Peringatan Hari Santri Nasional 2025 Pondok Pesantren Attaqwa Putri Bekasi
Guru Menulis | 2025-10-24 18:31:27Ujungharapan, 22 Oktober 2025 M/30 Rabiul Akhir 1447 H
Pagi itu seluruh santri Pondok Pesantren Attaqwa Putri berkumpul di Masjid Albqiyatussholihaat yang masuk dalam kawasan Cagar Budaya Kementerian Pariwisata Kabupaten Bekasi untuk memperingati Hari Santri Nasional tahun 2025.
Dalam acara HSN 2025 ini dilakukan dzikir bersama keluarga Besar Pondok Pesantren Attaqwa Putri yang dihadiri 6 Srikandi (anak kandung K.H Noer Alie). Tidak lengkap rasanya jika peringatan HSN tidak diisi dengan ceramah dari anak cucu para pendiri Attaqwa. Pada kesempatan itu ceramah disampaikan oleh Ustadzah Dr. Hj. Ade Nailul Huda, MA. Beliau cucu KH. Noer Ali yang aktif menjadi Dosen Institut Ilmu Alquran Jakarta, Dosen Mahad Aly Attaqwa KH Noer Alie dan staf Pengajar di Pondok Pesantren Attaqwa Putri serta aktif dalam organisasi kemasyarakatan.
Dalam ceramahnya beliau mulai dengan memberikan pemahaman kepada audiens tentang asal kata santri yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Shantri yang berarti orang yang mempelajari kitab suci atau santri yang berarti “melek huruf”. Kalau dilihat dari asal kata ini bisa difahami bahwa santri adalah orang mempelajari kitab suci dan kitab suci umat Islam adalah Al Qur’an dan belum bisa dikatakan menjadi santri kalau belum mempelajarai Al Quran.
Dalam definisi lain beliau juga mengatakan bahwa santri juga berasal dari kata cantrik yang berarti murid yang mengikuti gurunya. Makanya wajar jika seorang santri manut terhadap ajaran-ajaran gurunya di pesantren. Manut terhadap budaya dan kekhasan dari pesantren tempat santri mondok.
Selain itu beliau juga menjelaskan tentang adanya Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari atas permintaan Presiden Sukarno saat itu karena banyaknya rakyat Indonesia yang berkhianat terhadap bangsanya sendiri.
Ustadzah Ade (sapaan beliau) melanjutkan bahwa kata santri dapat dijabarkan sebagai berikut penjabaran kata Santri berdasarkan huruf Pegon
Huruf sin
Huruf sin dari kata santri adalah “Saabiqun bil Khairaat” berlomba-lomba dalam kebaikan. Selama di pesantren santri melakukan hal-hal yang baik dan diajarkan ilmu kehidupan. Karena pesantren adalah miniaturnya dunia. Maka pesantren menjadi tempat terbaik dalam melakukan hal-hal yang baik. dalam hal ini beliau juga memberikan dua catatan penting ada 2 golongan orang dalam kehidupan ini:
1. Menzholimi diri sendiri
Seperti halnya memakan makanan pedas. Makanan pedas itu tidak baik untuk tubuh tapi masih tetap mengkonsumsinya berarti kita zholim terhadap diri sendiri. begitu juga ketika kita membaca Alquran maka akan ada pahala yang kita dapat tapi kita malas melakukannya itu juga sama dengan menzholimi diri sendiri.
2. Tidak menzholimi diri sendiri
Huruf Nun
Huruf Nun -nya adalah “Naasibun minal Ulama”. Beliau melanjutkan dengan mengatakan bahwa para Nabi itu adalah orang yang sangat cerdas karena dapat menggabungkan kecerdasan intelektual dan spiritualnya dengan baik. dengan senyumnya yang mengembang Ustadzah ade menambahkan bahwa ada 4 struktur otak yang perlu kita ketahui:
1. Di bagian bawah Kepala ada yang disebut Otak Ular yang bertugas menyusun emosi yang terkadang ketika mendengar berita yang tidak baik otak ini akan merespon terlebih dahulu. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan mental orang-orang baperan hindari membaca berita yang provokatif.
2. Di bagian Tengah belakang kepala ada yang disebut Otak Mamalia, yang bekerja ketika timbul rasa kasih sayang ketika disentuh, timbulnya empati.
3. Di bagian atas adalah Otak yang mengandalkan logika dan otak bagian atas ini sempurna ketika manusia berusia 21 tahun
4. Di dahi adalah otak Spiritual. Maka semaiin banyak manusia bersujud maka otak yang no 1 sampai 3 akan terkoneksi dengan baik dan menjadi sempurna.
Nabi Idris a.s (Khanukh:Mesir) yang namanya berasal dari kata درّس yang artinya pembelajar, Nabi Idris a.s yang pertama kali membuat baju dari benang, beliau juga yang pertama kali menulis dengan pena, beliau juga yang pertama kali mempelajari Astronomi dan mampu menundukkan bintang-bintang di langit.
Ada riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Idris a.s belum wafat tapi beliau diangkat ke langit.
Kisah Nabi Musa a.s ketika dikejar-kejar oleh pasukan Fir’aun dengan mu’jizatnya dapat membelah lautan. Namun selain mu’jizat yang dikaruniakan Allah SWT kepada Nabi Musa a.s ada kecerdasan secara matematis yang dilakukan Nabi Musa a.s beliau dapat menghitung kapan air laut surut dan pasang.
Selain kisah terbelahnya laut merah ada juga kisah dipertemukannya Nabi Musa a.s dengan Nabi Khidir (nabi yang tidak disebutkan dalam Al Qur’an) Jumlah Nabi ada 124 dan Rasul 313/315 dan yang termasuk diceritakan dalam Alquran hanya ada 25 Nabi dan Rasul saja. Sebelum Nabi Musa a.s dipertemukan dengan Nabi Khidir dan saat ditanya oleh kaumnya : “adakah orang yang lebih pintar darimu wahai Musa ?” Nabi Musa a.s menjawab : “ .tidak ada!” dengan jawaban Nabi Musa a.s ini Allah SWT menegurnya dengan memintanya menemui Nabi Khidir yang lebih alim daripada Nabi Musa.a.s (kisah ini diabadikan dalam Q.S Alkahfi ayat 61-82.
Huruf Ta
Huruf Ta disini dimaksudkan adalah “Taarikul Ma’ashi” yaitu meninggalkan maksiat. Ada 3 jenis nafsu di dalam Islam:
1. Nafsul Ammaroh yang bisa mengajak kepada keburukan
2. Nafsul Lawwamah yang bisa mengajak melakukan perbuatan buruk tapi setelahnya menyesal. (yahh tadi mah jangan melakukan ini ..)
3. Nafsul Muth’mainnah yang bisa mengontrol diri untuk tidak melakukan maksiat atau keburukan. Dan meninggalkan maksiat ini memiliki 2 keuntungan
a. Ketika kita hidup di pesantren kita akan terbiasa meninggalkan maksiat atau keburukan yang akibatnya tumbuh Self Control
b. Ketika kita hidup di pesantren kita sudah terbiasa melakukan hal-hal baik yang akan menjadi habit.
Huruf Ra
Huruf Ra-nya dimaksudkan adalah “Ridhollah wa Ridhol Waalidain”, dengan kita belajar di pesantren dua ridho bisa kita dapatkan sekaligus. Karena orang tua lebih tenang di rumah karena pendidikan di pesantren itu 24 jam. Dari mulai pembelajaran formal sampai kepada pembelajaran pembiasaaan yang baik seperti bangun di sepertiga malam untuk shalat tahajjud dan ibadah lainnya. Karena orang yang keimannya tinggi maka dalam menjalankan hidup itu lebih tenang dan orang yang menjalankan agamanya dengan baik maka lebih fokus belajar dan bekerja.
Huruf Ya
Huruf Ya adalah yaqin. Maka seharusnya kita dalam menjalankan sesuatu itu harus yaqin agar mendapatkan hasil yang baik. maka Allah SWT mengatakan dalam Q.S Alhijr : 99
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ ࣖࣖ
Jika kita ragu dalam melakukan sesuatu maka kita tidak mendapatkan apa-apa. Dan berilmupun itu harus dengan keyakinan yang kuat.
Beliau pun mengakhir ceramahnya dengan mengatakan bahwa kita tidak boleh menghina budaya orang lain. Indonesia adalah negara kesukuan bukan negara Islam. Maka kita harus saling menjaga dan menghormati serta menghargai segala keragaman yang ada di dalamnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
