Membentuk Ideologi Bermasyarakat Menuju Indonesia Sehat
Pendidikan dan Literasi | 2025-12-04 10:56:52
Nama: Moch.Fatkhur Rifa’i
Nim: 005251129
Prodi: D3 Keperawatan
Fakultas: Vokasi
Matkul: Lpk
Membentuk Ideologi Bermasyarakat Menuju Indonesia Sehat
Ideologi bermasyarakat yang ideal adalah masyarakat yang menganggap kesehatan sebagai hak asasi manusia sekaligus tanggung jawab kolektif. Tenaga kesehatan berperan vital dalam mentransformasi pengetahuan medis yang kompleks menjadi norma dan praktik sosial yang sederhana dan dapat diakses.
Edukasi Promotif dan Preventif: Nakes adalah ujung tombak dalam program promotif (promosi kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit). Melalui penyuluhan di posyandu, sekolah, atau forum masyarakat, mereka menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat (PHBS), pentingnya imunisasi, dan nutrisi seimbang. Pengetahuan ini, ketika diterima dan dipraktikkan secara luas, menjadi bagian dari ideologi komunal.
Membangun Kepercayaan dan Dukungan Komunitas: Tenaga kesehatan masyarakat berfungsi sebagai penghubung yang membangun kepercayaan antara sistem layanan kesehatan formal dan masyarakat awam. Kepercayaan ini krusial, terutama dalam menghadapi krisis kesehatan, di mana informasi yang akurat dari sumber terpercaya sangat dibutuhkan untuk melawan hoaks dan ketakutan massal.
Nilai-nilai Kemanusiaan dalam Pelayanan Harus ditingkatkan di Indonesia, ideologi bermasyarakat yang ideal juga didasari oleh nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Tenaga kesehatan mengimplementasikan nilai-nilai ini melalui etika professional.
Pemerataan Akses: Dengan menyebarkan tenaga medis hingga ke wilayah terpencil, pemerintah dan nakes berupaya mewujudkan keadilan kesehatan. Tindakan ini secara ideologis menunjukkan bahwa setiap warga negara, tanpa memandang status sosial atau lokasi geografis, berhak atas pelayanan kesehatan yang layak.
Empati dan Penghargaan Martabat: Interaksi seh
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
