Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novita Sari

Jejak Mikroba di Ruang Periksa

Pendidikan dan Literasi | 2025-12-04 11:41:50
RUMAH SAKIT HEWAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) adalah titik temu intens antara hewan, mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat sehingga menjadi lingkungan dengan risiko tinggi terjadinya infeksi silang dan paparan zoonosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RSHP memiliki implikasi luas bagi kesehatan masyarakat dan perlu diintegrasikan ke dalam seluruh proses klinik dan pendidikan. Organisasi kesehatan hewan internasional menegaskan pentingnya standar biosekuriti dan praktik berbasis risiko dalam fasilitas veteriner untuk meminimalkan dampak penyakit hewan terhadap manusia dan lingkungan, termasuk pedoman dan dokumen teknis terbaru dari OIE/WOAH yang menekankan perlunya prosedur klinik, pengelolaan kasus menular, dan pengolahan limbah yang sesuai.

Salah satu jalur penularan yang paling sering diabaikan dalam praktik klinik adalah kebersihan tangan dan kepatuhan terhadap momen cuci tangan yang direkomendasikan studi observasional pada klinik hewan menunjukkan bahwa kepatuhan hand hygiene sering di bawah standar WHO, dan rendahnya kepatuhan ini berkorelasi langsung dengan peningkatan kejadian kontaminasi permukaan dan potensi penularan patogen zoonotik seperti enterik dan dermatofit. Implementasi pelatihan, audit, dan umpan balik terbukti meningkatkan kepatuhan dan menurunkan risiko infeksi nosokomial di fasilitas veteriner (Schmidt et al., 2021).

Pengelolaan lingkungan klinik khususnya disinfeksi permukaan kontak tinggi seperti meja periksa, gagang pintu, kandang, dan peralatan portabel merupakan langkah krusial untuk memutus rantai penularan. Penelitian surveilans kebersihan di rumah sakit hewan menemukan keberadaan enterokokus dan Escherichia coli pada permukaan inang yang bertahan lama, sehingga protokol disinfeksi terjadwal dengan agen yang terbukti efektif harus menjadi bagian dari SOP selain itu studi intervensi yang memetakan pola kontaminasi feses berhasil mengarahkan perubahan praktik pembersihan yang menurunkan beban mikroba lingkungan (Singaravelu et al., 2023).

Ventilasi dan desain ruang isolasi juga berperan besar dalam mengendalikan penyebaran droplet dan aerosol pada kasus pernapasan atau patogen tersebar udara. Bukti eksperimen dan kajian teknik ventilasi modern menunjukkan bahwa penggunaan ruang isolasi dengan aliran udara terarah atau tekanan negatif, dipadukan dengan protokol pembersihan udara dan permukaan, dapat memangkas risiko kontaminasi udara secara signifikan serta mengurangi paparan bagi staf dan pasien lain. Untuk RSHP yang menerima kasus infeksi pernapasan, investasi pada solusi ventilasi yang tepat dan alur pasien/alat yang terpisah harus dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi pengendalian infeksi (Park et al., 2024).

Alat medis yang dipakai bergantian tanpa pembersihan atau desinfeksi yang benar menjadi sumber terselubung penularan studi tentang risiko kontaminasi perangkat menunjukkan bahwa peralatan yang berpindah antar pasien tanpa disinfeksi dapat meningkatkan kejadian kontaminasi bakterial dan memfasilitasi penyebaran agen patogen. Oleh karena itu, RSHP perlu menerapkan kebijakan pemisahan alat menurut risiko, disinfeksi atau sterilisasi sesuai jenis alat, serta pelabelan atau log penggunaan alat untuk memudahkan tracking dan kepatuhan (Kang et al., 2021).

Pengelolaan limbah biologis dan medis merupakan aspek lain yang tak boleh diabaikan: pemilahan pada sumber, penyimpanan yang aman, dan pembuangan akhir menurut pedoman internasional menurunkan kemungkinan paparan staf kebersihan, mahasiswa, dan lingkungan. Laporan dan pedoman WOAH/OIE menegaskan bahwa penanganan limbah berbasis risiko dan kepatuhan regulasi nasional meminimalkan dampak ekologis dan epidemiologis dari kegiatan klinik. Implementasi jalur limbah yang jelas serta pelatihan personel terkait sangat penting di rumah sakit pendidikan di mana banyak mahasiswa berinteraksi langsung dengan bahan berisiko (WOAH, 2025).

Karena RSHP juga berfungsi sebagai fasilitas pendidikan, aspek edukasi dan budaya keselamatan menjadi pilar pencegahan jangka panjang. Intervensi pendidikan yang berkelanjutan termasuk modul biosekuriti terintegrasi, praktik terstandar selama koasistensi, simulasi kasus zoonosis, dan audit kepatuhan telah terbukti meningkatkan perilaku protektif mahasiswa dan staf klinik. Menginternalisasikan budaya biosekuriti sejak masa pendidikan tidak hanya melindungi individu yang terlibat tetapi juga meningkatkan kapasitas respons terhadap ancaman zoonotik di tingkat komunitas.

Secara ringkas, pengendalian zoonosis dan infeksi silang di RSHP memerlukan pendekatan multi-segi penegakan kebersihan tangan dan APD, disinfeksi permukaan berbasis bukti, manajemen alat dan limbah yang ketat, desain ruang dan ventilasi untuk kasus berisiko tinggi, serta pendidikan berkelanjutan bagi mahasiswa dan staf. Dengan menerapkan protokol berbasis bukti dan pedoman internasional, RSHP dapat memenuhi peran ganda mereka sebagai fasilitas layanan yang aman dan laboratorium pendidikan yang menghasilkan tenaga veteriner berkompeten dan sadar biosekuriti sebuah kebutuhan yang makin mendesak di era meningkatnya zoonosis dan mobilitas hewan.

DAFTAR PUSTAKA

Kang, J., Hossain, M. A., Park, H. C., Jeong, O. M., Park, S. W., & Her, M. (2021). Cross-contamination of enrofloxacin in veterinary medicinal and nutritional products in Korea. Antibiotics, 10(2), 1–6. https://doi.org/10.3390/antibiotics10020128

Park, J., Lee, K. H., Song, Y. G., Park, H., & Lee, K. S. (2024). Development of optimal indoor air disinfection and ventilation protocols for airborne infectious diseases. PLoS ONE, 19(10), 1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0311274

Schmidt, J. S., Hartnack, S., Schuller, S., Kuster, S. P., & Willi, B. (2021). Hand hygiene compliance in companion animal clinics and practices in Switzerland: An observational study. Veterinary Record, 189(1), no. https://doi.org/10.1002/vetr.307

Singaravelu, A., Leggett, B., & Leonard, F. C. (2023). Improving infection control in a veterinary hospital: a detailed study on patterns of faecal contamination to inform changes in practice. Irish Veterinary Journal, 76(1), 1–13. https://doi.org/10.1186/s13620-023-00229-w

WOAH. (2025). The state of the world’s animal health. An inaugural global overview of animal health in a changing world. Report, 1(4), 120.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image