Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dimas Radithga S.

Jepang Vs China: Konflik Lama yang Kembali Membara

Politik | 2025-11-21 19:52:57
Sumber : Pinterest (https://pin.it/4247u83uh)

Jakarta - Hubungan Jepang dan China kembali memanas setelah serangkaian pernyataan dan langkah politik yang memicu ketegangan baru di Asia Timur. Pernyataan Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, mengenai kemungkinan dukungan negaranya terhadap Taiwan jika terjadi konflik dengan China langsung mendapat respons keras dari Beijing. China menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk provokasi yang dapat menggoyahkan stabilitas keamanan regional.

Sebagai bentuk tekanan diplomatik, China melakukan sejumlah langkah balasan. Beijing menangguhkan pembelian makanan laut dari Jepang, memperketat aturan ekspor daging sapi, hingga mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya agar berhati-hati saat berkunjung ke Jepang. Langkah-langkah ini dianggap sebagai sinyal bahwa China tidak akan tinggal diam terhadap sikap Tokyo yang dianggap terlalu dekat dengan isu kedaulatan Taiwan.

Di sisi lain, Jepang sedang berada dalam fase memperkuat pertahanan nasionalnya. Aktivitas militer China yang semakin intens, termasuk manuver kapal induk dekat wilayah Jepang, membuat Tokyo merasa perlu meningkatkan anggaran militer serta memperkokoh kerja sama keamanan dengan sekutu—khususnya Amerika Serikat. Jepang menilai tindakan tersebut sebagai langkah defensif untuk mengantisipasi ancaman di kawasan, bukan sebagai persiapan agresi.

Ketegangan ini tidak hanya berdampak pada aspek politik dan militer, tetapi juga pada hubungan ekonomi kedua negara. China adalah salah satu mitra dagang terbesar Jepang, sehingga setiap kebijakan balasan berpotensi memukul sektor perdagangan dan pariwisata. Situasi ini membuat banyak pihak khawatir bahwa konflik diplomatik yang berlarut-larut akan mengganggu stabilitas ekonomi Asia Timur.

Meski hubungan sedang sulit, peluang dialog sebenarnya masih terbuka. Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa China tetap ingin membangun hubungan yang stabil dan konstruktif dengan Jepang, selama Tokyo menghormati kesepakatan politik yang menjadi dasar hubungan kedua negara. Namun, kebuntuan masih terjadi karena masing-masing pihak memiliki kepentingan strategis yang kuat dan berbeda.

Pada akhirnya, ketegangan Jepang–China saat ini mencerminkan dinamika geopolitik baru di kawasan Asia Pasifik. Jepang ingin memastikan keamanan nasionalnya, sementara China berupaya mempertahankan pengaruh dan kedaulatannya. Di tengah ketegangan ini, dunia menunggu apakah kedua kekuatan besar tersebut akan menemukan ruang kompromi, atau justru melangkah menuju persaingan yang semakin tajam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image