Bukan Sekadar Penuhi Aturan, Kampus Diajarkan Total Demi Mahasiswa Disabilitas
Edukasi | 2025-10-29 16:08:18Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta Melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA), menggelar workshop intensif bertema "Layanan Disabilitas di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta" di Ruang Rapat FIKes, Rabu (08/10/25).
Langkah ini menegaskan bahwa kampus ini tidak mau menjadi yang utama dalam urusan pendidikan inklusif. Sebanyak 45 peserta 'digembleng' untuk memahami konsep, dasar hukum pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD), hingga langkah-langkah teknis implementasinya di perguruan tinggi.
Kepala BKA UNISA Yogyakarta, Yekti Satriyandari, S.ST, M.Kes, memberikan pernyataan tegas. Menurutnya, keberadaan ULD di UNISA Yogyakarta nantinya bukan sekadar untuk memenuhi tuntutan regulasi semata.
"Ini adalah bentuk tanggung jawab moral universitas. Kami wajib menjamin hak belajar yang setara bagi semua mahasiswa, tanpa kecuali," ujar Yekti.
Untuk mengungkap tuntas konsep ini, UNISA Yogyakarta menghadirkan pakar di bidangnya, Prof. Dr. Ishartiwi, M.Pd. sebagai narasumber utama. Ishartiwi membedah tiga topik krusial: konsep dasar pendidikan inklusif, strategi jitu pembelajaran adaptif, serta cara mengidentifikasi kebutuhan spesifik siswa penyandang disabilitas.
Sesi workshop tak hanya berjalan satu arah. Para peserta yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan ini terlibat aktif dalam sesi diskusi dengan narasumber. Mereka tampak antusias mempersiapkan langkah konkret agar UNISA Yogyakarta benar-benar menjadi rumah yang ramah dan setara bagi seluruh sivitas akademika, membuktikan bahwa inklusivitas adalah sebuah keharusan, bukan pilihan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
