Gaya Hidup Kantoran yang Terlihat Aman Tetapi Dapat Mengancam Kesehatan Tubuh
Gaya Hidup | 2025-11-04 22:19:39Setiap pagi, antrean panjang memenuhi stasiun-stasiun MRT Jakarta. Menurut data PT MRT Jakarta (Perseroda), pada April 2025, rata-rata lebih dari 143.000 penumpang menggunakan MRT setiap hari kerja, sebagian besar menuju kawasan bisnis seperti SCBD dan Sudirman. Hal ini menunjukkan ritme kehidupan pekerja kantoran di ibu kota. Mereka berangkat pagi-pagi sekali, pulang larut malam setelah lembur atau terjebak macet, dan menghabiskan hampir sepanjang hari di depan layar komputer. Dari satu rapat ke rapat lainnya, jarang bergerak, seolah lupa bahwa produktivitas ada batasnya.
Bagi sebagian orang, bekerja sebagai pegawai kantor melambangkan suatu pencapaian berharga dengan gaji stabil. Namun di balik aktivitas kantor yang sibuk dan padat, seringkali terdapat risiko kesehatan yang tak disadari jika tubuh terlalu lama diam.
Banyak pegawai kini menghabiskan delapan hingga sepuluh jam sehari menatap layar tanpa jeda yang cukup. Menurut Dr. Hasan Haris, M.MKK, kebiasaan ini bila dibiarkan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik dan pola hidup seimbang dapat memperlambat aliran darah serta menurunkan metabolisme tubuh. Akibatnya, risiko penyakit jantung, obesitas, hingga gangguan tulang belakang bisa meningkat.
Keluhan seperti nyeri leher, sakit punggung, atau rasa lelah berkepanjangan juga sering kali dianggap sepele, padahal sebenarnya tubuh sedang memberi sinyal bahwa ia butuh istirahat. Ada berapa kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga tubuh tetap bugar tanpa mengganggu produktivitas kerja. Untungnya, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu tubuh tetap aktif dan sehat di tengah padatnya rutinitas kantor. Langkah-langkah kecil ini mungkin tampak sepele, tapi justru bisa membuat energi terjaga dan produktivitas tetap stabil sepanjang hari.
1. Sempatkan Peregangan Kecil dan Istirahatkan Mata Setiap 2 Jam
Peregangan kecil bermanfaat untuk mengurangi ketegangan otot akibat duduk lama, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi risiko nyeri dan cedera, serta meningkatkan fokus dan produktivitas. Selain itu, jangan lupa memberi waktu istirahat bagi mata. Alihkan pandangan dari layar komputer dan arahkan ke objek yang jauh agar otot mata lebih rileks. “Saat kamu lihat laptop, lensa mata itu kondisinya mencembung. Tapi ketika kamu lihat objek berjarak jauh seperti jendela kantor, lensa mata kalian itu kembali rileks,” ujar Dr. Tirta dalam salah satu podcast-nya.
2. Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman
Banyak pegawai kantoran terbiasa mengonsumsi gorengan, kerupuk, atau minuman manis sebagai pengganjal perut di sela-sela kerja. Padahal, kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko kolesterol dan gula darah tinggi. Sebaiknya mulai ubah pola makan dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, serta sumber protein sehat seperti telur, ikan, atau tahu-tempe, sesuai anjuran gizi nasional. Selain menjaga energi tetap stabil, pola makan seimbang juga membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan menjaga produktivitas kerja.
3. Atur Posisi Duduk
Duduk terlalu lama tanpa posisi yang tepat juga bisa memperburuk postur tubuh dan memicu nyeri punggung. Idealnya, posisi duduk harus tegak dengan punggung tersandar penuh dan kaki menapak lantai. Namun, jika kursi kerja tidak memiliki penopang leher atau punggung, kamu bisa menambahkan bantal kecil atau penunjang ergonomis agar tubuh tetap nyaman.
4. Kelola Stress Dengan Bijak
Selain faktor fisik, tekanan mental juga berperan besar terhadap munculnya penyakit. Stres kronis dapat meningkatkan hormon kortisol, membuat tubuh cepat lelah dan rentan terhadap masalah jantung serta tekanan darah tinggi (Mayo Clinic, 2025). Studi juga menunjukkan stres berkepanjangan bisa memicu peradangan dan disfungsi sistem tubuh, yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis (PMC, 2017).
Karena itu, penting untuk mengelola stres dengan bijak. Berbagai cara seperti beribadah, bermeditasi, curhat dengan teman atau keluarga, melakukan hobi ringan, mendengarkan musik, berolahraga singkat, atau bermain dengan hewan peliharaan sepulang kerja dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, sehingga kesehatan mental dan fisik tetap terjaga.
5. Menjaga Kebugaran Lewat Olahraga di Luar Jam Kerja
Olahraga ringan seperti jalan cepat, lari santai, atau gym efektif untuk menjaga kebugaran dan meredakan stres. Jika Anda memilih berolahraga setelah jam kerja, sebaiknya perhatikan intensitasnya, karena tubuh yang lelah lebih rentan terhadap lonjakan tekanan jantung. Aktivitas fisik berat, seperti futsal, basket kompetitif atau latihan intens, lebih aman dilakukan saat tubuh sudah cukup istirahat. Dengan memilih jenis dan waktu olahraga yang tepat, tubuh tetap aktif, stres berkurang, dan kesehatan terjaga.
Menjaga kesehatan di tengah jadwal yang padat memang tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Dengan sedikit memperhatikan gaya hidup, tubuh Anda dapat tetap kuat dan mendukung produktivitas yang berkelanjutan. Pada akhirnya, karier yang sukses berjalan seiring dengan tubuh yang sehat dan pikiran yang seimbang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
