelma menjadi teknologi dan produk desain industri yang digunakan masyarakat dan dunia usaha?
Salah satu persoalan klasik dalam ekosistem riset tanah air adalah panjangnya jarak antara laboratorium dan pasar. Banyak teknologi siap pakai tidak mencapai pengguna karena minimnya ekosistem adopsi, tidak terhubung dengan industri, tidak memiliki standar desain yang memadai, atau belum memiliki model bisnis.
Padahal, teknologi hasil riset seperti alat kesehatan lokal, mesin pertanian presisi, material ramah lingkungan, hingga perangkat digital berbasis AI telah terbukti mampu mengurangi ketergantungan impor sekaligus meningkatkan efisiensi produksi.
Yang kita butuhkan bukan hanya pengetahuan, tetapi keberanian memproduksi dan menggunakan inovasi sendiri.
Di era kompetitif saat ini, desain industri bukan lagi faktor tambahan, tetapi penentu utama keberhasilan sebuah produk. Produk yang bermutu tetapi tanpa desain yang baik akan sulit menembus pasar.
Desain industri hasil riset membantu:
- meningkatkan ergonomi dan kenyamanan pengguna,
- memperbaiki estetika dan daya tarik visual,
- memastikan keamanan penggunaan,
- mengoptimalkan penggunaan material dan proses produksi,
- meningkatkan nilai jual dan daya saing.
Ketika teknologi digabungkan dengan desain industri yang matang, inovasi Indonesia memiliki peluang besar menembus pasar global.
Adopsi teknologi hasil riset tidak boleh hanya menjadi wacana. Pemerintah, BUMN, dan pelaku industri harus menjadi pengguna pertama (first adopter) dari produk inovasi nasional. Dengan demikian, teknologi yang dihasilkan peneliti memiliki kesempatan diuji, diperbaiki, dan disempurnakan di lapangan.
Skema pengadaan pemerintah berbasis inovasi, insentif untuk industri pengguna teknologi lokal, serta dukungan pembiayaan hilirisasi harus diperluas dan dipermudah.
Investasi terbesar sebuah bangsa adalah pada kemampuannya menghasilkan dan menggunakan teknologi ciptaannya sendiri.
Diperlukan kolaborasi empat pilar utama yaitu peneliti, desainer, industri, dan pemerintah untuk memastikan teknologi dan desain industri hasil riset benar-benar berdaya guna.
Ekosistem inovasi yang kuat harus menyediakan:
- dukungan inkubasi produksi,
- fasilitas uji coba dan standardisasi,
- pendampingan desain dan pengemasan,
- akses pembiayaan hilirisasi,
- perlindungan HKI bagi inovator.
Dengan fondasi ini, hasil riset tidak lagi menjadi beban lemari arsip, melainkan motor penggerak perekonomian nasional.
Indonesia memiliki segalanya yaitu sumber daya manusia kreatif, kapasitas riset yang meluas, dan kebutuhan industri yang besar. Yang dibutuhkan sekarang adalah keberpihakan nyata pada penggunaan teknologi dan desain industri karya anak bangsa.
Jika kita mampu menggerakkan agenda ini secara nasional, maka inovasi bukan lagi jargon, tetapi identitas baru Indonesia: bangsa yang tidak hanya memikirkan masa depan, tetapi juga menciptakan dan menggunakannya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
