Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Iqbal Maulana MH

Guru Masa Kini: Agen Perubahan Bagi Negeri di Masa Depan

Guru Menulis | 2022-03-10 12:23:16
Potret pendidikan di pelosok, yang kurang akan sumber daya dan media pembelajaran digital belum merata.

Pernahkah terpikir bahwa teknologi di masa sekarang menuntut setiap orang untuk maju dan berkembang mengikuti arus globalisasi? Teknologi digital seperti apa yang mampu memberikan pengalaman belajar yang baik bagi guru masa kini dan warga sekolah? Jawaban dari setiap responden pasti berbeda sesuai dengan taraf pendidikan dan lingkungan tempat ia berada.

Bagi guru masa kini yang tinggal di pelosok, yang belum tersentuh oleh teknologi, mungkin akan memberikan respon bahwa, teknologi untuk pembelajaran belum tepat untuk dipraktikkan kepada siswa di kelas. Alasannya karena fasilitas dan jaringan yang tersedia pun cukup terbatas, atau bahkan tidak ada sama sekali.

Berbeda dengan guru masa kini yang tinggal di kota besar dan modern. Pasti seorang guru dan kepala sekolah masa kini akan berlomba-lomba untuk menerapkan dan membiasakan penggunaan teknologi bagi siswa siswinya di kelas. Alasannya, selain untuk meningkatkan mutu institusinya, guru dan kepala sekolah masa kini juga berharap adanya perkembangan dan kemajuan yang signifikan berupa nilai kognitif, psikomotorik dan kreativitas pada diri siswa siswinya.

Beberapa tahun terakhir, semenjak smartphone sistem android muncul di dunia industri teknologi Indonesia. Setiap lapisan masyarakat dari level ekonomi bawah hingga atas, usia belia hingga lansia sudah mulai mengikuti arus perkembangan dan tidak mau tertinggal dengan kemajuannya.

Guru, siswa, dan orang tua masa kini, mulai membiasakan diri untuk berkomunikasi menggunakan media teknologi, seperti: Facebook, WhatsApps, Instagram dan Telegram. Semua itu merupakan sebuah adaptasi yang positif, agar tidak tergilas oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih.

Semenjak pandemi Covid 19 melanda Indonesia, awal Maret 2020 lalu, dan peraturan pemerintah yang mewajibkan warga sekolah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar melalui media teknologi. Dari kebijakan yang dilakukan pemerintah tersebut, secara tidak langsung menuntut guru masa kini yang mengalami keterbatasan teknologi untuk dapat belajar dan mengaplikasikannya secara baik.

Di samping itu, seorang guru masa kini juga memiliki tantangan yang lebih besar dibandingkan dengan guru Omar Bakrie. Guru masa kini, tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, melainkan ia juga bertugas sebagai fasilitator membentuk karakter siswa yang berjiwa Pancasila.

Dalam kurikulum merdeka belajar, guru dituntut untuk bisa melakukan hibridisasi antara pembelajaran tatap muka dengan penggunaan media teknologi berbasis web. Guru masa kini tidak memerlukan sebuah media flasdisk atau memori komputer yang cukup besar, untuk menyimpan suatu dokumen. Semua sudah bisa diintegrasikan dan terhubung tanpa batas oleh ruang dan waktu. Hal itu dikarenakan dari penggunaan sistem penyimpanan awan dengan melalui google drive.

Selain menghemat tempat dan waktu, penggunaan media teknologi berbasis web juga dapat memberikan kemudahan bagi guru masa kini untuk melakukan kolaborasi yang kompleks, baik antara guru dengan guru, maupun guru dengan siswa atau sebaliknya. Guru masa kini sudah selayaknya disebut sebagai agen perubahan bagi negeri di masa depan. Agent of change, sebuah istilah yang sering kita dengar dan pahami sebagai sebuah gerakan yang memberikan sumbangsih untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.

Lantas apa saja yang harus dipersiapkan untuk mewujudkan itu semua?, hal terpenting bagi guru masa kini adalah harus memiliki niat, tekad dan kontinyu untuk melakukan pembelajaran dengan membudayakan penggunaan media pembelajaran berbasis digital yang terintegrasi. Untuk menjawab tantangan itu semua, Kemendikbudristek mulai memberikan dan mengembangkan sumber daya manusia dengan berbagai pendidikan dan pelatihan kepada guru-guru masa kini, agar tercipta regenerasi intelektual bagi para guru, warga sekolah dan kampus. Di antara program kerja Kemendikbudristek adalah melakukan program guru penggerak, kampus merdeka dan merdeka belajar.

Tiga program tersebut sangat membantu dan memberikan dampak positif bagi kemajuan sumber daya manusia, baik bagi guru masa kini, mahasiswa hingga siswa di sekolah. Selain itu, guru masa kini juga perlu adanya kepekaan terhadap lingkungan sekitar, untuk dapat terus berkembang mengikuti arus kemajuan zaman dan era digitalisasi.

Penggunaan media dan platform pembelajaran yang modern, mudah dipahami, dan tentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Sepeti kita tahu bersama, platform yang telah berhasil dirilis oleh Kemendikbudristek seperti Rumah Belajar Kemendikbud, Guru Belajar Id, Magang Kampus Merdeka, dan lain sebagainya. Karena itu, sudah saatnya guru masa kini, harus mampu menjadi agent of change yang memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan handal, kreatif dan inovatif.

Iqbal Maulana_Tangerang

#GuruMenulis #GuruMasaKini

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image