Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Arya Bintoro

Bahaya Konten Pornografi pada Anak Usia Dini

Edukasi | 2025-12-05 17:21:24

Seiring berkembangnya zaman akan menciptakan kecanggihan teknologi yang beragam. Banyak platform digital yang dapat diakses dengan mudah oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Media digital dapat membawa dampak positif maupun negatif tergantung cara penggunaannya, terlebih lagi sudah banyak pemberian gadget pada anak di bawah umur. Anak-anak dapat memanfaatkan media internet untuk mempermudah mencari informasi dalam keseharian mereka.

Sumber: https://share.google/TpiYxT7h9RItHUvSA

Penggunaan gadget yang berlebihan akan mempengaruhi pikiran anak. Kemudahan mengakses internet juga mampu memberikan dampak negatif bagi anak di bawah umur, misalnya kurangnya minat dalam berinteraksi dengan orang lain menyebabkan anak-anak menjadi pribadi yang tertutup. Jika hal tersebut dibiarkan terjadi maka akan berakibat fatal. Beragam konten di media digital tidak dapat dihindari, seperti konten animasi kartun anak hingga konten yang mengandung unsur kekerasan. Penting bagi kita sebagai pengguna dalam memilih dan memilah konten yang telah beredar di media digital.

Anak-anak telah bergantung pada kecanggihan teknologi yang mudah dan cepat diakses. Sering terjadi pihak sekolah yang menuntut siswa dalam pengerjaan tugas dengan deadline yang mepet sehingga menyebabkan siswa harus menyelesaikan tanggungannya. Hal itu merupakan dampak positif dari penggunaan media internet. Jika tidak dimanfaatkan dengan bijak, maka bisa memberikan dampak buruk. Berbagai tantangan dalam kebebasan mengakses berbagai media mungkin akan dialami. Dalam hal ini peran orang dewasa diperlukan sebagai perantara dalam mengedukasi anak-anak agar dapat membentengi diri mereka dari hal yang tidak diinginkan.

Anak-anak saat ini sangat sering bermain gadget melalui video game. Video game telah dirancang pihak developer untuk memberikan sensasi yang menarik bagi pengguna. Dalam bermain video game tidak ada batasan minimal usia yang harus dipenuhi, cukup dengan memiliki kuota internet. Berbagai karakter yang ditampilkan pada video game sering kali memakai busana yang tidak pantas dilihat bagi anak-anak. Hal itu bisa menyebabkan anak merasa ketagihan melihat visual yang diberikan. Tampilan visual seperti itu akan menimbulkan ketagihan pada anak untuk melihat konten pornografi.

Pornografi menjadi tantangan yang cukup berat. Kecanduan pornografi sering terjadi pada anak di bawah umur. Banyak dampak negatif yang akan dialami oleh pecandu konten pornografi. Kerusakan fungsi otak menjadi salah satu akibat fatal yang akan terjadi. Otak adalah organ terpenting dalam tubuh manusia. Jaringan otak terdiri dari saraf yang berfungsi sebagai respon ransangan. Konten pornografi dapat menyusutkan jaringan otak yang mengakibatkan kerusakan permanen pada bagian Pre Frontal Cortex (PFC). PFC menjadi pembeda manusia dengan hewan. PFC berfungsi untuk mengatur manusia saat menangkap suatu pemahaman, logika, konsentrasi, serta sikap kritis dalam menanggapi suatu hal.

Hal yang dirasakan saat pertama kali anak-anak menonton konten pornografi akan merasakan jijik karena merasa tontonan tersebut adalah hal yang asing bagi mereka. Rasa penasaran yang tinggi akan terus menghantui isi pikiran mereka sehingga akan memungkinkan untuk menonton kembali. Jika kejadian seperti itu terus mengulang, maka anak-anak akan merasa puas setelah menonton tontonan yang tidak senonoh. Dampak lain yang mungkin dialami anak-anak akan mempengaruhi tingkat produktivitas kesehariannya. Karena konten pornografi akan merusak sistem otak yang bisa mengakibatkan tumbuhnya rasa malas yang tinggi dan juga hilangnya gairah menjalani kehidupan. Selain itu akan mempengaruhi fokus mereka selama proses pembelajaran.

Sumber: https://share.google/IrvytOyMn6dtTA6Yc

Pemberian konten sembarangan akan mempengaruhi kepribadian pada anak usia dini. Anak-anak masih belum bisa membedakan konten seperti apa yang akan memberikan dampak positif dan bentuk konten yang justru menjerumuskan mereka ke dalam hal negatif. Oleh karena itu, kita sebagai orang dewasa memberikan edukasi guna meningkatkan kesadaran anak-anak agar lebih bijak dalam memilih konten yang bermanfaat. Apakah kita ingin menyesatkan adik atau anak kita ke dalam hal yang tidak diinginkan? Mari mengingatkan satu sama lain guna menciptakan generasi yang cemerlang untuk negeri tercinta ini!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image