Dampak Ekologis dari Sampah Digital: Jejak Karbon di Dunia Maya
Eduaksi | 2025-11-18 12:18:23Hallo sobat pengen tahu!
Kalian pasti punya foto, vidio, spam email, dan aplikasi yang udah ga dipake tapi masih numpuk kan? Jujur ajaa dehh, aku juga gitu soalnya hehe.
Kalian tau ga sih kalo dari kebiasaan seperti itu kita sebagai pemilik ‘sampah’ diatas dapat merusak iklim?.... Hmmsss bingung kan apa kaitannya sama iklim, toh juga itu kan adanya di gadget kita masing-masing ya paling juga kalo numpuk bikin lemot yagakk? Dulu aku juga mikir gitu sampai aku tau kalo hal-hal tersebut bisa mengancam lingkungan loh..
Eh emang iya? Banyak dari kita belum tau jika sebenarnya file, foto, video, dan spam email yang tidak pernah dibutuhkan itu menghasilkan emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer loh.
Kok bisa ya?
Sini aku jelasin, jadi semakin banyak sampah-sampah digital yang kita timbun di dalam handphone, laptop, iCloud, dan Google Drive kan disimpan kedalam server pusat data. Nah, server ini butuh listrik 24 jam temen-temen. Kalian pasti penasaran kenapa 24 jam sih? Itu untuk menyalakan komputer 24 jam dan pendingin ruangan agar server tidak panas. Jadi, semakin banyak file tidak berguna yang disimpan , semakin besar pula energi yang dibutuhkan, jadinya semakin tinggi emisi carbon ke atmosfer deh.
Disni aku dapet beberapa cuplikan dari satu artikel nihh .
“Menurut sebuah studi oleh Badan Lingkungan dan Manajemen Energi Prancis (ADEME) (Court & Auditors, 2016), sebuah perusahaan dengan 100 karyawan menghasilkan lebih dari 13 ton CO2 per tahun, setara dengan 14 penerbangan pulang pergi dari Paris ke New York. Menurut beberapa ahli, mengirim email setara dengan menyalakan bola lampu selama 24 jam. Tahun ini, dunia digital dipastikan akan melampaui polusi penerbangan, karena alasan-alasan berikut:-10 miliar email dikirim per jam di seluruh dunia.-Berkilo-kilo bahan bakar fosil dan bahan kimia, serta berton-ton air, dikonsumsi untuk membuat perangkat kita.”(Oo et al., 2023)
Selain bahaya untuk lingkungan ternyata sampah digital juga gak bagus untuk gadget kita loh, dengan kita banyak menimbun sampah-sampah digital bisa membuat hp dan laptop kita tuh lemot. Kalua sudah lemot biasanya kita udah risih kan buat make gadget itu, berakhir kita membeli gadget baru. Coba bayangin kalo bukan kamu atau aku aja yang mikir gitu, tapi satu Indonesia atau bahkan satu dunia jadinya memperbanyak sampah elektronik juga.
Karena kita semua udah tau bahaya dan Dampak dari sampah digital sekarang waktunya aku ngasi tau gimana cara mengurangi dampaknya pada lingkungan.
1. Rajin membersihkan foto dan video yang udah nggak dipake
2. Hapus juga aplikasi yang gak berguna
3. Pake penyimpanan cloud seperlunya
4. Mengurangi kiriman file yang tidak dibutuhkan
5. Pake gadget lebih lama, jika rusak perbaiki. Jangan langsung lembiru ( lempar beli baru)
Jadi kesimpulannya foto,video,spam email dan aplikasi yang udah ga kepake itu bisa berpotensi merusak lingkungan. Emang dampaknya ga senyata sampah fisik, tapi kalo terus menerus bisa merusak lingkungan, jadinya iklim kita ga stabil. Jadi kita sebagai pengguna gadget yang pintar ini harus sering bersih-bersih file yang ga kepake yaa
Langkah kecil kita berpengaruh untuk bumi. Mari jaga bumi dengan rutin membersihkan gadgetmu!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
