Bangun Jiwa Wirausaha Berbasis Nilai Islam
Info Terkini | 2025-11-14 10:29:04
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kegiatan diskusi seputar Ekonomi dan Kewirausahaan (Ekowir). Kegiatan ini digelar pada Sabtu, 8 November 2025, di Bento Kopi UAD. Sasaran kegiatan ini ditujukan untuk kader dan calon kader (cakader) IMM FSBK UAD.
Diskusi ini dihadiri langsung oleh tiga pemateri, yaitu Muhammad Zaky Al Faiz dan Syahrul Rastra Dena, yang merupakan mahasiswa sekaligus wirausahawan muda yang bergerak di bidang budi daya burung murai dan jual beli barang online, serta dihadiri Demisioner Ekowir IMM FSBK, yaitu Muhammad Aditya.
Tujuan diadakan diskusi ini salah satunya untuk menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan kader maupun cakader IMM, khususnya di FSBK. Dengan adanya kegiatan diskusi ini, para peserta diharapkan tidak hanya berperan sebagai akademisi di lingkungan kampus yang hanya berkutat dengan materi akademik, tetapi juga berhasil menjadi insan yang mandiri secara ekonomi dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat.
Diskusi ini mengulik seputar bisnis digital dan kreatif, seperti konten edukatif, desain, dan pemasaran secara daring. Tak hanya itu, para pemateri juga memberikan arahan bagaimana mencari pendapatan tambahan untuk kebutuhan sehari-hari maupun kuliah melalui platform media sosial agar bisa memanfaatkannya untuk promosi.
Menurut Muhammad Zaki Al Faiz, selaku Ketua Umum IMM FSBK sekaligus pemateri diskusi, pemanfaatan teknologi digital, seperti media sosial dan platform e-commerce, dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha. Salah satunya dengan melakukan affiliate di media sosial seperti TikTok. Konsistensi dalam melakukan pemasaran dan inovasi produk menjadi kunci utama dalam keberhasilan usaha. Keberanian mengambil risiko dengan tetap menjunjung tinggi nilai kejujuran dan tanggung jawab juga menjadi modal dalam mengembangkan usaha.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membuka wawasan kader tentang pentingnya membangun jiwa wirausaha yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan sosial kemanusiaan. Nilai-nilai Islam seperti amanah, yaitu bertanggung jawab dan jujur dalam bertransaksi, menjadi fondasi utama dalam berwirausaha. Dalam diskusi ini, disampaikan bahwa wirausaha bukan hanya mencari keuntungan, tetapi juga membangun keberkahan dan kemaslahatan umat.
Dalam diskusi ini, Zaki mengajak mahasiswa untuk meninggalkan mentalitas pencari kerja dan mulai berorientasi pada penciptaan peluang kerja. "Mari kita ubah mindset dari mencari kerja menjadi menciptakan peluang kerja," tegasnya.
Zaki berharap setelah diskusi ini para kader dan peserta tidak hanya memahami teori kewirausahaan, tetapi juga termotivasi untuk memulai langkah nyata dengan membuka usaha kecil, proyek sosial, atau kolaborasi bisnis antarkader. Zaki menambahkan bahwa IMM FSBK dapat menjadi wadah pembinaan di bidang ekonomi yang berkelanjutan. “Kami berharap IMM FSBK ke depannya bisa menjadi wadah pembinaan ekonomi kader yang berkelanjutan, membentuk kader yang mandiri, produktif, dan profetik,” katanya. (Nah)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
