Kolaborasi: AI Bukan Pengganti, Tetapi Mitra Kerja Manusia
Teknologi | 2025-10-27 17:35:16Pada era saat ini AI (Artifical Intelligence) telah membawa perubahan besar di berbagai sektor kehidupan, baik dalam dunia kesehatan, pendidikan ataupun industri. Karena dengan AI dapat mempercepat proses kerja dan meningkatkan efisiensi. Namun, seiring berjalannya waktu dikhawatirkan AI bisa menggantikan peran manusia sepenuhnya di semua bidang kehidupan.
Apakah bisa terjadi?Hal ini sering dikhawatirkan oleh banyak orang, contohnya ketika kita melihat robot yang dapat menggantikan peran manusia di dunia industri. Tetapi, pandangan bahwa AI akan menggantikan peran manusia itu kurang tepat. Justru, AI berpotensi menjadi kolaborator atau mitra kerja manusia untuk dapat mengefisiensi pekerjaan manusia tanpa menggantikan posisinya.Secara prinsip, AI diciptakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan masalah yang kompleks, bukan mengambil peran manusia seluruhnya.
AI mampu bekerja dengan cepat, akurat terutama pada pekerjaan yang bersifat rutin dan berbasis data besar (big data).Contohnya dalam dunia kesehatan khususnya di bidang Radiologi AI dapat membantu dokter dan tenaga kesehatan dalam pengoprasian MRI, CT Scan, PET Scan untuk dapat mendeteksi kelainan atau penyakit dalam tubuh manusia seperti tumor, fraktur, atau lesi dengan akurasi yang lebih cepat, akurat, efisien. Namun keputusan akhir tetap berada di tangan manusia (dokter atau analis).
Meskipun AI mampu meniru aspek kognitif manusia, namun ada beberapa hal yang tidak bisa digantikan: empati, naluri moral, dan kreativitas sejati pada manusia. Seperti halnya pada kreativitas manusia, AI memang bisa menciptakan karya seni, namun belum bisa memahami makna dibaliknya. Itulah mengapa peran manusia tetap penting untuk memberikan konteks dan jiwa pada setiap karya atau kegiatan yang dihasilkan.
Untuk menghadapi era AI ini, manusia perlu beradaptasi seperti pelatihan atau pendidikan keterampilan digital supaya tidak tertinggal dengan perkembangan IPTEK saat ini.Untuk menyongsong masa depan diperlukan soft skill seperti komunikasi, kolaborasi dan berpikir kritis, yang dapat melengkapi hard skill seperti kemampuan analisis data dan pemahaman teknologi, hal ini dapat di latih mulai pada dunia pendidikan yang dapat beradaptasi dengan teknologi.
AI sebenarnya membawa dampak positif pada khidupan apabila kita dapat menggunakannya dengan bijak, kita dapat memecahkan masalah yang sebelumnya sulit terpecahkan, dapat membuka banyak informasi baru serta mengefisiensi waktu kerja manusia. Namun semua itu dibutuhkan pengawasan dan regulasi etis yang memastikan tidak disalahgunakan untuk hal negatif. AI bukanlah pengganti manusia, melainkan menjadi mitra kerja manusia, yang dapat menghasilkan dunia kerja yang lebih efisien, inovatif, dan manusiawi. Manusia yang adaptif, kreatif, dan inovatif untuk menghadapi kemajuan teknologi saat ini dan akan tetap menjadi pusat dari setiap kemajuan teknologi tanpa dapat digantikan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
