Inovasi Green Science Mahasiswa Unesa: Puntung Rokok Disulap Jadi Bioplastik Berkelanjutan
Eduaksi | 2025-11-03 10:43:17
Tim Filternovatic Unesa saat melaksanakan riset bioplastik dari limbah puntung rokok di Laboratorium IPA FMIPA Unesa (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya, berhasil mengembangkan bioplastik non-pangan dari limbah puntung rokok melalui riset bertajuk Filternovatic: Bioplastik Non-Pangan dari Limbah Puntung Rokok sebagai Pengganti Plastik Konvensional.
Tim peneliti terdiri atas Najwan Naufah, Zahrani Purnita Sari, Nilna Najwa Kamila ketiganya adalah mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan IPA, dan Zahwa Amelia A mahasiswa Program Studi S1 Biologi, dengan pembimbing Dr. Dyah Astriani, S.Pd., M.Pd.
Riset ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap banyaknya limbah puntung rokok yang sulit terurai dan menjadi penyumbang utama pencemaran lingkungan. Limbah puntung rokok, yang mayoritas tersusun dari selulosa asetat, merupakan salah satu pencemar lingkungan terburuk karena butuh waktu 10-15 tahun untuk terurai. Menyikapi ancaman ini, sekelompok mahasiswa berprestasi dari S1 Pendidikan IPA Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah menciptakan terobosan yang diberi nama "Filternovatic". Melalui pendekatan ilmiah, tim ini memanfaatkan selulosa asetat pada filter rokok sebagai bahan baku pembuatan bioplastik.
Berdasarkan hasil pengujian, bioplastik yang dihasilkan memiliki biodegradabilitas hingga 95% dan dapat terurai sempurna dalam waktu sekitar 15 hari. Variasi gliserol 16% menghasilkan laju degradasi tertinggi sebesar 8,6% per hari, sedangkan variasi 12% menunjukkan ketahanan air tertinggi sebesar 87,87%.
Proses pembuatan bioplastik dari limbah puntung rokok di Laboratorium IPA FMIPA Unesa (Sumber: Dokumentasi pribadi).
Ketua tim, Najwan Naufah, menyampaikan bahwa penelitian ini menjadi bukti bahwa sains dapat memberi solusi nyata bagi masalah lingkungan.“Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi tidak harus dimulai dari hal besar. Dari limbah sekecil puntung rokok pun, kita bisa menciptakan perubahan yang berdampak bagi bumi,” ujar Najwan.
Dosen pembimbing, Dr. Dyah Astriani, S.Pd., M.Pd., juga memberikan apresiasi atas keberhasilan tim bimbingannya. “Penelitian ini mencerminkan penerapan konsep green science dalam pendidikan. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengimplementasikan sains untuk keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.
Riset ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-13 tentang aksi terhadap perubahan iklim serta sejalan dengan visi Unesa dalam mewujudkan kampus ramah lingkungan melalui pengelolaan limbah berkelanjutan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
