Dari Silat ke Sholawat: Refleksi Maulid Nabi PSHT Cluring
Agama | 2025-10-22 19:00:22PersaudaraaN Setia Hati Terate (PSHT) merupakan sebuah organisasi pencak silat, tetapi juga wadah pembinaan moral dan karakter. Bagi sebagian orang, pencak silat dipandang sebatas seni bela diri yang menonjolkan kekuatan fisik dan teknik pertarungan. Namun, bagi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), silat jauh lebih dari itu. Tujuan utama PSHT adalah “mendidik manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.” Jadi bukan sekadar kuat secara fisik, tapi juga memiliki karakter mulia.
Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebagai wujud kecintaan umat Muslim untuk mengenang dan meneladani akhlak mulia beliau. Kegiatan Maulid Nabi dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan umat kepada Allah SWT, serta meningkatkan rasa cinta kepada Rasulullah.
Melalui lantunan sholawat, para anggota PersaudaraaN Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Cluring merayakan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus nilai memperkuat persaudaraan dari organisasi. Dalam acara maulid Nabi ini, PSHT bukan sekedar melatih bela diri melainkan untuk memperkuat nilai-nilai Persaudaraan, menumbuhkan keimanan, serta menanamkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurut ketua ranting Cluring yaitu Mas Khohar mengatakan "Kegiatan ini menjadi bukti bahwa PSHT bukan hanya melatih bela diri, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak. Dengan diadakan acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar warga, anggota PSHT, dan masyarakat".
Bagi saya pribadi, menyaksikan momen itu mengingatkan kembali pada nilai inti persaudaraan. Maulid Nabi melalui tradisi sholawat mengajarkan bahwa cinta kepada Rasulullah harus diwujudkan dalam sikap kasih sayang, solidaritas, dan persatuan. Nilai-nilai ini sejalan dengan semboyan PSHT yang menjunjung tinggi persaudaraan tanpa memandang perbedaan.
Melalui lantunan Sholawat Mahabbatun Nabi, para anggota PSHT meneguhkan rasa cinta dan rindu kepada Rasulullah, sekaligus menghidupkan kembali spirit Maulid yang menekankan keteladanan akhlak beliau. Kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat persaudaraan, karena seluruh warga PSHT dari berbagai usia dan latar belakang berkumpul dalam satu ikatan doa.
Inilah wujud nyata bahwa PSHT tidak hanya membentuk pendekar yang tangguh, tetapi juga pribadi yang berbudi luhur, berakhlak mulia, dan setia pada persaudaraan. Dengan merawat tradisi Maulid Nabi, PSHT telah menunjukkan bahwa cinta kepada Rasulullah dapat hidup dalam setiap langkah, setiap jurus, dan setiap doa yang dipanjatkan bersama.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
